Cute Ghost [End]

Bab 17

Balikan

✿✿✿

"Seandra Amorza Zavira, Lo mau gak balikan sama gue?"

Satu kalimat yang keluar dari mulut Wiliam mampu menggetarkan hati Sea. Sea seakan kembali kemasalalu. Dimana, Wiliam melakukan hal yang sama saat pertama kali mengungkapkan perasaan nya.

Masih dengan posisi yang sama, Wiliam menunggu jawaban dari Sea. Sea terdiam sesaat, menatap sepasang mata Wiliam yang seakan-akan memancarkan cahaya penuh harapan.

Sea kembali teringat kemasa-masa bahagianya yang dulu saat bersama Wiliam. Saat itu Sea berharap jika Wiliam adalah orang terakhir dalam hidupnya.

Namun, harapan itu pupus saat Wiliam melanjutkan sekolahnya di luar Negeri. Sirnanya harapan karena Wiliam tidak pernah memberikan kabar ataupun sekedar pesan singkat untuknya.

'Apa gue bisa mendapatkan kebahagiaan gue yang dulu pernah sirna? Kalau gue terima Wiliam kembali, terus gimana sama Cute Ghost?' batin Sea yang tiba-tiba teringat Cute Ghost.

Entah kenapa Sea seakan merasakan kehadiran Cute Ghost saat ini. Sea menoleh keseliling nya tapi Cute Ghost tidak terlihat dimana pun. Sea sedikit bingung. Karena kehadiran Cute Ghost sangat nyata baginya.

"Sea!" panggil Wiliam karena tidak mendapat jawaban dari Sea.

Wiliam bangkit dan berdiri tepat didepan Sea. Terlihat jelas raut wajahnya yang menujukkan rasa kecewa. Kecewa karena mungkin Wiliam tau apa jawaban yang akan diberikan Sea. Tidak mungkin Sea mau menerima seseorang yang sudah membuatnya menderita selama empat tahun.

"Gue gak maksa Lo buat nerima gue apa nggak See, kalau Lo emang gak mau tolong jangan buat gue nunggu. Lo tinggal jawab aja kok!" ujar Wiliam seraya meletakkan tangannya dipundak Sea.

Lagi-lagi dan lagi Sea hanya berdiam diri, membuat Wiliam semakin yakin dengan jawabannya. Wiliam tersenyum simpul kemudian melangkah pergi meninggalkan Sea yang masih terdiam.

"Ah, tunggu Will!" ujar Sea menahan tangan Wiliam. "G-gue mau kok balikan sama Lo,"

Sontak Wiliam melongo, menatap Sea tak percaya. "Lo gak bercanda kan?" ujarnya memastikan.

Sea mengangguk pelan seraya tersenyum. "Ahahahaha, Yesss!" teriak Wiliam sembari memeluk Sea erat.

Jauh dari duga'an, Wiliam tidak menyangka jika Sea akan menerimanya kembali. "Gue janji gak bakalan pernah ninggalin Lo lagi," janji Wiliam saat Sea masih berada di dekapannya.

"Gue harap itu bukan hanya sekedar janji manis?" sahut Sea melepaskan pelukannya.

"Horeeeeeeeee, akhirnya kalian balikan!"

"Kalian?" ujar Sea bengong sendiri.

Sea kaget saat teman-temannya muncul secara tiba-tiba. Ternyata mereka sudah datang sebelum Sea, dan bersembunyi untuk menyaksikan pertunjukan yang menarik atas dasar permintaan Wiliam sendiri.

Ternyata sehari sebelumnya, Wiliam sudah merencanakan ini tanpa sepengetahuan Sea.

"Lama banget sih See jawabnya, kaki gue pegel nih kelama'an jongkok!" keluh Sela seraya memijit kakinya.

"Ya, salah Lo sendiri sembunyi disitu," sahut teman segeng Sela.

Tatapan Sea beralih menatap Zaisy yang berdiri diantara teman-teman yang lain. 'Apa Zaisy juga sudah melihat semuanya dari awal?' batin Sea bertanya-tanya.

Zaisy berjalan pelan kearah Sea, Zaisy tau apa yang Sea pikirkan saat ini. "Gue bahagia kalau Lo bahagia, Sea," ucap Zaisy seraya tersenyum simpul.

Mata Sea berkaca-kaca usai mendengar perkataan Zaisy, rasa haru seakan membuatnya ingin menangis. "Thanks, Zai!" ucap Sea memeluk Zaisy erat.

Zaisy melepaskan pelukannya, berjalan melewati Sea dan berdiri tepat didepan Wiliam. "Jangan Lo pikir gue bisa maafin Lo, sekali lagi Lo sakitin Sea, abis Lo!" ancam Zaisy berbisik di telinga Wiliam.

Wiliam hanya tersenyum simpul. Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Namun, tatapan yang diberikan Wiliam kepada Zaisy seperti memiliki arti yang berbeda.

Tanpa sadar kelas pagi akan segera dimulai, semuanya kembali duduk di kursinya masing-masing. Tak lama suara langkah sepatu terdengar memasuki ruangan. Siapa lagi kalau bukan seorang Dosen.

Sebelum materi dimulai Zaisy sempat menoleh kebelakang menatap seseorang yang bersandar didinding sembari tersenyum hambar disana.

"Ini kan yang Lo mau?"

To be continued

ෆෆෆ