Bab 41

35 5 0
                                    

Short part!!

Short part!!

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


✿✿✿

Sepasang netra hitam nan sayu itu terus menatap seseorang yang terbaring lemah diatas brankar. Suara dilayar monitor yang terus berbunyi bak alram kehidupan.

"Bangun dong Zai, mau sampai kapan Lo tidur terus? Sebentar lagi hari kelulusan loh, Lo tega ngebiarin gue lulus sendirian?" ujarnya yang tak lain adalah Sea.

"Lo kan udah janji, kalau udah lulus kita bakal ngerayain bareng-bareng. Lo gak ingkar janji kan?"

Setiap kalimat terus terucap dari mulutnya. Setiap kalimat yang penuh makna dan keinginan yang mendalam. Netra sayu itu kembali menatap wajah pucat itu, Sea meraih tangan Zaisy perlahan. Berharap ada jawaban yang datang dari keajaiban.

Cklek!

Pintu ruangan terbuka, menampakkan sesosok pria yang membawa sebuket bunga mawar ditangannya. "Sea?" ujarnya yang tak lain adalah Nando.

Sea menoleh Nando yang kini berdiri disampingnya. Sesaat, tatapannya beralih kebuket bunga yang Nando genggam ditangannya. Disamping brankar tempat Zaisy dirawat, terdapat meja kecil disampingnya.

 Disamping brankar tempat Zaisy dirawat, terdapat meja kecil disampingnya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Diatas meja itu dipenuhi dengan karangan berbagai macam bunga. Setiap kali Sea menjenguk Zaisy, karangan bunga itu semakin bertambah. Awalnya Sea tidak tau siapa yang memberikan begitu banyak bunga untuk Zaisy.

Namun sekarang, Sea tau siapa orang dibalik karangan bunga itu. "Lo suka sama Zaisy kan?"

Nando terdiam sesaat, Ia menatap Sea yang kini berdiri menghadapnya. Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Nando. Ia melangkah pelan menuju meja kecil disamping brankar dan meletakkan karangan bunga yang ia bawa diatasnya.

"Nan?" Sea menyebut nama Nando berharap akan jawaban.

"Apa yang perlu gue jawab Sea? Semuanya udah jelas kan?" sahut Nando menatap Sea dengan sedikit senyum kecil.

Tawa kecil terdengar dari Sea. Entah apa yang membuatnya tertawa. Tapi pada akhirnya ia senang bahkan lebih dari senang. Ia bersyukur jika sahabatnya dicintai oleh seseorang yang begitu tulus seperti Nando.

Jika Ia gagal dalam percintaan, setidaknya sahabatnya harus berhasil. Namun sesaat kemudian tawa bahagia itu seakan luntur dari Sea. Ia kembali duduk dikursi samping brankar.

"Menurut Lo kapan Zaisy akan sadar, Nan?" ujar Sea terdengar pilu. "Sebentar lagi hari kelulusan akan tiba. Gue gak mau hari itu tiba tanpa kehadiran Zaisy," lanjut Sea tertunduk.

Nando terdiam sesaat, ia tidak tau harus bagaimana. Karena itu juga pertanyaan yang sama yang selalu Nando lontarkan untuk dirinya sendiri.

"Lo tenang aja, gue yakin Zaisy bakalan sadar sebelum hari itu tiba!" sahut Nando sembari mengusap punggung belakang Sea berusaha untuk menenangkan gadis yang dilanda kesedihan itu.

"Dari pada Lo mikirin itu, mending kita bantu Zaisy buat nyelesaikan semua materi. Dia udah ketinggalan jauh, bukan cuma itu, banyak tugas skripsi yang belum diselesaikan selama Zaisy koma dirumah sakit," ungkap Nando menjelaskan.

Sea mengangkat kepalanya, menatap Nando penuh makna. Sea tidak pernah berpikir jika Nando begitu memperdulikan Zaisy. Selama ini Sea kurang memperhatikan hal itu, karena ia juga tidak punya banyak waktu karena kerja part timenya.

"Emm, okay!" sahut Sea singkat namun penuh semangat.

Sea berpamitan sebelum meninggalkan ruangan Zaisy. Ia melangkah keluar meninggalkan Nando yang masih didalam. Sea mengerti mungkin ada sesuatu yang ingin Nando lakukan. Ia memberikan waktu untuk Nando sebelum pergi.

"Gue harap Lo sadar sebelum hari kelulusan tiba Zai," ucap Nando seraya mengecup singkat kening Zaisy. "Gue pengen ngungkapin perasaan gue saat hari itu tiba didepan semua orang!"

Itulah kalimat terakhir dari Nando sebelum akhirnya berlalu meninggalkan Zaisy sendirian diruangan yang beraroma obat-obatan itu. Tanpa sadar, ada buliran bening yang mengalir disudut mata yang terpejam erat itu.

✿✿✿

To be continued

To be continued

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Nando Pratama

Zaisy Maureen

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Zaisy Maureen



Jangan lupa vote and komen kalau suka sama ceritanya 😉





Cute Ghost [End]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora