Bab 31

40 16 9
                                    

Kembali kerumah

Kembali kerumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✿✿✿

Disore hari, terlihat sepasang kaki jenjang melangkah pelan menuju sebuah konter ponsel didepannya.

"Permisi, Mbak!" ujarnya kepada pemilik konter.

"Ah iy--"

Alih-alih menjawab, pemilik konter itu malah terdiam saat menoleh pria yang kini berdiri tepat didepannya. Pria yang bertubuh tinggi disertai wajah yang menawan.

Namun dibalik ketampanan wajah itu, terlihat ada sesuatu yang mengganjal jika dilihat lebih jelas. "Mbak!" panggilnya kembali sembari mengibas-ngibaskan tangannya didepan si Mbak pemilik konter.

"Ah iya, maaf! Ada yang bisa saya bantu?" tanya Si pemilik konter.

Pria itu mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan memberikannya kepada si pemilik konter. "Bisa diperbaiki gak, Mbak?"

Sipemilik konter meraih ponsel itu, melihat setiap sudut ponsel itu dengan teliti. "Retaknya cukup parah, saya tidak yakin ini bisa diperbaiki atau tidak. Tapi akan saya coba," sahut sipemilik konter terdengar kurang yakin dengan ucapannya.

"Saya harap itu bisa diperbaiki, ada bukti penting didalamnya. Saya mohon ya Mbak, tolong usahakan, please!" pintanya menyatukan kedua tangannya didepan dada.

Pemilik konter merenung sesaat, mendengar dari permohonan pria itu, sepertinya hp ini sangat penting untuknya.

"Okeee, tapi saya butuh kepastian. Saya sudah banyak tertipu dengan hal semacam ini, banyak yang datang dengan permohonan. Tapi saat ponselnya sudah diperbaiki mereka tak kunjung mengambil ataupun membayarnya,"

Tidak banyak berpikir, pria itu langsung paham apa yang dimaksud sipemilik konter. 'Gimana caranya gue bisa dapet uang?' batinnya berpikir sejenak.

Lama berpikir, akhirnya ia menemukan jalan keluarnya. "Percaya sama saya Mbak, tolong bantu saya memperbaiki ponsel ini. Jangan cemas soal bayarannya, saya akan pergi mengambil uangnya," ujarnya sembari meraih tangan si Mbak itu.

"Ah!" si Mbak tersentak saat tangan pria itu menyentuhnya. Tangannya sangat dingin bak gumpalan es yang membeku.

"O-okee, tapi apa kau tidak membawa uangnya?" tanya si Mbak lagi gugup.

"T-tidak, aku akan pergi mengambil uangnya. Aku akan kembali sebentar lagi!" ujarnya berlalu pergi dari hadapan si Mbak pemilik konter. Namun sesaat kemudian ia kembali lagi.

"Ada apa?"

"Ada data penting didalam ponsel itu, tolong jangan sampai ponsel itu teriset ulang, Mbak!"

"Baiklah, akan saya usahakan,"

Pria itu tersenyum lega, Ia kembali melangkah meninggalkan konter itu. Sipemilik menatap punggung belakangnya dengan heran.

Cute Ghost [End]Where stories live. Discover now