Bab 42

65 11 0
                                    

Hari Kelulusan

           "Sea, will you merry me?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sea, will you merry me?"

✿✿✿

Bulan berganti bulan, waktu berganti waktu. Tak terasa hari yang ditunggu- tunggu telah tiba. Ya, hari ini adalah hari kelulusan yang nantikan oleh semua orang.

Hari perpisahan untuk mahasiswa yang akan meninggalkan berbagai cerita yang sudah mereka rangkai dalam sebuah lingkaran diwaktu yang tak singkat. Semua alur cerita akan menjadi kenangan tak terlupakan.

Lapangan campus yang luas, terlihat indah dengan berbagai macam bentuk dekorasi bertema perpisahan. Sebagian orang tua juga terlihat sudah hadir dan duduk di tempat yang sudah disediakan.

Canda tawa yang hangat terdengar beriringan dengan suara kamera yang singkat. Hampir semua mahasiswa/siswi melakukan sesi poto bersama orangtua nya maupun kerabat sebelum acara dimulai.

Namun, disaat semua orang sedang berbahagia dihari kelulusan itu, ada satu orang yang hanya duduk menyaksikan dengan kesedihan yang tergambar jelas diwajahnya.

"Seaa?" panggil Om Jack dan Tante Nara yang ikut hadir dihari kelulusan itu. Mereka menghampiri Sea yang duduk melamun seperti ada sesuatu yang membuatnya tidak bisa bahagia hari ini.

Sea menoleh suara yang memanggil namanya. Bergegas ia menghapus air mata yang sempat mengalir di pipinya. Ternyata bukan hanya Om Jack dan Tante Nara, terlihat orang tua Zaisy dan Nando juga menghampirinya.

"Kamu jangan sedih yang sayang. Kamu harus bahagia dihari kelulusan kamu ini, Zaisy juga bakalan sedih kalau kamu seperti ini!" ujar Ibu Zaisy mencoba menghibur sahabat anaknya itu.

Rasanya semakin sakit saat mendengarnya. Melihat orang tua Zaisy yang hadir tanpa anaknya, semakin membuat Sea merasakan sakit yang mendalam. Bagaimana tidak? Bisa ditebak bagaimana perasaan orang tua Zaisy saat ini?

Seharusnya mereka bisa berkumpul di hari yang bahagia ini. Berpoto bersama, tertawa bersama dan bahagia bersama. Tapi itu tidak didapatkan oleh kedua orang tua Zaisy. Bagaimana bisa Sea tidak sedih karena hal itu.

"Itu benar Sea, setidaknya berbahagialah untuk Zaisy," Nando ikut serta untuk menghibur Sea. Padahal dapat dipastikan ia juga sangat terluka saat ini. Itu bisa dilihat dari tatapan matanya.

Untuk sesaat, Sea tersenyum singkat. Ia menghela nafas dan mulai tersenyum. Benar apa yang mereka katakan. Jika Sea tidak bisa bahagia atas dirinya, setidaknya Sea harus bahagia untuk Zaisy .

Tak lama, terdengar suara deheman didepan mick. Seorang Dosen berdiri diatas panggung dengan mick ditangannya. Sepertinya acara akan segera dimulai.

Sea dan Nando bergegas duduk ditempatnya. Mereka memilih duduk berdampingan untuk saling menyemangati. Sesaat, Sea nampak terdiam sembari menatap keseliling. Ia seperti mencari-cari seseorang yang tidak terlihat.

Cute Ghost [End]Where stories live. Discover now