Bab 21

59 19 9
                                    

Hanya masalah waktu

Hanya masalah waktu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


✿✿

Kring! Kring! Kring!

Suara alram berbunyi nyaring. Sea terbangun dari tidurnya, matanya membulat saat melihat angka yang ditunjukan jarum jam.

"Cute Ghostt!! Kenapa Lo gak bangunin gue sih?" teriak Sea kearah sofa.

Sea terdiam kemudian tersenyum miris, melihat tidak ada siapa-siapa disana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sea terdiam kemudian tersenyum miris, melihat tidak ada siapa-siapa disana. Hanya sofa kosong yang dulunya pernah menjadi rumah untuk sosok asing. Sosok asing yang pernah menjadi bagian penting dalam hidup Sea.

Namun, sesaat kemudian Sea sadar ada jika yang salah. Pagi ini Sea mendapati dirinya berada ditempat tidur. "Bukannya tadi malam gue ketiduran di lantai?" guman Sea sembari mengingat.

Kembali terlintas didalam ingatan Sea tentang sosok familiar yang menghampirinya tadi malam. Meskipun saat itu Sea dalam kondisi setengah sadar, Sea masih mengingat betapa nyatanya itu.

"Apa jangan-jangan....,"

Sea tidak melanjutkan ucapannya, senyuman miris kembali terukir di bibirnya. "Gak, gak mungkin itu dia, mungkin itu cuma halusinasi gue," ujar Sea beranjak dari tempat tidurnya dan melangkah masuk kedalam kamar mandi dengan langkah gontai.

Lima belas menit berlalu, Sea selesai melakukan ritual mandinya. Usai berpakaian Sea duduk dimeja riasnya. Perlahan meraih hairdryer didalam laci dan menatapnya lama.

Lama menatap, Sea kembali menaruh hairdryer itu ditempatnya. Pagi ini Sea membiarkan rambut basahnya tergerai. Siap dengan make-up tipis yang ia kenakan, Sea bergegas meraih tasnya dan berlalu keluar kamar.

Hanya ada Om Jack dikursi saat Sea melewatinya ruang tamu. Sea melihat keseliling tetapi tidak menemukan keberadaan Tante Nara pagi ini.

"Tante mana, Om?" ujar Sea bertanya pelan.

"Kepasar, See. Kenapa?"

Sea menggeleng pelan. "Gak papa kok Om, ya udah kalau gitu Sea berangkat dulu ya!" pamit Sea, Om Jack mengangguk seraya menatap punggung Sea yang perlahan-lahan hilang dari pandangannya.

Cute Ghost [End]Where stories live. Discover now