Bab 39

37 8 0
                                    

Menginap

Menginap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿✿✿

Sepasang mata sayu menatap nama yang tertulis dibatu nisan. Bibirnya melengkung membentuk senyuman kecil. Entah sudah berapa lama kaki itu berpijak disana.

Diam seperti tidak melakukan apa-apa. Terus diam sembari menatap batu nisan layaknya seperti memberikan curhatan.
Tidak didengar dari mulut, namun bisa dilihat dari tatapan yang menggambarkan banyak keluh kesah disana.

Kkrakk!

Terdengar suara ranting patah yang terinjak oleh langkah kaki. Dari belakang nya terlihat seorang wanita yang membawa sebuket bunga mawar menuju kearahnya, lebih tepatnya menuju makam yang ada disana.

Wanita itu berhenti tepat dibelakang sosok pria yang berdiri disamping makam yang ingin dikunjunginya. Punggung belakang pria itu terlihat sangat familiar dimatanya. Ia juga merasakan hawa yang berbeda dari pria itu.

"Siapa Lo? Apa yang Lo lakuin di makam sahabat gue?" ujar wanita itu bertanya.

Perlahan punggung pria itu berputar kebelakang, menatap wanita yang berdiri didepannya saat ini. "Vania?"

Degh!

•••••

Sudah satu minggu setelah kejadian diatap Campus. Sea terlihat sedikit berbeda akhir-akhir ini. Ia tidak banyak bicara seperti biasanya, Sea lebih suka menyendiri dan bersembunyi dari keramaian.

Terkadang Sea juga mengabaikan ajakan Wiliam yang ingin pergi keluar bersama nya. Hari ini, Ia juga terlihat tidak banyak bicara. Matanya fokus menatap Dosen yang menjelaskan materi didepan sana.

Namun, dibalik fokusnya tatapan itu ada pikiran yang pergi entah kemana. Raganya ada dicampus tetapi tidak dengan jiwanya.

"Baiklah, sampai disini saja materi hari ini. Sampai jumpa di Minggu depan!" ujar Dosen mengakhiri pembelajaran kemudian berlalu meninggalkan kelas.

"Sea, Lo mau pergi kerjakan? Biar gue yang anterin ya?" ujar Wiliam, Sea mengangguk pelan.

Ia tidak mau menolak tawaran Wiliam karena malas memesan taksi. Tadi pagi Sea berangkat menggunakan taksi online karena scoopnya sedang berada di bengkel. Ada beberapa alat yang rusak dan harus segera diperbaiki.

Diperjalanan, sesekali Wiliam menoleh Sea yang fokus menatap kejendela luar. Wiliam seperti menyadari ada yang hilang dari Sea. Ya, Wiliam tidak lagi melihat gelang yang Sea kenakan sebelumnya.

"Kemana gelang yang biasa Lo pakek, See?"

Sebenarnya itu hanya pertanyaan basa-basi. Wiliam hanya ingin membuat Sea berbicara, Ia sendiri bosan dengan sikap pendiam Sea akhir-akhir ini.

Sea menatap tangannya yang tidak lagi terikat oleh gelang itu. Entah mengapa seperti ada rasa penyesalan yang hadir dibenaknya. Seminggu yang lalu, Ia tidak bermaksud untuk melepaskan gelang itu.

Cute Ghost [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang