Bab 28

38 12 0
                                    

Vania Clarissta

Vania Clarissta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✿✿✿

Tepat jam 15.00 sore Sea sudah berada ditempat kerjanya. Sebelum memulai pekerja'an part timenya, terlebih dahulu ia masuk keruangan bos untuk berbicara dengannya. Sea ingin menjelaskan kenapa Ia tidak masuk semalam.

Untungnya bos Sea memahami keada'an Sea. Ia juga turut berdukacita atas apa yang sudah menimpa Zaisy, sahabatnya.
Hari ini Sea belum sempat pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Zaisy. Ada kelas tambahan hari ini.

"Gue bakal jenguk Zaisy kalau gue udah selesai kerja, tunggu gue Zai!" gumam Sea Kembali melakukan pekerja'annya.

Disaat Sea fokus melakukan pekerja'annya, Lily datang menghampiri Sea. "Ada yang nyari'in Lo tuh dimeja depan!" ujar Lily menepuk pundak Sea pelan.

"Nyari'in gue? Siapa?"

"Gak tau, coba Lo liat dulu deh!"

Sea meletakkan buah mangga yang belum selesai ia kupas. Bergegas pergi untuk melihat siapa yang mencarinya. Saat tiba dimeja depan, Sea melihat punggung belakang wanita yang seperti familiar dimatanya.

"Kamu?"

Wanita itu berbalik saat mendengar suara Sea. "Heyy, ketemu lagi," sapanya yang tak lain adalah gadis yang dulu pernah datang kesini, gadis yang pernah curhat kepada Sea tentang sahabatnya yang meninggal karena kecelaka'an.

"Lo apa kabar?" ujarnya menarik tangan Sea agar duduk dengannya. "Lo lagi sibuk ya?" ujarnya lagi.

"Nggak kok, gue gak lagi sibuk-sibuk amat," sahut Sea apa adanya.

Wanita itu menatap Sea sedikit berbeda, sesaat kemudian ia meletakkan tangannya di kening Sea. "Gak panas kok!" ujarnya kembali menarik tangannya.

"Gue gak sakit kok,"

"Terus kenapa Lo kayak aneh gitu? Lo ada masalah? Cerita sama gue!" ujarnya terlihat serius.

Sea menghela nafas berat, ada kesedihan yang tergambar diwajahnya. "Sahabat gue kecelaka'an semalem, dia divonis mengalami koma karena benturan keras dikepalanya,"

"Ah!" Wanita itu terdiam sesaat. "Gue turut berduka cita atas apa yang menimpa sahabat Lo. Gue harap dia cepat sembuh ya!" ujarnya tulus.

Sea tersenyum singkat mendengarnya. Sea juga mengharapkan hal yang sama, Sea ingin Zaisy bisa secepatnya sadar dari masa komanya.

"Oh iya, kita belum sempet kenalan kemaren, kalau boleh tau nama Lo siapa?"

"Seandra Amorza Zavira , panggil aja Sea!" sahut Sea. "Lo sendiri?"

"Emm, nama gue Vania Clarissta, Lo bisa panggil gue Vania!" ujarnya tertawa kecil.

"Emm, nama gue Vania Clarissta, Lo bisa panggil gue Vania!" ujarnya tertawa kecil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vania Clarissta

"Nama yang bagus,"

"Nama Lo juga bagus,"

"Haha, thanks!"

Keheningan menghampiri, gadis yang bernama Vania itu menyesap jus yang sudah ia pesan sebelumnya. Sesaat kemudian, ia seperti mengingat sesuatu.

"Ah iya, ini kartu nama gue. Lo bisa ngabarin gue kalau Lo butuh bantuan nantinya!" ujar Vania seraya menyerahkan kartu namanya.

Sea meraih kartu nama itu dengan tangan kirinya, karena ia belum sempat mencuci tangan kanannya saat mengupas kulit mangga yang akan dijadikan juss tadi.

Degh!

Sontak Vania tercengang saat melihat gelang yang melingkar ditangan kiri Sea. "Gelang itu?" ujarnya tanpa sadar.

Sea mengerutkan keningnya. "Kenapa?" ujarnya mengikuti arah pandangan Vania. "Ada yang aneh sama gelang ini?" Sea bertanya karena melihat ekspresi Vania yang terlihat kaget saat melihat gelangnya.

"Ah, gak papa kok. Gelangnya cantik!" ujarnya kembali bersikap seperti biasa.

"Oh iya, kalau gitu gue balik dulu ya. Jangan lupa buat ngehubungin gue, oke!" ujarnya kemudian berlalu pergi meninggalkan Sea.

Sea menatap kepergian Vania dengan sedikit bingung. Vania bertingkah aneh saat melihat gelang yang melingkar ditangan kiri Sea. Meskipun Vania tidak mengatakan apa-apa, namun Sea tau jika ada sesuatu yang terjadi.

Sea menatap gelang itu dengan tatapan datar. "Apa alasan gue buat pakek ni gelang, gue udah putus sama Cute Ghost?" gumam Sea menghela nafas.

Sea ingin melepaskan gelang itu, namun niatnya terhenti saat mengingat janjinya pada Cute Ghost yang akan menjaga gelang itu. "Udahlah!" ujar Sea membiarkan gelang itu tetap melingkar ditangannya.

Ia kembali kebelakang dan menyelesaikan semua pekerja'annya. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, waktu sudah berganti. Sang rembulan telah muncul menggantikan sang mentari. Tepat jam 20.00 malam, Sea selesai menutup Cafe dan bergegas menuju kerumah sakit.

Sea tidak peduli dengan tubuhnya yang terasa lelah, tidak ada yang lebih penting dari sahabatnya sekarang. Jalanan terlihat sepi malam itu, mungkin karena cuaca yang cukup dingin. Angin kecil berhembus menerpa tubuh Sea.

Sea sedikit menggigil karena Ia hanya mengenakan kaos berlengan pendek. Namun, ia melawan rasa dingin itu untuk Zaisy. Entah apa dan mengapa Sea kembali teringat Cute Ghost malam ini. Angin yang berhembus seakan mengingatkan pada hantu itu.

Biasanya, selalu ada sepasang tangan yang melingkar memeluknya. Pelukan hangat yang membantunya melawan rasa dinginnya angin malam yang berhembus.

"Kira-kira dia ada dimana sekarang?" ujar Sea. "Apa dia masih gentayangan atau dia udah menemukan seseorang yang bisa mencintai dia dengan tulus?" guman Sea terdengar seperti merindukan Cute Ghost.

'Gue dibelakang Lo, See!' sahut Cute Ghost yang baru muncul entah dari mana.

Ingin sekali ia memeluk Sea saat ini, tapi itu tidak mungkin ia lakukan. Melihat Sea baik-baik saja itu sudah cukup untuknya.

Sontak Sea menoleh kebelakang saat kembali merasakan kehadiran Cute Ghost yang begitu nyata. Namun, tidak ada siapa-siapa dibelakangnya. Sesaat, senyuman tipis terukir dibibir Sea, sebelum akhirnya Ia menambah kecepatan scoopnya menuju rumah sakit.

✿✿✿

To be continued

Jangan lupa vote and komen kalau kalian suka ceritanya!!


















Cute Ghost [End]Where stories live. Discover now