Bab 37

37 7 0
                                    

Pemakaman

Pemakaman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✿✿✿

Keesokan paginya, Campus digemparkan dengan berita kematian Jihan yang mendadak. Semua orang seakan tidak percaya dengan berita yang mereka dengar pagi ini.

Sea mengabaikan rumor yang beredar itu. "Gak mungkin tu anak mati, orang semalem dia seenak jidat ngengunci gue ditoilet," gumam Sea kesal seraya duduk dikursinya.

Tatapannya beralih menatap kursi yang masih kosong disebelahnya. 'Apa dia belum dateng?' batin Sea karena tidak melihat kehadiran Wiliam.

Tak lama, dari arah pintu terlihat sosok yang baru dicari Sea melangkah masuk sembari menatap Sea. "Sea!" panggil Wiliam berdiri didepan Sea.

Sea mengangkat kepalanya perlahan, tidak ada sahutan. Hanya isyarat tatapan mata yang seolah-olah bertanya ada apa dan kenapa.

"Gue.." ucapan Wiliam terhenti saat mendengar langkah sepatu Dosen yang menuju kelas. Bergegas Wiliam duduk dikursinya dan melupakan ucapannya.

Seorang Dosen masuk ke ruang kelas tanpa membawa laptop maupun buku ditangannya. Sepertinya tidak ada pembelajaran materi hari ini. ekspresi Dosen tersebut terlihat berbeda dari biasanya.

"Pagi semuanya!"

"Pagi!"

Dosen terdiam sesaat, helaan nafas panjang terdengar jelas darinya. "Apa kalian sudah mendengar kabar duka tentang Jihan?"

Wiliam mengerutkan keningnya. "Kabar duka? Kabar duka apa, Pak?" Wiliam bertanya karena tidak paham dengan ucapan Dosen.

"Semalam Jihan kecelaka'an dan meninggal di tempat,"

Degh!

Semuanya tercengang diwaktu yang bersama'an. Wiliam terdiam seraya menelan salivanya. 'Jadi ini alasan dia gak dateng semalem?' batin Wiliam bertanya-tanya.

"Jadi rumor itu benar?"

"OMG, kok bisa?"

"Ya ampun, kasian banget si Jihan,"

"Sumpah gak nyangka banget gue!"

Banyak orang yang tidak menyangka jika Jihan pergi secepat itu. Padahal tinggal satu tahun lagi mereka akan lulus bersama-sama.

"Di mana Bapak tau tentang kabar itu Pak?" tanya Sea.

"Dari Nando, sepupunya,"

Sontak semuanya menoleh kemeja Nando yang kosong. Jika kabar itu datangnya dari Nando, berarti itu benar adanya karena Nando adalah sepupu Jihan.

"Baiklah, tidak ada materi hari ini. Kita harus pergi kerumah duka, bagaimana pun kita harus hadir disana. Kemasi alat tulis kalian sekarang, setelah itu kita akan pergi bersama!"

Usai mengatakan itu, Dosen keluar dari ruang kelas. Semuanya mengemasi alat tulis yang sudah mereka keluarkan dari tas masing-masing.

Setelah itu, mereka semua berlalu dari kelas menuju ke tempat parkir. Terlihat sudah ada Dosen yang menunggu mereka disana. "Saya akan jalan terlebih dahulu, kalian ikuti saya dibelakang!"

Cute Ghost [End]Where stories live. Discover now