Episode. 28

860 70 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di ruang perpustakaan pribadi milik keluarga Gistavo Richi Albarach, atau biasa dikenal dengan Tuan Gito. Ada tiga anak manusia yang lagi asik melakukan suatu kegiatan yang berbeda.

Zee misalnya. Selaku anak kedua dari pemilik ruangan tersebut, bukannya membaca salah satu buku dari ribuan buku yang ada, dia malah asik mainin robot dinosaurus. Robotnya masih baru gitu, abis dibeliin papanya 3 kotak. Terus dirakit sendiri baru bisa digerakin pakai remot kontrol. Tadinya Christy ikutan, tapi Zee selalu marahin dia karena Christy rakitnya ngadi-ngadi. Masa iya ekor dino jadi kepala dan kepala jadi ekornya. Udah gitu malah ngatain dinonya lebih mirip kangguru lagi. Kan jadi kesel Azizi-nya. Jadilah dia melipir ke bagian barat. Lumayan jauh lah dari posisinya Azizi sama Fiony yang juga lagi asik sama dunianya sendiri. Tapi, sebelum kita jelasin apa yang lagi dilakuin sama cewek cantik namun absurd itu. Kita deskripsiin dulu apa yang lagi dikerjain Christy.

Christy tadinya lagi gabut pas diusir sanaan sama Azizi, dia jadinya kayak milih-milih buku gitu. Tapi dia nggak bisa baca, soalnya tulisannya bukan bahasa indonesa, ataupun bahasa inggris. Tapi bahasa yunani atau romawi gitu. Tapi Christy suka lihat gambar-gambar sampulnya. Katanya keren. Jadi, dia ambil, terus lihat, terus komen, terus taroh lagi. Gitu aja terus, sampai akhirnya, dia menemukan sesuatu diantara sekian banyaknya buku yang dia ambil.

Christy nemuin buku cerita bergambar yang tiap kali dibuka bakal munculin gambar 3D gitu. Bentuknya unik dan agak kuno gitu. Sekilas emang mirip kayak buku anak TK. Tapi enggak. Soalnya gambarnya kalau nggak diperhatiin baik-baik bakalan susah buat ditebak itu gambar apaan. Soalnya kayak bangunan lama dan benda-benda yang jarang dilihat untuk umum gitu. Nah, untungnya tulisannya inggris, bukan romawi lagi. Sedikit banyaknya Christy jadi ngerti apa yang lagi dia lihat.

Udah, tuh. Chritsy jadi asik sama dunianya sendiri. Mana tuh cerita agak mengandung teori konspirasi lagi. Yah, kita lihat saja kelak efek apa yang terjadi pada otak Christy begitu ia selesai membaca buku tersebut. Mungkin akan ada banyak pertanyaan random setelahnya, kita nggak tau. Lihat nanti saja.

Nah, kemudian beralih sama apa yang lagi dilakuin oleh Fiony. Berhubung Azizi nggak mau ditinggalin sendirian di rumahnya dan berakhir dengan ngajakin nongkrong di ruang perpus. Alhasil, Fiony yang emang basic-nya suka banget sama buku-buku tuh langsung merasakan, kayak, woah, akhirnya aku menemukan dunia yang aku inginkan. Seperti itulah kira-kira kalau ditafsirkan dari wajahnya yang ceria sekali.

Iya, Fiony tuh suka banget baca buku. Di sekolah aja tuh ya, di kelas lebih tepatnya. Ketika teman-temannya yang lain pada asik ngobrol gibahin orang-orang. Apalagi pas jam kosong, Fiony malah lebih suka manfaatin waktunya itu buat baca buku. Bahkan saking sukanya pernah sampai mojok di kelas, terus meja disusunin habis itu dia duduk dibawah deretan meja meja itu sambil baca. Katanya biar konsentrasi. Ada ada aja emang kelakuannya. Untung yang punya meja orangnya baik.

Nah, dan sekarang, anaknya lagi nangkring di rak buku paling atas.

Iya, beneran di atas rak dianya. Lagi duduk sambil nyeder ke dinding.

Jadi, ruang perpusnya itu kan gede banget. Tinggi-tinggi juga raknya. Dan, ada tangga gitu buat ambil buku yang paling atas. Terus, bukan cuma itu. Di rak-rak paling atas itu emang sudah ada disediain space buat duduk gitu. Ada bantal duduknya gitulah. Nah, Fiony tuh duduk di situ. Otomatis nggak bakal keganggu lah ya sama suara berisiknya Azizi yang lagi mainin dino-nya dan pekikan Christy yang takjub sama gambar-gambar timbul yang lagi diliatnya.

Selain itu, untuk menambah kenyamanan dan ketentraman. Disetelin juga musik ceria semacam DIY gitu. Pokoknya asik banget dah tuh bertiga sama dunianya masing-masing. Sampai-sampai Zee nggak nyadar kalau mama sama papanya udah balik dari tadi.

"Lihat, deh, Ma, kelakuan anak kita sama teman-temannya." ucap Gito pada Dey yang mau ambil air minum ke kulkas. Posisinya lagi berdiri depan pintu yang emang nggak dikunci sama emang dibukakan sedikit pintunya. Konon katanya sih pintunya agak susah ditarik gitu. Jadi daripada ntar tiga anak ubur-ubur itu ribet ya, jadinya mbak Ayas bantuin ganjel pakai balok kayu dah tu pintu.

"Namanya juga anak-anak, Pa. Biarin aja, lah. Yang penting mereka nggak ngelakuin hal yang aneh-aneh." sahut Dey sambil memberikan gelas minum ke Gito.

"Iya, Ma. Cuma lucu aja liatin mereka, tuh. Ada-ada aja kelakuannya. Mana pada anteng-anteng banget lagi sama dunianya masing-masing." kata Gito sambil duduk ke bangku yang tak jauh dari posisinya berdiri. Itu adalah kebiasaan dalam keluarganya kalau makan atau minum harus duduk. Sunah Rasul juga.

"Iya, sih, Pa. Seenggaknya mereka jadi ngurang-ngurangin main hapenya, Pa."

Gito mengangguk membenarkan.

"Istirahat dulu, yuk, Mah. Capek dari tadi nungguin ikan."

"Haha, padahal nggak ngapa-ngapain, ya, Pa. Cuma nungguin doang. Kok, bisa capek."

"Iya. Yaudah ngapa-ngapain dulu yuk kitanya, Ma, biar capeknya beneran." goda Gito.

"Heh! Awas kedengaran sama anak-anak, Pa."

"Nggak, Ma. Papa kan nggak sembarangan juga ngomongnya, tenang aja. Yuk!"

"Yaudah, ayo!"

_______________________

"Ih, itu bukannya kangguru ya, Zee?" Celetuk Fiony dari atas. Sepertinya ia sudah mulai capek bacain buku daritadi.

"Kangguru kangguru! Enak aja! Ini tuh dinosaurus tau!" sahut Zee nyolot. Dia tidak terima dinosaurus yang lagi dia mainin dikatain begitu.

"Ih, emang bener tau bentuknya kayak kangguru, Zoy. Cepio aja bilang gitu." Christy menambahkan.

"Jangan sok iya, deh, Toy. Kamu aja nggak tau apa-apa soal kangguru." Zee masih tidak terima.

"Mana warnanya selaras lagi. Itutu kangguru, Zee. Percaya deh sama aku." kata Fiony lagi.

"Cepio, diem, deh. Mata kamu aja rabun. Mana bisa keliatan jelas dari atas situ." ujar Zee ceplas ceplos.

"Enak aja, orang aku pakai lensa, kok. Kelihatan jelas tau dari sini." Fiony membela diri.

Tiba-tiba Azizi terbersit ide jahil.

Secara bersamaan dia gerakin dua dinosaurusnya menuju dua arah yang berbeda. Dia seterampil itu menggerakan dua remot kontrol dengan kedua tangannya.

"EH, KAGET! AZIZOY, BUKUNYA JADI RUSAK, NIH, GARA-GARA KAMU!" Seru Christy ngegas.

"Weh, aku nggak tanggung jawab ya, Zee, kalau misal kangguru kamu jatuh dari tangga." tegur Fiony yang lebih dulu nyadar kalau dinosaurus Zee mulai menaiki tangga.

"Nggaklah. Aku kan GG gaming banget anaknya." sahut Zee dengan pedenya.

"Lemparin aja, Ce, pakai buku!" teriak Christy.

"Christoy, kamu ya...." Zee menggerakan dinosaurus yang ada di Christy lebih brutal lagi.

"Zoy, ini buku punya keluarga kamu lho, ya. Kalau dimarahin aku nggak ikutan." - Christy.

"Sama, aku juga nggak ikutan, Om!" ucap Fiony yang langsung menyadari akan keberadaan Gito yang dari tadi asik merhatiin dari luar pintu.

Seketika Zee langsung menoleh. Ia pun menyengir dan bergerak untuk meng-kalem-kan aksi robot-robot dinonya.

•••











Ditulis, 8 Juli 2022

AFTER RAIN [48] | {Completed} (DelShel, ZeeSha, Greshan & CH2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang