-2-

935 152 11
                                    

Acara pernikahan akhirnya berlangsung. Hanya beberapa tetamu saja yang diundang keacara itu bahkan teman teman Rose sama sekali tidak diundang. Rose hanya tidak ingin kabar pernikahannya itu tersebar luas gara gara dia menikah diusia yang masih terbilang muda itu.

"Kaku amat si Om. Raut wajahnya biasa saja kali"komentar Rose

"Ini muka saya jadi suka suka saya lah"sahut Jane

Rose melotot"Belum nikah saja sudah nyebelin"gerutunya.

Jane hanya memutar bola matanya dengan malas dan beralih menatap pendeta. Seakan mengerti,pendeta akhirnya memulakan acara.

Janji suci mula terlontar dibibir pasangan itu. Kalau bukan gara gara permintaan terakhir Mama nya itu,Rose pasti tidak ingin menikahi sosok cuek yang baru dikenali olehnya itu.

"Jane-ssi,anda bisa mencium istri anda"ujar sang pandeta membuyarkan lamunan Rose.

"Jangan cium aku!"bisik Rose menatap Jane dengan sorot mata yang tajam.

Jane menghela nafasnya dan beralih mengecup dahi Rose sekilas. Orang tua mereka yang melihatnya hanya tersenyum karena mereka mengerti kalau Jane sama Rose masih merasa canggung.















Suasana hening menyelimuti pasangan yang baru dinikahkan ini. Jane hanya duduk dengan diam diatas kasur begitu juga dengan Rose yang memilih untuk duduk diatas sofa.

"Ekhem!"dehem Jane menghilangkan suasana hening.

Rose sontak menatap kearahnya"Kalau Om mau meminta hak Om,aku belum siap!"tegasnya

"Siapa juga yang mau huh?"sahut Jane malas.

"Ya siapa tahu Om mau. Lagian Om kelihatan mesum si"balas Rose

"Terserah kamu saja"ujar Jane yang tidak ingin berdebat itu"Mendingan kamu mandi terus siapin koper kamu. Besok kita bakalan pindah ke Korea"

"Mwo?! Pindah ke Korea?!"Rose sontak bangkit dan menatap suaminya itu"Untuk apa pindah ke Korea?!"

"Kamu pikir saya ini pengangguran seperti kamu?"sahut Jane"Saya donsen disalah satu kampus di Korea dan saya memang menetap di Korea makanya kamu harus mengikuti saya ke Korea"

"Terus sekolah aku gimana?"

"Kamu pikir saya tidak tahu kalau kamu baru saja dikeluarkan dari sekolah? Di Korea nanti saya akan mendaftarkan kamu di sekolah yang ada disamping kampus saya. Jadi saya bisa memantau kamu!"

"Heol! Untuk apa Om memantau aku?! Aku sudah gede kali"

"Itu sudah menjadi tugas suami untuk menjaga sang istri. Kamu tanggungjawab saya jadi saya tidak akan membiarkan kamu kenapa napa"sahut Jane

"Om sudah ngomong sama Papa aku?"

"Sudah dan dia juga sudah menyerahkan tanggungjawab untuk menjaga kamu kepada saya sepenuhnya"

Hah~

Akhirnya Rose terpaksa pasrah deh. Dia sudah kehabisan cara untuk membantah keputusan suaminya itu.













:
:

Seoul,Korea 10am KST

Pasangan pengantin baru ini akhirnya tiba di Korea. Sejujurnya cukup berat untuk Rose meninggalkan negara kelahirannya namun dia tidak bisa membantah arahan Jane. Lagian dia tidak bisa egois. Jane bekerja jadi dia harus mengerti posisi suaminya itu walaupun rasa cinta belum muncul diantara mereka.

"Kamar aku yang mana?"tanya Rose setelah mereka memasuki salah rumah milik Jane.

"Kamar kita"koreksi Jane menyeret kopernya kelantai atas.

"Dih,siapa juga yang mau tidur bareng huh"gumam Rose pelan"Om!"panggilnya.

Langkah Jane terhendi. Dia berbalik dan menatap yeoja yang sudah menjadi istrinya itu.

"Bantuin ih! Dasar suami tidak peka!"gerutu Rose menunjuk kopernya yang gede itu.

Jane menghela nafasnya dengan kasar dan kembali berganjak turun. Bukannya mengangkat koper milik Rose,dia malah menggendong Rose seperti mengangkat karung beras.

"Apa apaan ini! Lepasin aku Om! Nanti pinggang Om encok!"teriak Rose memukul pundak Jane.

"Saya belum setua itu kali"sahut Jane malas.

Setibanya dikamar,dia langsung menurunkan Rose"Ini kamar kita! Kita sudah menikah jadi tidak ada privasi diantara kita!"tegas Jane menatap Rose dengan garang.

"Nanti kalau Om khilaf gimana huh?"

"Ya namanya juga khilaf"dengan santainya Jane menyahut kata kata Rose"Tapi tadi malam saya tidak khilaf bukan? Saya bukan orang yang suka mengambil kesempatan. Saya masih menghargai wanita"lanjutnya.

Rose menghela nafasnya dengan kasar"Terserah Om saja deh"pasrahnya.

"Sekarang saya mau mandi duluan dan perut saya juga lagi laper. Tolong siapan makan siang ya. Semua bahan masakan sudah tersimpan di kulkas"ujar Jane. Dia mengelus kepala Rose"Masak yang enak ya Tante"sebelum diamuk oleh Rose,dia bergegas memasuki kamar mandi.

"Tante?! What the heck?!"teriak Rose

"Saya Om jadi kamu Tante dong. Kita suami istri bukan?"teriak Jane dari kamar mandi. Hah~ternyata menjahili Rose menyenangkan ya,kekekekek.

Brukkk

Rose menendang pintu kamar mandi dengan kasar"Dasar kakek kakek!!"gerutunya berganjak keluar dari kamar sebelum Jane kembali memancing emosinya.





  Tekan
   👇

Because You're Mine✅Where stories live. Discover now