-20-

671 111 19
                                    

Suasana menjadi hening setelah Jane menyelesaikan kalimatnya itu. Sejujurnya Jane merasa bersalah saat ini namun dia tidak punya pilihan lagi. Hanya ini yang mampu dia lakukan agar Julia tidak terus berharap dengannya.

"J-jadi janji kamu dulu hanya omong kosong hurm?" lirih Julia. Tidak butuh waktu yang lama, tangisannya mula kedengaran.

Beruntung sekali restautant Wendy itu lagi sepi soalnya jam makan siang sudah berakhir makanya tidak ada yang melihat adegan mereka karena Wendy bersama karyawannya memilih untuk memberi mereka waktu.

"Tolong mengerti posisi aku. Aku juga tidak pernah berharap agar semua ini terjadi. Tolong jangan biarin aku kesulitan. Maafin aku Lia" ujar Jane dengan sendu.

"Hiks kenapa Jane! Aku tahu aku jahat karena meninggalkan kamu pas kamu koma tapi kamu harus tahu kalau aku benar benar membutuhkan kamu! Aku mencintai kamu Jane!" teriak Julia dengan air mata yang membasahi pipinya.

Jane tidak tega melihat cewek yang dulunya pernah mengisi hatinya itu menangis. Akhirnya Jane bangkit dan menghampiri Julia. Dibawanya Julia kedalam dakapannya dan tangannya mengelus kepala Julia dengan lembut "Maafin aku" bisiknya lirih.

Bersamaan dengan itu, pintu restaurant dibuka dan masuklah Rose bersama Jaehyun dan juga teman temannya yang lain.

Mereka sontak membeku ketika melihat pemandangan dihadapan mereka.

"Gue mencium bau bau perang nih" bisik Joy

Yeri mengangguk setuju "Bisa bisanya Jane Oppa memeluk cewek itu" balasnya ikutan berbisik.

Rose menghampiri Jane dengan tatapan yang sulit diartikan "Kenapa tidak melanjutkan pelukan kalian dikamar saja?" sinisnya.

"Rosie" Jane sontak melepaskan pelukannya itu "Kamu jangan salah paham. Aku sama Julia hanya-"

"Hanya apa?!" potong Rose "Sekarang kamu sudah memilih dia huh?"

"Iya, dia memilih gue jadi elo silakan menjauh dari dia!" timpal Julia secara tiba tiba. Dia menghapus air matanya dengan kasar dan menatap Rose dengan tatapan benci "Jane ingin menikahi gue dan gue tidak ingin menjadi istri kedua! Jadi mendingan elo pergi dari kehidupan Jane!" lanjutnya.

"Lia, maksud kamu apa?!" marah Jane. Dia beralih menatap Rose "Apa yang dia bilang itu bohong. Aku kesini hanya untuk putusin dia" ujarnya berharap agar Rose percaya.

Rose terkekeh sinis "Putusin kok malah pelukan? Tolong jangan bohong sama aku lagi. Kalau kamu memang sudah memilih dia, lepaskan saja aku. Aku juga tidak akan mengganggu kebahagiaan kalian lagi"

"Rosie please" Jane memegang kedua tangan Rose namun Rose malah menepisnya "Tolong percaya sama aku. Aku memeluk dia karena aku tidak tega melihat dia menangis"

"Aku tidak butuh alasan kamu! Gimana kalau suatu hari nanti kamu tidak tega untuk meninggalkan dia? Apa kamu akan kembali mencari dia?" ujar Rose tersenyum miris dan Jane hanya mampu bungkam.

"Erm Rose, ini ada apa si?" timpal Jaehyun yang memang tidak memahami situasi.

Jane sontak menatap Jaehyun dengan tatapan datarnya "Elo jangan ikut campur!"

"Rose teman aku jadi aku harus ikut campur kalau ada yang menyakiti dia" sahut Jaehyun.

Emosi Jane semakin terpancing "Teman? Ck! Gue mau elo menjauh dari Rose!"

"Untuk apa dia menjauh dari aku? Dia teman aku!" sambar Rose

"Aku tidak suka kalau kamu temanan sama dia!" tegas Jane

Rose tersenyum sinis "Kalau kamu bisa bersama Julia, kenapa aku tidak bisa bersama Jaehyun?"

Jane melotot "Jadi kamu pacaran sama cowok itu?!"

"Belum tapi nanti mungkin si" sahut Rose santai.

"You are too much!" dingin Jane "Aku sudah meninggalkan Julia demi kamu tapi ini yang aku dapat? Ck, aku menyesal memilih kamu!"

Emosi Rose mula terpancing "Jadi kamu menyesal memilih aku?! Ya sudah, silakan saja bersama Julia kamu itu! Aku akan pergi menjauh dari kamu!"

"Pergi saja dan jangan kembali!" teriak Jane emosi.

"Hyung!" tegur Limario

"Lo sudah mendengarnya bukan? Pergilah dan jangan kembali lagi. Biarkan Jane bahagia bersama gue" smirk Julia.

Rose menatap Jane dengan tatapan tidak percayanya. Apa suaminya itu baru saja mengusirnya? "Terima kasih untuk segalanya. Aku pamit" ujar Rose menarik Jaehyun pergi dari sana.











:

Sekarang Rose bersama Jaehyun sudah berada di danau yang cukup sepi. Jaehyun memilih untuk membawa Rose kesana karena dia yakin Rose butuh waktu untuk menenangkan pikirannya.

"Maaf kalau aku terlalu ikut campur tapi, sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Jaehyun memecahkan keheningan.

Rose menghela nafasnya dengan kasar "Dia suami aku"

"Mwo?! Suami?!" ulang Jaehyun kaget.

"Kita menikah gara gara perjodohan keluarga tapi aku sudah mencintai dia" lanjut Rose membuatkan Jaehyun mengangguk paham "Aku mau minta maaf karena sudah melibatkan kamu dalam masalah rumah tangga aku" lanjutnya.

Jaehyun menggeleng "Aku juga bersalah. Seharusnya aku meminta izin dari suami kamu duluan sebelum membawa kamu keluar"

"Tidak apa apa, kamu juga tidak tahu kalau dia suami aku. Terima kasih karena sudah membawa aku kesini. Mendingan sekarang kamu pulang saja"

"Terus kamu gimana?"

"Aku butuh waktu sendiri"

Jaehyun mengangguk paham "Kalau ada apa apa yang terjadi, langsung saja kabarin aku. Aku teman kamu bukan?"

Rose tersenyum tipis "Thanks" Jaehyun mengangguk dan berganjak pergi dengan mengendara mobilnya.

Rose menghela nafasnya dengan kasar. Secara tiba tiba, air matanya yang tadinya ditahan itu mengalir keluar. Hatinya sesak ketika mengingati perlakuan suaminya "Mencintai orang yang belum bisa move on dari masa lalu itu sulit ya" gumamnya terkekeh miris.

Mphhhhh

Secara tiba tiba, mulut Rose dibekap dengan kain yang sudah diberi obat bius. Dia terus meronta ronta namun tidak lama kemudian dia tidak sadarkan diri.

"Akhirnya tiba juga saatnya" smirk Alvin yang ternyata sosok yang membekap mulut Rose.

"Ayo bawa dia kemobil" arah Leon.

Akhirnya mereka berdua membawa Rose memasuki mobil yang sudah ada Jake didalam sana "Jalan!" arah Alvin. Dengan segera Jake menjalankan mobilnya pergi dari sana.







  Tekan
   👇

Because You're Mine✅Where stories live. Discover now