-4-

721 130 35
                                    

Sebuah mobil mewah bewarna hitam akhirnya terparkir didepan gerbang sekolah.

"Ini sekolah baru aku?"tanya Rose

Jane mengangguk"Disamping sekolah kamu itu ada kampus dan saya mengajar disana. Kalau kamu ada masalah,kamu bisa menghampiri saya saja"

"Sepertinya Om yang bakalan menghampiri aku deh"smirk Rose.

Jane menghela nafasnya dengan kasar. Tangannya terangkat dan dia mengelus kepala Rose"Jangan bikin keributan. Ini hari pertama kamu"

"Aku tidak yakin si"sahut Rose singkat"Oh iya"Rose mengambil paper bag yang ada di jok belakang"Ini makan siang untuk Om. Pastikan Om memakan semuanya ya. Saya sudah capek capek masak tuh"

Jane sontak tersenyum dan menerima pemberian Rose"Terima kasih"

"Hurm"sahut Rose"Ya sudah deh. Aku masuk dulu"pamitnya

"Sebentar"Jane menghalang Rose yang ingin membuka pintu mobil.

"Kena-"

Cup

Omongan Rose terpotong gara gara bibir Jane yang tiba tiba menempel dibibirnya"Semangat ya"ujar Jane mengusap pipi Rose. Dia sekarang sudah tidak merasa bersalah untuk mencium Rose soalnya Rose juga sudah memberinya izin.

Dengan debaran didadanya,Rose bergegas keluar dari mobil. Dia berdehem untuk meneutralkan degup jantungnya"Dasar Om Om. Suka banget si bikin anak orang baper"gumamnya dengan langkah kaki yang memasuki sekolah.







Jane memasuki ruangannya dengan membawa tas yang berisi laptop kerjanya itu. Tidak lupa juga dengan paper bag yang berisi makan siang dari sang istri.

"Pak Jane"seorang donsen cewek menghampiri Jane

Jane menatap sosok itu dengan datar"Ada apa?"cueknya

"Tidak ada apa apa si. Saya hanya rindu sama bapak"sahut Naya"By the way,bisa saya tahu kenapa kemarin bapak mengambil libur?"

"Tidak bisa"singkat Jane.

Naya tersenyum canggung"A-ah,ahaha. Ya sudah,saya lanjut kerja dulu ya"pamitnya bergegas kembali ketempatnya dengan berasa malu. Dia menyukai Jane namun sepertinya cowok itu terlalu sulit untuk digapai.









*

"Baiklah anak anak,hari ini kita kedatangan teman baru"ujar Bu Suzy

Rose menatap teman sekelasnya itu"Nama gue Roseanne Gabriel Park atau Roseanne Gabriel Kim. Kalian bisa memanggil gue Rose saja"

"Kenapa lo punya dua marga?"tanya seorang siswi bergigi kelinci

"Terserah gue lah. Itu bukan urusan elo"sahut Rose pedas.

Bu Suzy berdehem"Rose,kamu bisa duduk disamping Lisa"

"Lisa yang mana Bu?"bingung Rose

"Itu,yang dipojok"sahut Bu Suzy

Rose menatap kearah sosok yang dikatakan oleh Bu Suzy"Ouh,bilang saja si poni Bu"dengan santainya dia berganjak dan duduk disamping Lisa.

Teman sekelas mereka hanya menatap Rose dengan iba. Buat pengetahuan semua,Lisa itu siswi bandel yang suka bikin keributan. Dia juga tidak segan segan untuk memukul orang yang mencari masalah dengannya. Hanya ada beberapa siswi yang temanan sama Lisa namun sayangnya mereka berada dikelas yang berbeda.

"Kenapa lo?"tanya Rose karena Lisa terus menatapnya dengan tatapan datar.

Lisa mendekatkan mukanya disamping Rose"Asal lo tahu,hanya elo yang berani duduk disamping gue. Orang orang disekolah ini pada takut sama gue"bisiknya sinis

"Gue tidak takut tuh"sahut Rose santai. Jangan lupa kalau Rose juga seorang murid bandel disekolahnya yang dulu.

"Jam istirahat lo datang ke rooftop"ujar Lisa lagi

Rose terkekeh kecil"Lo mau mengajak gue tawuran? Not bad"

"Gue pastikan lo bakalan menyesal"lanjut Lisa dibalas kerlingan malas dari Rose.














:
:

"Baiklah,itu saja untuk hari ini"ujar Jane mengakhiri kelasnya

"Pak!"seorang siswi mengangkat satu tangannya.

"Apa?"cuek Jane

"Makan siang bareng yuk"ujar siswi yang memang menyukai Jane.

Jane hanya menatap siswinya itu dengan datar. Tanpa menjawab,dia mengambil barang barangnnya dan berganjak pergi dari sana.

"Cuek banget si!"gerutu siswi itu dibalas suara tawa dari sahabatnya.

"Lagian ngapain si lo mau godain Pak Jane mulu huh? Dia pasti sudah punya pacar tuh"

"Dia itu cuek banget sama cewek,memangnya pacarnya tahan pacaran sama dia huh?"

"Ya mungkin si"

"Ck,terserah!"









Jane sekarang sudah duduk dimeja kerjanya. Dia tidak akan kekantin untuk menikmati makan siangnya karena dia hanya akan memakal bekal yang sudah disiapkan oleh sang istri.

Sedetik kemudian dia tersenyum ketika menatap bekal yang disiapkan oleh sang istri.

"Bapak tidak kekantin?"tanya Naya menghampiri Jane

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bapak tidak kekantin?"tanya Naya menghampiri Jane

"Saya sudah punya bekal"sahut Jane cuek

"Tumben bawa bekal? Siapa yang masak Pak?"kepo Naya

"Bukan urusan kamu!"ketus Jane

Naya menghela nafasnya"Jangan cuek dong Pak. Saya kan hanya mau akrab sama Bapak"

"Kita hanya sebatas rekan kerja. Tidak perlu akrab sama saya"sahut Jane

"Tapi saya maunya lebih dari sebatas rekan kerja Pak"

Jane menghela nafasnya dengan kasar. Dia orangnya yang peka jadi dia tahu kalau sosok didepannya itu menyukai dirinya"Maaf Bu Naya,tapi tolong jangan berharap sama saya. Saya sudah berpunya"

Naya kecewa. Dengan mata berkaca kacanya dia berganjak pergi dari sana. Hah~ ternyata perjuangannya selama ini sama sekali tidak dapat meluluhkan hati Jane.




  Tekan
   👇

Because You're Mine✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang