-24-

671 113 14
                                    

Sedari tadi Julia terus menangis disofa diruang tamu rumahnya. Dia benar benar menyesal karena pernah meninggalkan Jane disaat Jane koma. Andai saja dia lebih memilih Jane waktu itu, nasibnya sekarang pasti akan berbeda.

"Kenapa lo?" sang adek menghampiri Julia dengan bingung.

"Cowok yang dulunya menjadi selingkuhan gue itu sudah tahu kalau selama ini gue bohong sama dia" adu Julia.

"Ya lagian salah elo si. Sudah punya tunangan juga malah selingkuh"

"Tapi tunangan gue dulu sudah bankrup. Andai saja gue lebih memilih selingkuhan gue daripada tunangan gue itu, gue sekarang pasti sudah hidup bahagia"

"Memangnya selingkuhan elo itu kaya?"

Julia mengangguk dan menghapus air matanya "Dia seorang donsen" ujarnya. Sedetik kemudian, dia fokus menatap sang adek "Dia donsen dikampus elo!"

"Huh? Kampus gue? Donsen yang mana si?"

"Namanya Jane"

"Mwo?!" sang adek melotot kaget "Bukannya dia sudah menikah?"

"Gimana elo bisa tahu kalau dia sudah menikah?!" kali ini Julia yang kelihatan kaget. Gimana adeknya itu bisa tahu soal pernikahan Jane?

"Asal lo tahu, gue benci banget sama Jane. Gara gara dia gue hampir dikeluarkan dari kampus makanya gue balas dendam sama dia dengan cara menculik istri dia"

Julia melotot "Istri dia ada bersama elo?!"

Sang adek mengangguk santai "Gue sama teman teman gue menyekap dia di bangunan sepi belakang kota si"

Julia menatap sang adek dengan tatapan berbinar binar "Jake, elo memang keren! Sekarang bawa gue ketemu sama cewek itu! Biar gue memberi dia sedikit pelajaran karena dia sudah mengambil Jane dari gue!"

"Ikut gue" ujar Jake.














Rasa pusing terus menyerang Rose yang bersandar lemes di dinding dengan kedua tangannya diikat. Ingin sekali dia kabur dari sana namun dia sudah tidak ada tenaga. Sekarang sudah hari ke4 dia diculik dan selama itu jugalah dia hanya meminum air putih untuk mengisi perutnya.

Pukulan yang diberikan oleh cowok cowok yang menculiknya itu juga membuatkan badannya semakin lemes. Sudah banyak luka di badan dan wajahnya.

"Sepertinya suami elo memang membuang elo deh" ujar Alvin berjalan menghampiri Rose diikuti oleh Leon dibelakangnya.

"Gue yakin suami elo pasti lagi bersama cewek lain saat ini" lanjut Leon.

"Diam sialan!" sentak Rose sedikit emosi.

Alvin berjongkok didepan Rose. Dengan kasarnya dia mencengkram pipi yeoja itu "Sepertinya elo memang tidak bisa menerima fakta ya" sinisnya.

"Gue yakin suami gue lagi berusaha mencari gue" ujar Rose

Leon sama Alvin sontak terkekeh "Kalau memang benar dia mencari elo, kalian pasti akan bertemu kok. Tapi di alam yang berbeda ya" ujar Leon terkekeh bersama Alvin.

Rose yang kesal langsung saja mendorong Alvin membuatkan cowok itu tersungkur.

"Wah, kurang ajar nih cewek" ujar Leon mendekati Rose.

Plakkkkk

Rose reflek berpaling kesamping setelah menerima tamparan dari Leon. Pipinya sudah berdenyut nyeri dan luka disudut bibirnya kembali mengeluarkan darah.

"Gue sudah capek. Bunuh saja gue" pinta Rose

Leon mengusap darah disudut bibir Rose itu "Belum saatnya sayang. Gue harus memastikan suami elo menderita duluan" smirknya

"Kalian" Jake menghampiri mereka diikuti oleh sang Kakak dibelakang.

"Julia?!" kaget Rose.

Julia berganjak menghampiri Rose. Smirknya terpampang dengan jelas "Awalnya gue marah si soalnya adek gue menculik seorang yeoja. Tapi pas tahu kalau yeoja itu adalah elo, gue malah senang"

"Julia, tolong lepasin gue" pinta Rose.

"Lepasin elo?! Ck! Tidak akan!" sahut Julia "Gara gara elo, Jane memilih untuk meninggalkan gue! Elo yang sudah mengambil Jane dari gue!" marahnya.

"Semua itu terjadi juga gara gara elo yang selingkuhin dia" ujar Rose tersulut emosi.

Sretttt

Dengan kasarnya Julia menjambak rambut Rose. Dia bersmirk "Sepertinya seru deh kalau elo mati. Jane pasti akan kembali bersama gue setelah elo pergi dari dunia ini"

"Gue yakin dia tidak akan kembali bersama elo! Dia hanya mencintai gue!" ujar Rose yang memancing emosi Julia.

"Sialan!" Julia berseru marah.

Dughhh

"Akhh" Rose terpekik kesakitan setelah Julia membenturkan kepalanya di dinding. Kepalanya seakan berputar dan dia merasa pusing.

"Ini belum seberapa. Gue akan pastikan elo mati ditangan gue" bisik Julia.

"Kapan Nuna ingin membunuh dia?" tanya Jake.

"Nanti saja. Sekarang kita biarin dia merasakan penderitaan duluan sebelum dia dipanggil Tuhan" sahut Julia membuatkan ketiga cowok itu mengangguk setuju.








:
:

Sekarang Jane sudah berada di parkiran sekolah. Tadi, Limario mengirim pesan untuk meminta Jane kesana makanya Jane bergegas menghampiri sang adek.

"Ada apa?" tanya Jane.

"Jaehyun sudah kembali" ujar Limario

Raut wajah Jane sontak berubah "Dimana dia?!"

"Nanti dia akan kesini bersama teman teman gue" sahut Limario.

Tidak butuh waktu yang lama, Jaehyun menghampiri mereka diikuti oleh Lisa, Joy dan Yeri.

"Ada apa?" bingung Jaehyun.

Sretttt

Secara tiba tiba Jane menarik kerah seragam Jaehyun "Dimana istri gue?!"

"Maksudnya?" bingung Jaehyun.

"Dimana elo membawa istri gue kabur hah?!" tanya Jane emosi.

Limario menarik Jane "Tenang dulu Hyung" dia beralih menatap Jaehyun "Selepas elo melihat Rose sama Jane Hyung berantem di cafe, elo pergi bareng Rose bukan? Sekarang dia dimana? Sudah hampir 4 hari dia menghilang" jelasnya.

"Hilang?!" Jaehyun melotot kaget. Dia beralih menatap Jane "Rose tidak bersama aku. Beberapa hari ini aku libur dari sekolah karena aku harus ikut Papa aku ke Jeju" jelasnya.

"Terus dimana Rose?!" tanya Jane

Jaehyun menggeleng "Aku tidak tahu. Kali terakhir aku bersama dia adalah pas aku menghantar dia ke danau"

"Dimana danau itu?" tanya Jane

"Di belakang taman kota"

Tanpa mengeluarkan suara, Jane bergegas pergi dari sana. Dia akan mencari keberadaan sang istri di sana. Semoga saja ada petunjuk yang bisa membantunya menemukan sang istri.









  Tekan
   👇

Because You're Mine✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang