-6-

733 129 0
                                    

Setelah selesai menikmati makan siang mereka,Rose bersama Lisa memilih untuk bolos dan bersantai dirooftop.

"Lo dari Aussie bukan?"tanya Lisa

"Iya"sahut Rose

"Terus kenapa elo pindah kesini?"

"Sudah kali ke3 gue dikeluarkan dari sekolah makanya Papa gue memutuskan untuk gue pindah kesini sama Om Jane dan Om Jane juga bisa memantau gue si"

"Om Jane? Nama itu seperti tidak asing"gumam Lisa

Ceklekk

Pandangan mereka tertuju kearah pintu rooftop yang dibuka. Terlihatlah dua orang cewek yang menghampiri mereka.

"Bolos malah tidak ngajak kita lo!"

"Gue tadi dihukum sama Bu Yanti gara gara bikin ribut sama nih tupai Aussie terus gue sekalian bolos deh"jelas Lisa.

Kedua cewek itu beralih menatap Rose"Anak baru?"tanya cewek yang lebih tinggi itu.

Rose mengangguk"Nama gue Rose,pindahan dari Aussie"

"Gue Joy terus yang pendek ini Yeri"sahut cewek yang tinggi.

"Dan mereka ini teman ribut gue si"lanjut Lisa

"Tumben lo temanan sama anak baru?"tanya Yeri.

Lisa terkekeh kecil"Asal kalian tahu,dia ini sama seperti kita"

"Jjinjja?!"kaget Joy"Tapi kalau dilihat dia elo polos si"lanjut Joy menatap Rose dari atas sampai bawah.

Rose berseringai"Don't judge a book by it's cover"

"Kita juga memang sudah lama si mencari anggota baru"ujar Yeri

Dia berjalan menghampiri pembatas rooftop"Omo! Itu Jane Oppa!"hebohnya ketika menatap kearah lapangan kampus yang memang bersebelahan dengan sekolah mereka itu.

"Ganteng banget si pangeran gue!!"teriak Joy

Rose ikut menatap apa yang ditatap oleh mereka"Om"gumamnya. Secara tiba tiba,Jane ikut menatap kearah mereka dan melambai kearahnya.

"Omo?! Jane Oppa menotice gue woi!"teriak Yeri

"Halu deh lo! Dia menotice gue tuh!"ujar Joy

Rose beralih menatap Lisa untuk meminta penjelasan"Asal lo tahu,mereka berdua memang sudah terpesona sama donsen dikampus itu si. Jane Kim,dia donsen muda yang cuek dan dingin sama cewek. Tapi anehnya masih saja ada banyak cewek yang mengantri untuk menjadi pacar dia"jelas Lisa yang mengerti tatapan dari Rose.

"Memangnya cewek cewek itu tidak tahu kalau dia sudah menikah?"tanya Rose

"Nde?!"Yeri sama Joy sontak menatap Rose"Lo jangan bercanda ya! Tidak mungkin dia sudah menikah!"ujar Joy yang tidak percaya itu.

"Lagian elo masih baru disini bahkan elo tidak kenal sama dia"lanjut Yeri

Rose beralih menatap Lisa"Tadi gue bilang sama elo kalau gue pindah kesini sama Om Jane bukan?"

Lisa menatap Rose dengan kaget"Jangan bilang kalau elo ponakan dia?!"

"Yang benar?!"kompak Yeri sama Joy.

Rose terkekeh geli"Ya tidak lah"dia beralih menatap ketiga temannya itu bergantian"Dia suami gue"

"APA?!"bukan hanya Joy sama Yeri namun Lisa juga ikut berteriak kaget.

"W-wae?"bingung Rose

"Candaan elo tidak lucu tahu!"gerutu Yeri.

"Lah,kalian tidak percaya kalau gue sudah menikah?"tanya Rose. Dia menunjukkan jarinya yang terpasang cincin pernikahannya itu"Masih butuh bukti?"tanya Rose

Ketiga temannya kompak mengangguk dengan wajah penasaran.

Rose mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan photo pernikahannya.

Tidak butuh waktu yang lama,suasana mula menjadi hening. Lisa,Yeri dan Joy hanya diam dengan tatapan yang sulit diartikan.

"K-kalian baik baik saja?"tanya Rose memecahkan keheningan.

"Rasanya seakan mimpi. Teman yang seumuran sama gue sudah menikah"ujar Lisa yang masih kaget.

"Jadi pangeran gue sudah menikah huh"sendu Joy

"Kenapa si yang ganteng selalu saja sudah berpunya!"kesal Yeri

"Rose"panggil Joy.

"Hurm?"

"Lo tidak ada niatan buat jadiin gue istri kedua suami elo?"

"Lo mau mati?"tanya Rose menaikkan satu alisnya.

Joy terkekeh canggung"Bercanda saja kok. Hehe"

Rose menghela nafasnya dengan kasar"Gue menikah sama dia gara gara permintaan terakhir Mama gue sebelum Mama gue meninggal. Gue anak tunggal jadi gue yakin orang tua gue juga berat untuk melepaskan gue bersama cowok yang lain. Kalau Om Jane ini pilihan orang tua gue,gue yakin itu yang terbaik untuk gue"

"Lo hebat ya. Diusia yang masih muda saja elo sudah mengambil tanggungjawab sebagai istri"ujar Lisa menepuk pundak Rose.

"Menjadi istri itu tidak gampang si. Ya walaupun gue sama dia masih merasa canggung,kita berusaha untuk mencairkan suasana"lanjut Rose.

"Sebentar deh"timpal Yeri"Tadi elo memanggil dia Om? Memangnya dia sudah setua itu huh?"

Rose sontak terkekeh"Ya tidak terlalu tua si tapi seru saja jahilin dia. Dia juga tidak masalah kalau gue memanggil dia Om"

"Ada ada saja si"ujar Joy tertawa bersama yang lain.







  Tekan
    👇

Because You're Mine✅Where stories live. Discover now