-17-

550 113 11
                                    

Jane berganjak memasuki rumahnya dengan raut wajah kusutnya. Dia sudah mendengarkan nasihat dari Seulgi namun pikirannya masih bingung. Dia tidak ingin menyakiti hati kedua dua yeoja yang mempunyai posisi penting dihatinya itu. Kenapa dia harus diberi pilihan yang sulit itu?

"Makan malam sudah aku siapkan. Nanti pas jam makan malam kamu panasin saja. Aku bakalan tidur dikamar tamu" ujar Rose yang berada di dapur itu. Tanpa menatap Jane, dia berganjak memasuki kamar tamu dan mengunci pintu kamar itu.

Jane menghela nafasnya dengan kasar. Tidak ada lagi panggilan Oppa yang dia dengar dari sang istri namun Jane tidak menyalahkan istrinya itu karena dia sadar semua yang terjadi adalah salahnya sendiri.









:
:

Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi dan Jane berganjak keluar dari kamarnya dengan pakaiannya yang sudah rapi.

"Rosie" panggilnya mencari keberadaan sang istri.

Dia berganjak kedapur namun sosok Rose tidak ada disana. Dia hanya menemukan nota disamping makanan yang terhidang diatas meja makan.

-Habisin sarapan kamu. Aku sudah berangkat ke sekolah. Bekal kamu juga sudah aku siapkan. Maaf karena aku belum bisa menjadi cewek sebaik Julia. Semua pilihan ada ditangan kamu. Aku tidak berhak untuk membuatkan keputusan-

Jane menghembuskan nafasnya dengan kasar setelah membaca nota yang ditulis oleh sang istri. Matanya mula memanas dan berkaca kaca. Walaupun Rose masih kecewa dengannya, istrinya itu tetap saja menjalankan tugasnya sebagai istri dan Jane semakin merasa bersalah karena sudah menyakiti sosok sebaik Rose.

"Rosie, maafin aku" lirihnya.









*

Disekolah, terlihatlah Rose bersama teman temannya berkumpul di taman belakang kampus. Ini masih terlalu pagi makanya tidak ada siswa siswi disana selain mereka.

"Rose, kamu sama Hyung ada masalah?" tanya Limario.

Rose tersenyum miris "Sepertinya aku bakalan diceraikan deh"

"Mwo?! Kenapa bisa?!" heboh Joy

"Ingatan dia sudah kembali. Sekarang dia bingung harus memilih gue atau Julia. Gue sudah mula mencintai dia. Daripada gue bikin dia terluka gara gara harus memilih, mendingan gue mundur saja bukan? Gue bakalan pergi jauh dari dia agar dia bisa bersama Julia" sahut Rose dengan tatapan kosongnya.

"Hey, kapan cewek nakal seperti elo ini menyerah huh? Ayo semangat! Elo tidak boleh menyerah. Dia suami elo, hak elo! Elo harus pertahankan dia" ujar Lisa berusaha menyemangati Rose.

"Untuk apa gue pertahankan rumah tangga gue ini kalau dia masih ragu sama rumah tangga ini? Percuma kalau hanya gue yang mempertahankannya" lirih Rose.

"Tapi cerai bukan jalan keluarnya! Kamu bilang kamu mencintai Hyung, tapi kenapa kamu membiarkan Hyung bersama cewek yang pernah selingkuh dari dia?" timpal Limario.

"Selingkuh?" ulang Yeri

Limario mengangguk "Waktu Jane Hyung koma, Julia seakan menghilang. Setelah gue selidiki, ternyata dia selingkuh. Gue tidak pasti  cowok itu yang menjadi selingkuhan Julia atau Hyung gue yang dijadiin selingkuhan"

"Terus Jane Oppa tidak tahu soal itu?" tanya Yeri

"Tidak. Kalau dia tahu juga dia pasti tidak akan percaya soalnya dulu dia bucin banget sama Julia" sahut Limario.

"Jadi sekarang masalahnya ada sama Julia. Kita harus bikin tuh cewek menjauh dari Jane Oppa!" ujar Lisa

"Gue setuju! Kita harus mencari bukti kalau selama pacaran sama Jane Oppa, dia selingkuh. Dengan bukti itu, Jane Oppa pasti tidak akan ragu untuk putusin dia" lanjut Joy

"Sudahlah. Mendingan kalian tidak perlu ikut campur. Biar gue saja yang menyelesaikan masalah rumah tangga gue ini" ujar Rose.

"Menyelesaikan dengan cara cerai huh?" sambar Lisa "Gue tidak akan biarin itu terjadi! Tidak ada yang bisa menyakiti teman gue! Apa pun yang terjadi, gue sama yang lain akan membantu elo mendapatkan cinta suami elo itu" lanjut Lisa penuh semangat.

Yeri, Limario dan Joy mengangguk setuju dengan kata kata yang terlontar dari mulut Lisa itu.

Rose menatap teman temannya dan tersenyum tipis "Thanks"

Tiba tiba, seorang yeoja menghampiri mereka "Rose sunbae" panggilnya

"Ah, iya?" sahut Rose

"Sunbae dipanggil sama Pak June untuk keruangan dia sekarang"

Rose mengernyit. Atas alasan apa dia dipanggil? "Baiklah. Terima kasih" ujarnya

Yeoja itu tersenyum tipis dan berganjak pergi dari sana.

"Untuk apa Pak June memanggil elo?" bingung Joy

"Gue juga tidak tahu si. Gue duluan deh" Rose bangkit dan berganjak pergi dari sana.










Tok tok tok

Ceklekk

Rose membuka pintu ruangan Pak June dengan sopan.

"Rose, masuk saja" ujar Pak June.

Dengan segera Rose memasuki ruangan itu. Dapat dia lihat seorang namja yang ada bersama Pak June itu.

"Rose, silakan duduk" ujar Pak June membuatkan Rose mendudukkan dirinya dibangku kosong.

"Sebelum itu Bapak ingin mengenalkan sosok cowok disamping kamu itu. Nama dia Jaehyun. Dia seumuran sama kamu dan satu kelas sama Yeri dan Joy" ujar Pak June.

Rose hanya mengangguk kaku. Untuk apa Pak June mengenalkan cowok itu kepadanya?

"Baiklah, sebenarnya tujuan Bapak memanggil kamu karena Bapak mendapat info kalau disekolah lama kamu dulu, kamu sering memenangkan lomba nyanyian bukan? Tapi sayangnya kamu dibuang dari sekolah gara gara kenakalan kamu itu" ujar Pak June.

"Yang dikeluarin dari sekolah tidak perlu diomongin juga kali" batin Rose

"Iya" sahut Rose berusaha terlihat santai 

"Sekolah kita bakalan melakukan acara nyanyian untuk pesta akhir tahun sekolah. Bapak mau kamu bersama Jaehyun berduet untuk performance kalian" ujar Pak June.

"Duet?!" ulang Rose beralih menatap Jaehyun yang tersenyum kearahnya.

"Seharusnya Jaehyun berduet bersama Fiona tapi Fiona masuk rumah sakit dan Bapak butuh pengganti dengan segera" jelas Pak June

"Memangnya kapan acara itu?" tanya Rose

"Lusa" sahut Jaehyun "Aku berharap kamu setuju Rose-ssi. Ini juga untuk acara sekolah kita" lanjutnya.

Rose menghela nafasnya dengan kasar. Dia beralih menatap Pak June dan juga Jaehyun secara bergantian "Baiklah, aku setuju" putusnya membuatkan kedua cowok itu bernafas lega.







  Tekan
   👇

Because You're Mine✅Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt