"Saya mohon tuan oscar...." kata aria yang langsung tidur dipelukan oscar.
"Lady?... Lady?!"
Aria yang mengingat kejadian semalam langsung menendang selimut yang dia pakai dan menutup wajahnya dengan tangan karena merasa sangat malu.
"Bagaimana aku bisa kehilangan kesadaran disitu?! Apa jangan² aku membalikan jam pasir tanpa pikir panjang dalam kondisi baru bangun tidur.Setelah itu aku langsung menghabiskan energiku sekuat tenaga.
Menangis disana lalu akhirnya kelelahan? Tidak! Biarpun begitu bisa² nya aku begitu disaat seperti itu?! Aku bahkan tidak tau kenapa aku kesana! Kalau di ingat² sepertinya aku merengek memohon kepada oscar!" batin aria frustasi.
"Hoam.... Pagi dunia pergepengan" kata (name) yang sedang mengumpulkan nyawa nya masuk kedalam tubuh.
"Sepertinya oscar mengantarku ke kamar dini hari tadi. Tapi aku tidak ingat apa²!!! Aku sama sekali tidak tau kenapa aku malu begini.
Apa karena aku bergelayut dan memohon ke oscar? Atau karena tiba² hilang kesadaran didepannya? Atau karena malu dengan semua situasi ini?" batin aria masih frustasi dan malu.
"Nona, apa hari ini nona mau keluar rumah? Cuacanya sudah sangat hangat" kata jessie.
"Lupakanlah... Aku lagi tidak mood keluar" kata aria lesu.
"APA? TIDAK! KITA HARUS KELUAR UNTUK MENIKMATI CUACA YANG HANGAT" teriak (name) semangat.
"Sudah kubilang (name), aku sedang tidak mood untuk keluar" kata aria kesal.
"Nona! Ada kabar baik!" kata annie yang berjalan memasuki kamar.
"Hm? Kabar baik?" tanya aria bingung.
"Apa itu?" tanya (name).
"Waktu nona mielle pulang bersama tuan oscar, mata nona mielle bengkak banget kan?"
"Ah, iya"
"Ternyata katanya hari itu yang mulia putra mahkota muncul lalu menginterogasi nona mielle! Katanya nona mielle kaget dan nangis gara² itu" kata annie.
"CIEE YANG SALAH ORANG NIH. ITU KAMERA NYA SAIA TARUH SITU" batin (name) yang menahan untuk tidak tertawa.
"Dan katanya semua hadiah untuk nona mielle memang benar disiapkan oleh pelayannya lady isis!" kata annie.
