Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
=================================
"Halo! Lama tidak jumpa~" sapa lane.
"Kenapa lane datang ke sini lagi??" batin aria bingung.
"Ini hadiah untuk lady mielle" kata lane sambil memberikan hadiah.
"Astaga!"
"Dari gula sampai madu? Banyak sekali~"
"Hadiah yang cocok dengan nona~ sesuai arti nama mielle!"
"APAAN SIH ANJ, MAJIKAN LU TUH IBLIS GOBLOK! SADAR HARUSNYA LU TUH. PELAYAN GAK GUNA EMANG" batin (name) kesal.
"Loh? Bukan nya tuan as tertarik pada kami? Lebih tepatnya disebelah ku sih sepertinya" batin aria bingung.
"Affa iyah? Yakin nih?🌚☝💅" batin (name) random.
"Oh, iya. Ada hadiah untuk lady aria dan lady (name) juga~ pelayan saya akan mengantarnya sampai kamar nona" kata lane yang menunjukkan pelayan nya yang membawa kotak hadiah besar.
Sebenarnya itu adalah as yang sedang menyamar sebagai pelayan lane agar bisa mengobrol dengan aria dan (name).
"Ah, iya. Terimakasih"
Aria dan (name) berjalan ke kamar untuk menaruh kotak hadiah yang dibawa oleh as.
"Taruh saja disitu dan kamu boleh pergi sekarang" kata aria.
"Lama tidak berjumpa lady aria dan lady (name)" kata as yang menurunkan kepala jubahnya.
"Tuan as? Iya sudah lama tidak berjumpa. Ada apa anda kesini?" tanya aria dingin.
"Halo tuan as" sapa (name).
"Halo juga lady (name). Ternyata lady tidak terlalu kaget ya" kata as tersenyum.
"KYAAA MAK MAU DIHALALIN SAMA DIA MAK" batin (name) menjerit.
"Anda kan sering muncul tiba². Sepertinya sekarang kami sudah terbiasa" kata aria dingin dan mencoba untuk menjaga (name) dari as.
"Apa² an ini? Kenapa dia ada disini sih? Awas jika dia mau mengambil (name) lagi seperti waktu itu!" batin aria waspada.
"Ya ampun, saya senang mendengar lady sudah terbiasa dengan saya. Tapi entah kenapa saya jadi sedih karena hanya saya yang kangen lady" kata as tersenyum.
"Kangen?" tanya aria bingung.
"Belakangan ini kita jarang bertemu karena pertemuan sama sekali tidak diadakan. Akhir² ini saya ada urusan" kata as tersenyum.
"Jadi karena itu. Anda membuat alasan palsu untuk datang menemui kami?" tanya aria.
"Akhh. Menyebalkan! Kenapa dia terus tersenyum seperti itu sih? Dia tidak cape apa?" batin aria kesal.
