Bab 2

59 39 7
                                    

Hari ini sekolah membuka pendaftaran baru untuk para siswa yang ingin masuk ke tim nasional memanah SMA TARUNA WISMA

Kali ini sang kapten turun tangan langsung untuk mendata calon junior yang akan dilatihnya nanti
Kalian tau bahwa masuk ke tim nasional memanah bukan lah hal yang mudah,banyak tantangan yang harus dilewati

Tiba-tiba seorang gadis berdiri di antara para cowok ingin ikut mendaftarkan diri juga
Siapa lagi kalau bukan aca yang menurut izam adalah sumber masalah dalam hidupnya

"Lo ngapain disini?" Izam sedikit kaget dengan keberadaan aca dihadapannya
mirip jelangkung saja dimana-mana ada!

"Mau daftar lah,emang nya gak boleh?" Aca melipat kedua tangannya didada sembari menatap izam dengan tatapan meremehkan

Izam sangat kesal bila harus berurusan dengan seorang perempuan apalagi perempuan yang satu ini bawel nya minta ampun

"Lo gila ya,gak liat yang daftar ini cowok semua,gak punya mata lo!" Segak izam dengan nada sangat tinggi namun aca masih tetap tenang dengan pendiriannya

Seorang aca tidak akan menyerah untuk meluluhkan hati izam

"Ya,bukan bearti cewek gak bisa ikut juga kan?siapa aja boleh ikut termasuk aca" aca semakin membuat izam naik pitam

"Beneran gila lo" tegas izam lalu segera pergi dari meja pendaftaran

Dengan cepat aca segera mengejarnya

"Izam tunggu!" Pekik aca

Seketika langkahnya pun terhenti

"Apa lagi sih,belum puas lo gangguin gue?bisa gak,ga usah gangguin gue terus,lo kira gue gak pusing apa" Seperti biasa,izam tetap berbicara kasar kepada aca

"Hmm...Aca cuma mau tanya,izam udah buka kan kado yang aca kasih?gimana?izam suka nggak?" Ucapnya dengan mata yang berbinar-binar berharap bibir itu mengucapkan kalimat yang membuat hatinya senang

"Suka?boro-boro suka,ngeliatnya aja gue udah enek,gantungan kunci dari lo itu udah gue buang!udah rusak" Hati aca pun bagai tersayat pisau yang tajam
Padahal seharian penuh aca membuat hadiah istimewa itu dengan penuh cinta namun ternyata itu hanya sia-sia

"Kok dibuang zam?aca kan udah capek-capek bikinnin itu spesial untuk izam" aca tidak bisa menahan emosinya,bagaimana bisa hasil karya nya dirusak dan dibuang begitu saja,kalaupun tidak diambil setidaknya dihargai,kan bisa disimpan saja sebagai kenangan

"Gak perlu!gue gak butuh apa-apa dari lo dan ingat satu hal,apapun yang lo lakuin,gue gak peduli dan sampai kapanpun gue gak akan pernah suka apalagi cinta sama lo" Ucap izam lalu segera pergi meninggalkan aca yang hanya diam saja menatap kepergian izam

Kata-kata itu sontak membuat hati nya terasa semakin sakit

"Kamu nyakitin aca lagi zam,kapan kamu puas?kenapa kamu benci aca?kenapa kamu gak pernah sedikitpun ngehargain perjuangan aca,kenapa izam" gumamnya

Tak terasa air matanya pun menetes dan dengan cepat aca segera mengusapnya lalu berjalan pergi menuju ke kelas

                         ♡♡♡

Izam pulang kerumah setelah seharian bermain basket
Ya,selain memanah hobi izam yang cukup membuatnya tenang ialah bermain basket

Dengan sangat lelah izam memakirkan motornya lalu berjalan masuk,Sebuah mobil terparkir di bagasi rumah izam

"Papi!" Gumamnya
Izam hanya memutar bola matanya malas

"Udah pulang kamu rey,darimana aja?masih ikut-ikutan geng gak jelas itu"

izam baru saja masuk kerumah sedangkan papinya sudah memberikan pertanyaan-pertanyaan menyudut kepada nya
Sungguh menyebalkan!

"Ternyata masih ingat rumah?kirain udah lupa gara-gara ngurusin bisnis haram itu" Seketika pak william pun langsung berdiri lalu segera menghampiri izam tepat di hadapannya

"Jaga mulut kamu rey,jangan ngurusin urusan papi!ini juga papi lakuin buat kamu,demi masa depan kamu" izam hanya terkekeh kecil

"Yaudah jangan urusin juga urusan rey,ini juga rey lakuin karna papi sendiri"

'Plakk'

"Rey" william naik pitam
William menampar izam dengan cukup keras

"Tampar aja!tampar sampai puas!" Segak izam lalu segera berjalan masuk ke dalam kamarnya

"Reyyhannn" teriak william tapi tidak sama sekali disanggah oleh izam

"Berengsek!" Izam melempar tasnya ke sembarang arah lalu memukul dinding kamarnya dengan penuh emosi

"Laki-laki berengsek kayak lo itu seharusnya udah gue pukul!tapi sayangnya gue masih menghormati lo sebagai bokap gue" Izam benar-benar tersulut emosi untuk saat ini

Izam menarik nafasnya dalam
"Gue harus cari dia,secepatnya"

Next
See you

SYHBK(Complete✔) Senja Yang Hilang Bersama KenanganOn viuen les histories. Descobreix ara