(34) Boboiboy

1.8K 179 48
                                    


"Sol!"

"Mm ..."

"Sol!"

"Hmmm!"

"SOLAR!"

"ASTAGFIRULLAH! Thorn! Bisa tidak kau tidak berteriak di telingaku?"

"Hehe ... Sorry, Thorn kira Solar tidak mendengarnya tadi~ tolong bangunkan yang lain, Thorn nak bantu Bang Gem dulu~ tata~" dengan santainya Thorn pergi dan menutup pintu kamar.

"Cih! Padahal ini masih jam 4!" Solar mengedarkan pandangannya ke tempat tidur miliknya, ah tidak! Ini tempat tidur milik Halilintar, dan lihat itu, beberapa makhluk yang mirip sepertinya tapi tidak lebih gans dari dirinya (menurut Solar :v) tengah bertebaran di mana-mana karena tidak muat di kasur Halilintar.

Solar tepuk dahi, "padahal masih ada ada kasur milik Gempa dan Taufan di sana, tapi mereka rebutan kasur Halilintar? Ck-ck-ck~ segitunya~" Solar tidak menyadari kalau dia sendiri baru saja bangun dari tempat tidur milik Hali.

"Oke, kita absen, emak galak sama anak kesayangan lagi masak, berarti di sini ada ... anak kudanil eh? Anak beruang maksudnya di kolong kasur, angin Muson di atas lemari, merecon beledug di bawah meja belajar. Dan si Tsun-tsun-der bolong di ... Eh? Kemana si Lili-chan Kawai OHOK! Err ... ma-maksudnya, si Hali?"

Wush~

Criiit~

Tiba-tiba Solar merasakan hawa dingin di jam 4 pagi, dia melihat ke arah jendela kamar itu karena berbunyi.

Tunggu! Jendela kamar terbuka? Sejak kapan?

"Tch! Dasar bocah! Menyusahkan!" Solar mengambil topi miliknya dan memakai sandal berbulu merah muda-uhuk! entah milik siapa dan segera melesat keluar melalui jendela tanpa membangunkan saudaranya. Karena apa? Tentu saja karena salah satu saudaranya tidak ada di sana.

"Dasar Pikachu gledek! Kemana dia?!" 

Solar terus melesat dengan kekuatanya, hanya meninggalkan berkas cahaya ketika dia berpindah tempat.

Dari mulai jalanan, kedai Atoknya yang masih tutup, sekolah, taman, lapangan, tapi tidak ada Halilintar.

"Cih! Menyebalkan! Awas saja kalau dia ketemu!" Solar berbelok dari dia yang akan mengarah ke pusat kota, dia memutar balik ke arah hutan.

Entah kenapa firasatnya mengatakan kalau Halilintar tidak ada di pusat kota.

"Dia ..., tidak mungkin ke sana kan?"

Tanpa di duga, Solar melihat cahaya yang bersinar berwarna warni di tengah hutan, dan dari kejauhan dia melihat sosok Halilintar yang masih menggunakan baju tidur terikat dan ... tak sadarkan diri dalam ... Tangan bayangan? Apa itu Fang?!

"Grrr! Dia itu!!!"

SIINNGGGG!!!

BRUAKH!!

Tanpa melihat ke arah manapun, Solar melesat menabrak kumpulan cahaya itu sambil melepaskan Halilintar dan membawanya pergi meninggalkan beberapa cahaya yang berwarna-warni meledak tak beraturan di sekelilingnya membuat beberapa pohon tumbang karena ulahnya.

Dan ... ada seseorang yang dihiraukan Solar.

"Pengganggu, dia membawanya di saat memasuki puncak." Orang itu melihat ke arah tangannya, "yah, setidaknya ini cukup, lagipula 'rencana utamanya' berhasil, kita lanjutkan ke rencana selanjutnya. Kita pergi!" Dengan kalimat itu, beberapa orang keluar dari semak-semak dan mengikutinya pergi.

PERUBAHAN ( Boboiboy halilintar )Where stories live. Discover now