( 17 ) Sakit?

4.6K 323 127
                                    

"Astaghfirullah hal'adzim!" Halilintar terbangun dari tidurnya di meja counter.

"astaghfirullah, aku ketiduran. Dan ... Kenapa mimpi itu lagi?" ya, Halilintar bermimpi tentang perempuan dan laki-laki paruh baya mirip dengan kedua orangtuanya. Mimpi yang sama, dan dibangunkan dengan suara panggilan yang sama. Mimpi itu terus berulang bagai kaset rusak.

"Eh? Kamu dah bangun, Hali?" Tok Aba tersenyum hangat di sebrang Hali, dan tengah cuci piring.

               Dia lupa kalau saat ini sedang berada di kedai kokotiam milik Atoknya, bersama Gempa yang sedang melayani para pelanggan. Mereka berdua, yaitu Gempa dan Hali tengah menjalankan tugas untuk membantu Atoknya, tentu saja setelah pulang sekolah. Lalu, Boboiboy yang lain? Mereka di rumah untuk bersih-bersih, dengan Ochobot pengawasnya. Sudah tiga hari Gempa menghukum mereka, mungkin karena Gempa masih marah? Tapi tenang, Gempa hanya ingin membuat mereka jera, dia sudah memaafkan mereka sebelum mereka memintanya.

"Iya Tok, maafkan Hali sebab ketiduran." Hali berbicara dengan nada khas orang baru bangun tidur.

"Tak 'pa, mungkin lebih baik kamu pulang dan istirahat." Tok Aba tersenyum.

"Eh? Kenapa Tok? Hali cuma ketiduran sebentar, kan?" Hali membulatkan matanya kaget dengan penuturan Atoknya itu.

"Mana ada ..., Kamu tidur hampir empat jam lebih." dengan santainya Tok Aba berucap sambil menyimpan piring yang sudah bersih.

"Apa?!" Halilintar segera beranjak dari kursi dan berlari menghampiri Tok Aba. "Maaf Tok,"

"Tak 'pa," mendengar hal itu, Hali segera membantu Atoknya.

"Eh? Jangan! Kau urus pembayaran saja." Tok Aba melarang Hali membantunya. Mau tidak mau Hali menurut saja.

              Halilintar berjalan menuju meja kasir dan mengambil alih tugas, bersamaan dengan kedatangan Gempa.

"Ice Chocolat tiga."

"Ok," jawab Tok Aba.

             Diperhatikannya Gempa yang berjalan atau berlari kecil untuk mengantarkan pesanan, dia juga melihat Atoknya yang juga ikut sibuk menyiapkan pesanan dan mencuci gelas dan piring atau barang kotor lainnya. Ingin sekali Hali membantu mereka, tapi selalu dilarang oleh Tok Aba dan Gempa, katanya kita memiliki tugas masing-masing. Hey, itu kata-kata yang sering Hali ucapkan. Tapi tak salah kan, kalau membantu? Hali menjadi tidak suka seperti ini, dia seperti diperintahkan untuk tidak melakukan apa-apa, bahkan tatapan mereka berdua terlihat aneh dimata Hali. Apa yang terjadi dengan mereka? Apa ada sesuatu? Oh iya, Hali jadi ingat tentang kejadian dimana dia tertidur selama dua hari, karena terlalu banyak mengeluarkan darah. Apa dia sakit? Tentu saja mungkin? Tapi, Hali sakit apa?

"Atok ...," Hali memanggil dengan suara rendah.

"Ya? Ada apa Hali?" jawab Tok Aba.

"Hali nak tanya sesuatu, boleh?" dia menatap langsung mata Atoknya.

"Eh? Serius betul lah cucu Atok 'ni ..., Ada apa?" Tok Aba terkekeh.

"Hali serius Tok." ucap Hali serius. "Sebenarnya ... Hali sakit apa?" lanjutnya dengan tatapan datar tapi menunjukan keingintahuan yang begitu besar didalamnya.

            Tok Aba yang dipandang dengan begitu oleh Hali, jadi salah tingkah. Apalagi pertanyaan dari Hali membuat Tok Aba sedikit ragu dan takut untuk menjawab, bahkan dia khawatir pada cucunya yang satu ini. Memangnya ada apa?

"Atok?" Hali memanggil Atoknya untuk kesekian kalinya.

"Eh? Em ... Itu ..." Tok Aba kebingungan.

PERUBAHAN ( Boboiboy halilintar )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang