( 18 ) Sakit <2>

4.3K 318 172
                                    

"Hoek! Hoek ...! Ck!" seseorang terus mengeluarkan isi perutnya  di kamar mandi milik Thorn dan Solar. Itu karena kamar yang lain ada pemiliknya.

Hoek!

"Thorn, apa itu kau?" panggil seseorang di balik pintu, Solar.

            Dengan cepat seseorang yang berada di kamar mandi tersebut membersihkan tangannya, tentu saja dengan bekas muntahan tadi.

"Thorn?" Solar terus memanggil, karena yang di dalam tak kunjung menjawabnya.

"Thorn! Apa itu kau?!" kini Solar berteriak, tapi tetap saja tidak ada jawaban, mungkin yang di dalam sibuk membersihkan bekas tadi.

"Thorn?"

"Iya, Solar?" tiba-tiba Thorn berada di samping Solar.

"Eh? Bukannya kau di dalam?" tanya Solar kebingungan.

"Eh? Tak lah, Thorn baru dari bawah tadi." jawab Thorn dengan ceria.

"Habis 'tu, siapa yang ada kat dalam 'ni?" tunjuk Solar ke arah pintu kamar mandi.

"Tak tau, " Thorn mengangkat bahunya.

"Jangan-jangan ..., pencuri!" tebak Solar menatap Thorn.

"Ha? Pencuri?" Thorn menatap pintu kamar mandi, ia berpikir 'apa yang mau dicuri di dalam?', begitulah kira-kira.

"Thorn, ambil sesuatu untuk senjata. Kita pukul dan tangkap dia saat keluar nanti." Solar memberikan arah, dan Thorn mengangguk paham, meski tak tau alasan sebenar Solar.

            Solar berancang-ancang untuk memancing seseorang yang berada di dalam kamar mandi tersebut agar keluar, saat Thorn mencari senjata di luar kamar.

"Keluar kau pencuri! Kau nak curi ape Kat dalam 'tu?!" teriak Solar di depan pintu.

"Keluar cepat!!!" Solar meninggikan suaranya dengan berani.

              Sebenarnya seseorang yang berada di dalam itu sudah mendengar semua pembicaraan Solar dan Thorn, begitupun dengan panggilan dan teriakannya. Tapi entah kenapa suaranya menghilang saat ia mau menjawabnya, ia tidak bisa mengeluarkan suaranya sedikitpun, mungkin hanya ada bisikan yang keluar ketika berbicara.

'Su-suaraku ... Tidak ada?' batinnya yang berada di kamar mandi.

"Keluar kau! Atau aku dobrak pintu 'ni?!" Solar bersiap mendobrak pintu.

              Karena mendengar pintu akan didobrak, dengan segera seseorang itu menghampiri pintu dan membukanya. Tapi ternyata hal itu bertepatan dengan Solar yang meluncur mendobrak angin karena pintunya telah dibuka. Alhasil, Solar tersungkur dan menabrak.

"Adoy!"

"Mana pencurinya? Biar Thorn ikat dan pukul!" teriak Thorn sambil berlari masuk ke kamar mandi, dengan sapu ditangannya. Karena Thorn berlari, dia terpeleset dan menyusul Solar yang tersungkur.

"Aduh ..., sakitnya ...." lirih keduanya karena bertabrakan.

'Adik-adik siapa 'ni?' batin orang yang melihat mereka terjatuh, dengan dia yang masih memegang kenop pintu.

            Thorn dan Solar berdiri dari acara jatuhnya, badan mereka sedikit basah karena genangan air di kamar mandi tersebut, untung saja mereka baik-baik saja. Dan saat mereka melihat ke arah ambang pintu, yang mereka lihat itu bukanlah pencurinya, tapi Halilintar yang menatap diam.

"Eh? Kak Hali?"

           Halilintar hanya mengangguk dan keluar dari sana, mengabaikan adik kembarnya yang basah.

PERUBAHAN ( Boboiboy halilintar )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang