05

4.4K 404 7
                                    

Story

Don't plagiat ⚠
.......

"Baik sampai disini pelajaran yang ibu sampaikan, sampai bertemu minggu depan" Setelah Sang Guru pergi, semua murid pun bersiap untuk istirahat.

Gamara mengeluarkan kedua earphone nya memasangkannya ke kedua telinganya dan berjalan menuju kantin diiringi berbagai tatapan dari para murid yang terus menatapnya.

" Itu si Gamara? "

"Anjir makin cantik aja"

"Gue yakin dia bakal gangguin si Mayara lagi"

Gamara tak peduli dengan bisikan bisikan yang menyebut namanya, terus berjalan memesan makanan dan mendudukkan dirinya di salah satu meja yang kosong.

Melepas earphone nya dan memakan spaghetti miliknya.

"Hai, Ra?" Gamara menoleh menatap kedua gadis cantik didepannya yang kini mulai mendudukkan diri di depannya.

Gamara menaikkan salah satu alisnya menatap aneh kedua manusia yang terlihat kikuk, Gamara kenal mereka, mereka berdua merupakan teman kelasnya, Abigail, dan Mesaya. Mereka juga merupakan perundung di SMA BINTANG. Tapi kedua orang ini tak pernah bertegur sapa dengannya ntah kenapa.

"Ra, gue nggak mau basa-basi, llomau temenan sama gue dan Mesa apa nggak? " Tutur Abigail membuat Gamara semakin mengerutkan alisnya.

"Ck, ya tadi lo bilang kita bisa jadi teman? Ya sekarang lo, gue, Bigail, kita temanan! Mulai detik ini fiks" Gemas Mesaya saat mihat respon dari Gamara yang mendapat pukulan di kening nya oleh Abigail.

"Oke" Oke? Oke katanya? Sabar Mesa, emang susah punya teman yang baru tobat.

Mereka pun memakan makanan dengan diiringi celotehan dari mulut Mesa.

"Ekhm, kak, boleh aku duduk disini? " Gamara Menolehkan kepalanya menatap Mayara yang kini tengah dikelilingi para anggota Areo itu, seperti ingin melabrak saja.

" Tempat duduk masih banyak, ganggu banget" Ingatkan kita semua, jika Mesa adalah salah satu haters garis keras dari seorang Mayara! Mesa sangat muak melihat gadis yang lembek seperti Mayara.

" Jaga mulut lo ya! Gini nih kalau udah ke hasut sama setan" Gamara menatap oji yang kini tengah menyindir nya.

"Lo yang setan! " Balas Mesa tak kalah sengit.

"Yang sopan lo sama kakak kelas" Balas oji nyolot membuat Mesa ingin kembali bersuara.

Memang benar anggota inti Areo diisi oleh kelas Xii di SMA Bintang ini, tapi itu tak menurunkan nyali Mesaya! Apalagi kakak kelas se nyolot oji ini!

"Berisik! Duduk" Ucapan Aksa membuat Semua murid yang berada dikantin dibuat menahan nafas, sedari tiga tukang bully bergabung, hingga kedatangan Areo.

Mereka pun mendudukkan dirinya di meja Gamara tepat dengan Aksa yang duduk tepat di depan gadis itu, lengkap dengan Abi yang berada disamping Aksa.

Brak.

Kriett.

Mereka semua terkejut saat Gamara menarik meletakkan sendoknya dengan kasar dan menarik kursinya kemudian berlalu, sebelum menatap tajam Aksa, Aksa terkejut bukan main.

"Ck, resek lo" Ucap Mesa berlalu diikuti Abigail mengejar Gamara yang sudah tak terlihat.

"Anjing makin jadi aja tuh orang"

"Emang lo nya ji yang banyak congor, orang diem aja lo senggol mulu" Ucap Gio membuat Oji merengut kesal

"Kok jadi gue"

Aksa kini tengah berkutat dengan pikirannya, hatinya terasa teremas melihat pengabaian dan tatapan gadis itu.

Ada yang hilang dari hatinya.

Begitupun Abi, ntah mengapa rindu sekali Abi saat masa dimana Gamara bergelayut padanya.

"Ck apasih" Guamma Abi mengenyahkan pikiran anehnya.

"Drama banget emang tuh orang!"

"Jaga mulut lo, jangan suka cari ribut" Mereka kini lagi-lagi dibuat terkejut oleh Alden yang tiba-tiba bersuara dan pergi berlalu. Tumben sekali lelaki itu ikut campur.

Gamara mendudukkan dirinya di bangku kelasnya, tak lama Mesa dan Abigail berjalan menuju Gamara.

"Plis deh ra, gue minta sama lo! Sadar ra! Mereka nggak pantes buat lo! " Mesa dan Abigail adalah pembenci terberat Areo!

"Emang"

"Iya kan? Tunggu, lo bilang emang? Emang ra? Nggak salah denger kan gue?" Ucap Mesa heboh yang mendapat anggukan dari Gamara.

"Gue udah nggak berharap sama mereka Me, gue sadar gue terlalu berharga buat mereka"

"Akhirnya lo sadar Ra! Dari dulu, dari dulu gue coba buat ngingetin lo, tapi gue sadar kita nggak sedekat itu!" Gamara mengangguk dan tersenyum.

"Bantu gue"

"Pasti!"

Dan semua itu terdengar oleh seorang lelaki yang sedari tadi berdiri di depan pintu kelas, menghela nafas dan tersenyum kecil kemudian berlalu pergi.

......

Pulang sekolah Gamara melewati parkiran yang sudah sepi, dirinya memang pulang lebih akhir karena harus mengambil buku untuk pelajaran yang beberapa hari ini tertinggal.

Gadis itu mengendarai mobilnya, memilih jalan pintas yang lebih sepi, agar lebih cepat pulang, karena hari ini dirinya akan pergi ketempat dimana dirinya mengalami kecelakaan guna mencari ponselnya.

Tapi sepertinya niatnya harus ia urungkan saat melihat kearah depan terdapat tawuran antar sekolah, mau putar balik juga tidak bisa.

"Ck, rusuh banget! " Gadis itu turun dan berdiri di depan mobilnya, menarik nafas dan.

"Tolong!! Tolong!! Ada yang tawuran disini!! Tolong!! " Teriakan Gamara membuat semua orang kalang kabut dan pergi berlalu menyisakan beberapa orang saja.

"Shit" Dengus kesal lelaki dengan tindik di salah satu telinganya itu lelaki itu menghampiri Gamara dengan kesal.

" Arghh" Teriak Gamara saat merasakan rahangnya terasa ingin hancur di cengkraman lelaki gila yang sialnya tampan ini.

"Emang bener, lo cewek tolol!" Ucapan pemuda itu membuat Gamara kesal bukan main, tangannya terus meraih wajah kelaki itu, pokoknya dirinya harus berhasil mencakar wajah itu!

"Lo yang tolol!" Balas Gamara hingga merasakan cengkraman lelaki itu semakin kuat di lehernya, hingga membuatnya kesulitan bernafas.

"Bos, udah bos, dia cewek"

" Kapan gue bilang dia cowok? " Geram Lelaki itu.

"Gara-gara lo, musuh gue kabur sebelum bonyok! Gimana kalau gantinya" Ucap lelaki itu melepas cengkraman nya dan menelisik Gamara dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Gamara langsung saja menyilang kan tangannya dan memeluk tubuhnya sendiri.

"Lo mikir jorok, gue tendang lo!" Ucap Gamara berjalan mundur, tapi sesuatu mengalihkan perhatiannya, saat lelaki itu mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

Itu ponselnya!!

Bagaimana bisa ada di tangan pria itu?

"Cewek tolol" Bisik lelaki itu yang ntah sejak kapan berdiri disamping gadis itu.

Gamara yang masih terdiam kaku pun membuyarkan lamunannya saat melihat lelaki dan para rombongannya itu berlalu pergi.

"Tuan muda maheswara, tai"

Storyline
Follow my ig:@divatrysa_

Mau spoiler? Check my ig

Senin, 29 Agustus
889 kata




STORYLINEWhere stories live. Discover now