13

3.6K 330 12
                                    

Storyline

Don't plagiat ⚠

...........

"Cewek, uhuy" Gamara tidak memperdulikan bisikan aneh yang menganggu gendang telinganya.

"Oy, cewek, jangan marah dong, makin cantik aja sih, tapi boong" Gamara terus saja melangkahkan kakinya dengan cepat, mendengar suara bel istirahat telah berbunyi, tanpa memperdulikan si ketos kurang ajar yang membuatnya dihukum lebih berat ini!

"Cewek, ihiyy"

"Berisik! Bacot! Lo ngomong sekali lagi, gue tonjok muka lo" Ucap Gamara yang membuat Lael terdiam.

Gamara tak memperdulikan lelaki yang sekarang masih mengejarnya tapi dengan langkah kecil itu, terserah mau apa dia.

Gadis itu Melangkahkan kakinya lebih cepat dan sesekali menoleh ke arah belakang, dan tepat saat menoleh, wajahnya terasa menghantam sesuatu yang keras.

Gamara mendongakkan kepalanya dan menatap Aksa yang berdiri tegak menjulang di depannya.

"Woy jangan marah dong, cewek" Semua menoleh menatap ke arah Lael yang kini berada di belakang Gamara dan memegang tangan gadis itu.

Aksa merasa tak suka dengan itu, ntah kenapa, yang penting dirinya tidak suka dengan Lelaki ini.

"Kakak..... " Setelah mendengar suara nyaring itu, Gamara merasakan sebuah pelukan menerjang nya.

"Kakak, dihukum ya tadi.... Kaka capek ya... Gapapa nanti Mayara nggak akan bilang sama papa kok biar nggak di marahin"

Gamara menatap Mayara dengan sengit, gadis ini benar-benar terlihat seperti memeluknya, tapi lihatlah, tangan gadis itu mencengkram erat belakang bajunya.

"Baik banget sih lo my Snowwhite" Gemas Oji yang mendapat raupan wajah dari Gio.

Gamara mencoba menyingkirkan tangan Gadis itu, tapi yang terjadi selanjutnya adalah gadis itu yang menjatuhkan dirinya sendiri pada lantai koridor.

"Mayara!!" Hah sudah Mayara Duga, gadis gila ini akan membuat drama baru kedepannya.

"Apa-apaan sih lo!? " Bentak Abi pada Gamara stelah menolong adik kesayangannya, Gamara pun hanya memutar bola matanya malas.

"Di depan kita bahkan berani lo dorong Mayara? Gila ya lo!?"  Oji pun menyuarakan suaranya dengan lantang, membuat semua murid yang memang berada di sekitar mereka pun mulai berkerumun.

"Keliatan banget penyakitannya" Ucapan Lael membuat anggota Areo semakin dibuat meradang.

"Maksud lo apa ngomong gitu" Ucap Aksa maju kearah Lael tapi dihalangi oleh Gamara yang langsung berdiri tepat menutupi Lael, yang membuat Aksa semakin dihinggapi rasa marah.

"Minggir"

"Males"

"Minggir Gamara! "

"Kenapa gue harus minggir?" Tanya Gamara santai.

Lain dengan halnya Aksa yang meradang, Lael kini malah turut memasang wajah santai, peduli amat dengan Aksa, Lelaki itu smaa sekali tidak takut, jika Aksa ingin baku hantam, Ayok saja! Lael pastikan si Aksa ini akan kalah dengannya, pede saja dulu.

"Dia udah ngatain adik lo, dan lo masih nanya?" Ucap Rafael yang kini gantian Gio membungkam mulut lelaki itu.

"See? Dia emang penyakitan" Ucap Gamara santai, membuat Aksa dan Abi kini tepat ada puncak amarah mereka.

"Jaga omongan lo Gamara!" Sentak Abi yang membuat Ganara mengernyitkan dahinya.

"Gue bakal aduin kelakuan lo ke papa, dan inget satu hal jangan pernah sentuh Adek gue lagi" Ucap Abi menarik tangan Mayara dan berlalu.

STORYLINEWhere stories live. Discover now