17

3.3K 268 16
                                    

Nafas gadis itu mulai teratur setelah beberapa waktu lalu terasa nafasnya seperti orang yang akan melakukan sakaratulmaut.

Gamara memejamkan matanya sejenak guna mentralkan pikirannya yang kacau.

Dirinya ini tinggal di sebuah rumah atau di jeruji sebenernya? Bahkan rasanya jeruji sendiri lebih berhak dikatakan rumah daripada rumah itu sendiri.

"Gue bebas" Gumamnya membuat sosok lelaki di sampingnya kini menatapnya dengan raut wajahnya tak dapat diartikan.

Mata gadis tersebut tiba tiba saja terbuka lebar saat setelah sadar tengah berada dengan siapa dirinya saat ini.

Gamara menolehkan kepalanya menatap lelaki yang kini menatapnya dengan kening berkerut.

"Ekhm, makasih" Ucap Gamara membuta lelaki itu menaikkan sbeskah alisnya dan menganggukkan kepalanya.

"Tau terimakasih ternyata" Gumam lelaki itu membuat Gamata melotot kan matanya dan menatap garang pemuda itu.

"Maksud lo apa?! " Nyokot gamara yang membuat lelaki itu menyunggingkan senyum remehnya.

"Nope"

Jawaban singkat dari lelaki itu membuat gamara berusaha menahan mulutnya agar tidak mengomel meladeni lelaki itu.

Gamara mengalihkan pandangannya ke arah depan, merasakan mobil yang berjalan jauh dikata pelan.

" Tunggu, lo mau bawa gue kemana? Ha?! "Ucapan Ganara yang tiba-tiba membuat Sagara mengerutkan keningnya.

"Jangan jangan lo sengaja mau culik gue dengan berkedok sok bantuin gue ya?! Lo masih dendam kan karna mangsa lo kabur waktu itu karna gue? Ngaku lo!" Sagara mengetatkan rahangnya tak habis pikir dengan tuduhan gadis tolol macam Gamara ini.

Lihatlah gadis itu bahkan meletakkan kedua tangannya didepan dadabya dengan walah garang dan mata memicing.

Sagara menghentikan mobilnya di pinggir jalan membuat Gamara mengerutkan keningnya heran.

Sagara menghadapkan dirinya kerahasiaan Gamara dengan menelisik gadis itu dari ujung rambut hingga ujung kaki membuta Gamara semakin was-was rasanya .

"Ga nafsu sama cewek tolol" Ucapan singkat Sagara yang langsung mengalihkan pandangannya membuat Gamara terbentang dengan asap yang mengepul di atas kepalanya.

"Manusia setan!" Teriak Gamara dengan nafasnya yang berat menahan amarah.

Gadis itu langsung saja membuka mobil Sagara tapi tak bisa karena lelaki itu sudah menguncinya.

"Bukain! Gue mau keluar!"

"Bayaran"

"Bayaran?" Tanya Gamara dengan alis mengerut.

"Nggak gratis" Ucapan Sagara kembali terucao membuat Ganara paham, lelaki ini memang tak tulus membantunya, harusnya dia tadi lari saja sampai Lael datang.

"Anjing! Dari awal kalau gue tau, nggak bakal mau gue nerima bantuan dari cowok perhitungan kayak lo! " Ucap Gamara sembari mencoba membuka pintu mobil Sagara dengan membenturkan tubuhnya.

Membuat Lelaki itu tersenyum memencet sebuah tombol yang membuat pintu mobil tersebut tebeuka dan membuat Gamara yang tengah membenturkan tubuhnya pun terjermbab keluar.

Lelaki itu kemudian menundukkan pandangannya menatap Gamara yang tengah terkejut atas kejadian yang terjadi barusan.

" Jangan lupa, HP butut lo masih ada di gue, dan untuk bayaran, gue mau lo nurutin satu permintaan gue, bukan sekarang, tapi nanti, jadi persiapin diri lo" Ucap Sagara diakhiri senyuman miring diakhir kalimat.

STORYLINEWhere stories live. Discover now