23

2.8K 255 16
                                    

-Storyline-
Don't plagiat⚠
.............

"aduh" Ucap Gamara saat kotak obat mendarat mulus di dahinya, ya siapa lagi pelakunya jika bukan tuan muda maheswara tai ini.

Setelah dengan seenaknya lelaki itu berkata jika dirinya adalah pacar dari lelaki itu, Sagara langsung menariknya menuju UKS, meninggalkan keterkejutan semua orang yang ada disana.

"Obatin gue" Titah Sagara seenaknya membuat Gamara lebih dari kesal dibuatnya.

Jangan harap Gamara mau mengobati luka disudut bibir lelaki itu, Meskipun hanya sedikit luka memar.

Gamara melempar kotak obat itu tepat di jidat Sagara yang kini menatapnya dengan sangat tajam, tapi tentu itu tidak membuat Gamara takut, siapa Sagara ini, sok menakutkan! ingat jika Gamara ini wanita tangguh, Barata saja di lawannya, apalagi manusi seperti Sagara ini.

"Gue liat tangan lo masih berfungsi dengan baik" Ucap Gadis itu melangkah keluar dari dalam UKS diikuti tatapan tajam Sagara yang seakan siap menguliti gadis itu.

Gamara melangkahkan kakinya menuju kelas sudah hilang moodnya untuk membeli makanan dikantin.

"Sagara anjing" Gumamnya saat melewati lorong menuju kelasnya, banyak manusia- mnusia yang selalu kepo dengan kehidupannya kini tengah berbisik membicarakan dirinya.

Gadis itu bergegas menuju kelasnya, didalam kelasnya pun tak jauh berbeda, semua orang juga kini membicarakannya, bahkan sedikit berisik, membuat emosinya semakin tersulut saja!

Brakk!

"BACOT! BERISIK LO SEMUA!" Tanpa hitungan detik semua orang dibuat terdiam oleh Gamara.

Gamara dengan kesal menelungkupkan wajahnya di lipatan tangannya diatas meja, gadis itu menghela nafas kasar.

...........

"Kok lo nggak pernah bilang sih Gam, kalau pacar lo si Sagara!!" Ucap Mesaya mengekor dan bergelayut di lengan Gamara yang mempercepat langkahnya dan menarik tangan abigail menjauh dari Mesaya.

"Tungguin gue Gam!!!"

Gamara tak peduli dan melangkahkan kakinya menuju gerbang yang dimana dia harus melewati parkiran yang kini dilihatnya telah berkumpul manusia manusia Areo, lengkap dengan Mayara dan tentunya kini menatap kearahnya.

Gamara mencoba tak memperdulikan mereka, apalagi Aksa yang kini tengah menatapnya tajam.

"nggak usah perduliin mereka" Ucap Abigail menarik Gamara melangkah, tapi saat tepat dihadapan mereka, ucapan Mayara menghentikannya.

"Kakak? Kakak kan tunangannya  kak Aksa? Kenapa Kakak malah pacaran sama musuhnya kak Aksa? Itu nggak baik kak, kita jadi cewek nggak boleh jadi murahan kak. " Ucap Mayara membuat semua orang menatap ke Arahnya.

"Bacot babik!" Hardik Mesaya yang baru saja menyusul, dan mendengar itupun sangat kesal dibuatnya.

"Itu lo tau si Aksa tunangannya kakak lo, eh masih aja ditempelin! Dasarnya munafik dan sok polos ya gitu! Ngaca deh lo, yang murahan tuh Gamara, apa lo?!" Gamara menyeringai mendengar Mesaya berbicara fakta yang ada.

"Jaga mulut lo!" Ucap Abiza menunjuk Mesaya yang memutar bola matanya malas.

"Sebelum lo nyuruh gue jaga mulut gue, jaga dulu mulut tai adek lo! Keluarga tahtahi lo emang! Lengkap! Adeknya tai! Abangnya tai! Bapaknya juga, upss, kecuali temen gue sih" Ucapa Mesaya semakin membuat Abiza disulut emosi. Lelaki itu mengepalkan tangannya yang sama sekali tak membuat Mesaya takut!

STORYLINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang