20

2.6K 172 2
                                    

Storyline
-Don't plagiat ⚠-

......................

Kini para inti Areo tengah berkumpul di Uks guna menunggu kesadaran dari Mayara.

"nghh" Lenguhan Mayara membuat semuanya menoleh kearah gadis yang baru sjaa membuka matanya itu.

"kamu baik-baik aja ra?" Tanya abi yang langsung memberi minum sang adik tercinta, yang hanya dibalas anggukan kecil oleh Mayara.

"Ra, boleh bang Abi tanya?" Tanya abi yang lagi-lagi dibalas anggukan kecil oleh Mayara.

"Apa Gamara yang buat kamu pingsan? " Tanya Abi yang membuat wajah Mayara seketika berubah menjadi pias.

"Iy-iya kak" jawaban Mayara membuat salah satu dari mereka mengernyit kan dahinya.

"Lo yakin?" Tanya Gio membuat semua orang menatap kearahnya.

"Apa maksud kakak?"

" Lo yakin Gamara yang ngelakuin ini sama lo?" Tanya Gio membuat Aksa menatap kearah lelaki itu bingung.

"Iya! Waktu aku jalan lewat gudang belakang, ada yang tiba-tiba pukul kepala belakang aku" Jawaban Mayara semakin membuat kernyitan di dahi Aksa tercetak jelas.

"Dari belakang maksud kamu?" Pertanyaan Aksa membuat Mayara terdiam.

"Kalau lo nggak ngeliat secara langsung, gimana bisa lo nyimpulin bahwa yang ngelakuin semua itu Gamara?" Mayara lagi-lagi dibuat kikuk atas pertanyaan yang kini berasal dari Gio.

Lelaki itu merasa janggal dengan semua ini.

"Aku-aku yakin itu kak Gamara! Karna yang nggak suka sama aku cuma kak Gamara! Dan aku nge-ngeliat dari bayangannya juga mirip smaa kak Gamara, dan aku-aku" Sela Mayara sesenggukan yang langsung di rengkuh oleh Abiza.

"Lo nggak bisa simpulin kalau yang ngelakuin itu Gamara, secara lo nggak liat wajah Ganara secara langsung, lo udah buat kita semua malu dengan nyalahin orang yang nggak bersalah" Ucapan Gio membuat Mayara semakin sesenggukan di pelukan Abi.

Meskipun Abi juga merasa apa yang dikatakan Gio benar tapi lelaki itu menampik semuanya, tak mungkin Mayara berbohong. Adiknya tidak seperti itu.

"Lo apaan sih Gi, ngapain lo belain tuh nenek lampir, lo buat Mayara takut anjir" Ucap oji membuat Gio menggelengkan kepalanya heran.

Lain dengan Aksa yang kini tengah bergulat dengan pikirannya.

Gamara, gadis itu sudha seminggu Aksa tidak bertemu, Aksa harus menemuinya.

Lelaki itu berlalu begitu saja keluar dari UKS meninggalkan semua orang yang menatapnya heran.

....................

Gamara Berjalan santai menuju rooftoop sekolah, istirahat kurang setengah jam lagi, masih bisa digunakannya untuk bersantai.

Sesampainya di rooftoop Gamara berjalan melewati sofa yang berada di sana, lebih tepatnya melewati seorang lelaki yang tengah berbaring di sofa yang  kini tangah menatap belakang punggung gadis itu.

"Hahhh!! legah rasanya jauh dari gangguan manusia kurang akal dibawah sana" Ucap gadis itu

Gamara mengadahkan kepalanya ke arah langit dengan matahari yang terik itu dengan menutup kedua matanya, sebelum suara seseorang mengintrupsinya.

"muka lo bisa merah kalo terus ngadep matahari kayak gitu" Gamara menolehkan pandnagannya ke pada lelaki yang kini sudha terduduk rapi di sofa.

"sejak kapan lo disitu?" Tanya Gamara memicing.

STORYLINEWhere stories live. Discover now