2. Two [ Tacenda ]

58.6K 9.7K 9.9K
                                    

🌟 Happy reading 💘

Absen pake nama idola tahta tertinggi bagi kamu ->

Gimana kabar hari ini?

Enjoy ya!<3

****

"Dia lebih pengen makan lo sih ... kayanya."

Crystal menganga sembari mengerjapkan matanya tak percaya. Ketika dengan tampang polosnya Drystan mengatakan itu.

"Maksud lo dia kanibal?!" sentak Crystal sembari memegang bibirnya takut. Padahal makna makan versi Drystan bukan seperti itu.

Bibir doang A+, tapi otak C-, batin Drystan menggerutu.

Drystan berdeham menyahut seadanya.

"Lo kalo tugas jadi OSIS yang bener dong. Tangkep pelakunya," omel Crystal. Ia lalu bergidik ngeri membayangkannya bibirnya digigit sampai cuil untuk dimakan penjahat itu.

Drystan lalu menoyor dahi Crystal dengan jari tengahnya. "Sopan dikit bisa nggak?" geram Drystan. "Gue ketua OSIS kalo lo lupa."

"Iyaa, Kak Drystan." Bibir Crystal lalu tersenyum paksa.

Drystan mendengkus kesal. Tidak di sekolah, tidak di rumah, Crystal selalu menyulut emosi. Ada saja tingkah cewek ini yang membuatnya marah.

"Tapi tolong beneran ya ...." Crystal kali ini memohon dengan sorot mata penuh harap. Ia ingin bertemu dengan penjahat kurang ajar itu. "Tangkep pelakunya."

Drystan mengangkat satu alisnya membaca ekspresi sedih Crystal. "Lo ... trauma berat?"

Crystal mengangguk. Ia kecewa karena tidak bisa menjaga ciuman ini untuk suaminya kelak. "Bibir suci gue ternodai."

Jadi, gue beneran kuman kayanya, batin Drystan.

"Gue tuh belum pernah ciuman, Kak," curhat Crystal, entah kenapa dadanya tiba-tiba sesak, masih tak terima dengan kejadian tadi malam.

Drystan tak percaya dengan ini. Setahunya, Crystal suka sekali gonta-ganti cowok. Bahkan beberapa kali ia memergoki Crystal berpacaran di kantin.

"Ini lo lagi ngarang apa gimana?" ceplos Drystan. "Lo aja playgirl sering gonta-ganti cowok."

"Lo nilai gue serendah itu, ya?" tanya Crystal kecewa. Drystan selalu menyimpulkan pemikirannya sendiri. Padahal faktanya cowok-cowok yang sering menemani di kantin hanya sekedar temannya.

Drystan merasa bersalah melihat raut kecewa itu. Ia lalu mengelus pundak Crystal lembut. "Hei, bukan gitu," sanggahnya lembut. "Maaf, Crystal ...."

Crystal hanya mengangguk pelan.

"Jadi beneran itu first kiss lo?" tanya Drystan lagi berusaha mengalihkan pembicaraan.

Lagi, Crystal menjawab dengan anggukan. "Ya walaupun nggak nyentuh, tapi kecewa aja. Padahal gue jaga buat suami gue."

Drystan tertegun, mendadak rasa bersalah menghantuinya. Namun, ada rasa sedikit senang karena ia yang menjadi pertama.

"Lo nikahin aja pelakunya," ceplos Drystan tanpa berpikir. "Kan jadi suami lo."

"Eh--" Drystan baru sadar kalau pelakunya ia sendiri. Ingin meralat ucapannya tapi suara Crystal sudah mengintrupsi.

"SINTING LO, KAK!" sentak Crystal dengan mata nyalang. Ekspresinya berubah kesal ketika dengan santainya Drystan mengatakan itu.

Drystan : Sweet But Fierce!Where stories live. Discover now