26. Twenty six { comeback}

33.7K 3.6K 2.3K
                                    


Py reading✎ (❁ᴗ͈ˬᴗ͈) ༉‧ ♡*.✧

Ga lama kannn? Ga ampe berbulan-bulan. Panjang jugaaa nih, ga kaya chapter 25 hehehe

Maafin dong🙏🙏🙏💯

Dan, juga aku nggak nargetin komen heheheheheh. Tapi, bisa kali ninggalin jejak.

Makasihhhh🤍

Enjoy ya!!!!

****

Setelah dua Minggu tak berangkat sekolah, hari ini Crystal menampakkan diri di Altair dengan keadaan yang bisa dibilang mengenaskan. Pipinya memerah sedikit lebam karena sehabis ditampar oleh sang mama, plaster melekat di hidung untuk menutupi luka terkena goresan dari kuku mamanya pula.

Crystal juga tak tahu mengapa amarah mamanya bisa semeledak itu kemarin hanya gara-gara berat badannya nambah 2 KG, serta muncul satu jerawat di jidat. Di sela kemarahan mamanya kemarin, ada kata-kata yang crystal ingat, katanya 'cantik itu segalanya' di era saat ini. Oh, ada lagi, mamanya juga bilang, "Dengan kecantikan, separuh masalah hidup kamu bisa hilang."

"DEMIIII APAAAAAA?! LO KE SEKOLAH LAGI?!" heboh Milkita sambil tersenyum girang. Mata cewek wibu itu sampai menyipit karena terlalu lebar tersenyum.

Crystal mengangguk lesu. Jujur saja badannya sedang tak sehat sekarang. Ia berangkat juga karena suruhan mamanya, juga menghindari amukan mamanya yang lebih parah lagi.

"Tal, kenapa sih lo nggak berangkat lama banget?" tanya Zela.

Crystal mengibaskan tangannya, tanda tak ingin membahas hal itu.

Jujur, ia masih kaget dan trauma melihat Drystan seganas itu menggigit bibirnya.

Tidak ada lagi Drystan alim bin sholeh di kepalanya.

Drystan itu bajingan.

Brengsek.

Sialan.

Sisi lain cowok itu benar-benar membuat Crystal tak habis pikir. Ia seperti melihat dua orang yang berbeda. Bahkan terlintas di pikirannya kalau Drystan itu punya kembaran? Karena memang perbedaannya sejauh itu.

Drystan merokok dan vape waktu itu, padahal di sekolah ia hanya melihat Drystan makan permen karet.

Drystan mengenakan jaket dipadukan celana yang robek bagian lutut, padahal biasanya Drystan hanya mengenakan kemeja rapi serta celana yang sepatutnya—tidak ketat juga tidak longgar.

Oh, jangan lupakan harum wine yang Crystal cium dari badannya, padahal biasanya Drystan hanya minum susu kotak bekal dari bundanya.

Drystan ramah di sekolah dengan anak-anak lain, tapi Crystal juga baru tahu bahwa Drystan bisa semenyeramkan itu.

Drystan terkenal bijak di sekolah makanya ia dipilih menjadi ketua OSIS, padahal sebenernya cowok itu mempunyai jiwa otoriter dan manipulatif.

Crystal bingung, manakah sifat asli cowok itu?

Drystan begitu diagung-agungkan di sini karena kepintarannya, kebijaksanaannya, tidak neko-neko, juga sifat mengayominya.

Kalaupun Crystal menceritakan kejadian itu kepada orang-orang, pasti tidak ada yang percaya. Malah mungkin Crystal dianggap cewek gila dan penfitnah handal.

Personal branding cowok itu kuat.

Mau sampai mulut Crystal berbusa pun tidak akan ada yang percaya, jadi Crystal memutuskan untuk menyimpannya sendirian.

Drystan : Sweet But Fierce!Where stories live. Discover now