Tak Tersentuh

1.7K 110 3
                                    

Kayla duduk termenung diteras depan rumahnya. Ia selalu menunggu Allen pulang kerumah walaupun tidak ada hasil yang ia terima semenjak kedatangan Bela beberapa waktu yang lalu.

"Selalu seperti ini." Gumam Kayla miris.

Ia tersenyum getir. Bayangan Allen dan Bela yang berciuman mesra didepannya masih terbayang dengan jelas dibenaknya. Bukan sekali dua kali pikiran kotornya selalu menghampiri. Dan, itu semua selalu ia tepis mengingat Allen pasti bisa menjaga kehormatannya sebagai seorang suami.

"Gak mungkin Al berani berbuat itu sama Bela."

Kayla menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya berulang kali agar dirinya merasa tenang. Ia bangkit dari duduknya dan tersenyum ketika melihat mobil Allen memasuki perkarangan rumah mereka.

Tentu saja, Kayla tersenyum bahagia karena penantiannya tidak sia-sia untuk menyambut kedatangan suaminya yang baru pulang bekerja.

"Al." Ucap Kayla yang menghampiri suaminya.

Allen tidak menatap Kayla. Ia hanya diam saat keluar dari dalam mobil dan melewati gadis itu yang hendak mengambil tangan kanannya untuk ia salam.

"Al, kamu mau mandi air hangat? Aku siapin ya." Ucap Kayla mengejar Allen.

"Gak perlu." Jawab Allen.

"Kamu mau minum kopi? Atau teh?"

"Berisik!"

Allen membanting tas kerjanya kelantai karena merasa jengah. Ia langsung berjalan menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya dengan perasaan muak.

"Sabar, Kay." Ucap Kayla.

Kayla mengambil tas kerja Allen. Ia berjalan menaiki tangga dan melihat kedalam kamar ketika suaminya sudah masuk kedalam kamar mandi. Lalu, ia berjalan masuk dan mengambil pakaian kotor suaminya untuk ia bawa cuci besok.

"Kusut banget, emang Al tadi nga-"

Kayla terdiam begitu melihat dengan detail baju Allen. Ia mencium baju itu dan tertegun begitu mencium parfum wanita yang menguar dari baju suaminya. Terlebih, ia juga melihat noda lipstik yang tertempel dibaju itu.

"Gak mungkin." Gumam Kayla tak percaya.

Ia langsung memasukkan baju itu kedalam mesin cuci setelah sampai dibelakang. Dirinya berusaha mati-matian meredam pikirannya yang sudah melayang jauh dengan hal-hal negatif akan hubungan suaminya bersama Bela.

"Ngapain?" Tanya Allen.

Kayla tersentak mendengar pertanyaan Allen yang mendatanginya kebelakang. Ia berusaha tersenyum dan menatap laki-laki itu dengan jantung yang berdebar.

"Ada apa, Al?" Tanya Kayla.

"Beli makanan." Ucap Allen.

"Kok beli? Aku udah masak untuk kamu.

"Selera makan gue hilang liat makanan yang lo masak."

"Tapi, itu makanan kesukaan kamu."

Allen tersenyum sinis mendengar perkataan Kayla. Ia mengetuk-ngetuk kening gadis itu dengan jari telunjuknya dan mengejeknya. "Gue gak sudi makan masakan gak jelas kayak gitu."

"Tapi, aku masakin kamu-"

"Gue bilang beli!"

Allen membentak Kayla yang masih terus menjawab perkataannya. Ia menarik lengan Kayla dan meremasnya dengan kuat hingga membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Beli sekarang juga!" Desis Allen.

"I-iya." Jawab Kayla tergagu.

Setelah mendengar perkataan itu, Allen melempar satu lembar uang kearah Kayla. Ia menyuruh istrinya itu membeli makanan yang ada di restoran didekat kompleks perumahan.

Mengukir Luka (Short Story)Where stories live. Discover now