Jadi Membandingkan

1.8K 101 4
                                    

Kayla tidak bisa tidur karena masih terbayang dengan jelas diingatannya ketika melihat Allen dan Bela bercumbu mesra tadi. Ia kembali menitihkan air matanya tak kuasa menahan sakit dihatinya melihat itu semua.

"Sakit banget." Lirih Kayla.

Ia memejamkan matanya untuk mencoba tidur dan melupakan kejadian tadi. Namun bukannya tertidur, hatinya semakin terasa sakit dan menjadi tidak enak.

"Lebih baik aku sholat."

Setelah mengatakan itu, Kayla bangun dari tidurnya. Ia berjalan keluar dari kamar dan masuk kedalam kamar mandi untuk mengambil wudhu. Kemudian, ia kembali masuk kedalam kamar dan mengambil mukenah dan sajadahnya untuk sholat.

***

"Kamu kenapa sih, Al?" Tanya Bela.

"Kenapa apanya? Udah sana kamu tidur dikamar, biar aku tidur diruang tengah." Ucap Allen.

"Kenapa kita gak tidur disatu kamar aja?"

"Jangan gila, Bel. Kita belum menikah."

"Apa salahnya sih?"

"Jelas salah, Bela. Udah, kamu tidur. Besok aku harus kerja."

Setelah mengatakan itu, Allen keluar dari dalam kamarnya. Ia berjalan menuruni tangga sambil mengacak-acak rambutnya karena merasa frustasi harus menghadapi sikap Bela yang seperti ini.

"Ngantuk banget." Gumam Allen.

Setelah sampai diruang tengah, ia langsung membaringkan tubuhnya diatas sofa panjang. Allen mengangkat tangan kanannya dan diletakkan diatas keningnya sambil menutup mata. Tetapi, ia mengerutkan keningnya karena mendengar suara seseorang.

"Ada suara dari belakang."

Allen membuka matanya kembali. Ia bangkit dari tidurnya dan duduk sebentar. Karena penasaran, dirinya berjalan kearah dapur dan melihat pintu kamar Kayla yang tidak tertutup rapat.

"Dia belum tidur?" Tanya Allen pada dirinya sendiri.

Berjalan mendekati kamar Kayla, Allen membuka pintu kamarnya dengan perlahan. Ketika matanya melihat Kayla, ia tertegun dan tubuhnya terdiam tidak bisa digerakkan.

Didalam kamarnya, Allen melihat Kayla yang sedang mengaji. Ia sungguh tak percaya jika suara yang ia dengar tadi adalah suara istrinya yang sedang mengaji didalam kamar.

Dengan tangan yang mendadak menjadi dingin, Allen menutup pintu kamar Kayla. Ia kembali berjalan ke ruang tengah dan membaringkan tubuhnya diatas sofa. Niatnya ingin tidur menjadi hilang dan lebih ingin mendengarkan suara Kayla yang sedang mengaji.

Setelah Kayla selesai mengaji, Allen akhirnya tertidur dengan pulas. Ia merasa tenang dan damai ketika mendengar suara indah dan lembut itu membacakan ayat-ayat suci yang tidak pernah ia dengar dari semua pacar-pacarnya terdahulu.

Tidak butuh waktu lama Allen tertidur, ia bangun pagi-pagi dan melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Lalu, dirinya berjalan menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya untuk mandi dan mengambil pakaian kerjanya.

Namun, hal pertama yang ia lihat didalam kamar adalah Bela yang masih tertidur pulas diatas ranjang. Ditambah, gaun tidurnya sudah tersingkap sampai setengah pahanya tanpa memakai dalaman untuk menutupi pahanya yang terekspos dengan jelas. Melihat itu, Allen memejamkan matanya karena merasa risih sendiri.

Mengukir Luka (Short Story)Where stories live. Discover now