Terkejut

2.1K 121 4
                                    

Dimas mengetuk pintu kamar hotel Kayla setelah selesai mandi dan berpakaian. Ia akan membantu gadis itu untuk mengemasi barang-barangnya sebelum melakukan check out dari hotel.

Sejak kejadian dimana Kayla ditarik oleh Bela, gadis itu akhirnya pindah ke kamar Bela dan Bela pindah ke kamar Allen. Tentu saja, Allen pindah ke kamar Roni setelah menyuruh Boni tidur bersama Dimas.

"Udah selesai?" Tanya Dimas.

"Udah. Ini tinggal dibawa keluar aja." Jawab Kayla.

"Kening lo, plesternya udah diganti?"

"Belum, nanti aja."

"Ck! Sini, gue bantu gantiin."

"Gak usah, Dim. Aku bisa-"

Dimas menarik tangan Kayla yang ingin menolak. Ia membawa gadis itu duduk disofa dan mengambil obat merah serta plaster luka.

"Harus sering diganti, Kay. Biar cepat sembuh." Ucap Dimas.

"Cuma luka kecil, Dim. Gapapa kok." Jawab Kayla.

"Bukan masalah besar atau kecilnya, Kay. Tapi nanti luka lo jadi iritasi gara-gara plesternya gak diganti udah beberapa hari."

"Iya Bapak Dimas!"

Dimas mengernyitkan keningnya mendengar perkataan Kayla. Ia terkekeh kecil dan memangku sebelah tangannya disandaran sofa.

"Kay." Panggil Dimas.

"Hm?" Jawab Kayla berdehem.

"Lo serius? Belum pernah disentuh sama, Al?"

"Serius."

"Lo gak bohong kan?"

"Enggak, Dimas. Ngapain juga aku bohong. Emangnya kenapa sih?"

Dimas menegakkan tubuhnya. Ia bergerak mendekati Kayla dan mengukung tubuh gadis itu diujung sofa yang bergerak mundur kebelakang.

"Kalo gue yang gantiin Al berikan hak lo, lo mau gak?" Tanya Dimas.

"D-dim, k-kamu ngomong apa s-sih?" Jawab Kayla tergagu.

"Lo mau gak? Gue yang ngasih nafkah batin buat lo?"

Kayla menatap Dimas dengan tak percaya. Ia memundurkan kepalanya kebelakang karena wajah laki-laki itu semakin lama, semakin maju mendekati wajahnya.

Tok! Tok! Tok!

Pintu kamar hotel Kayla diketuk dari luar. Mendengar ketukan itu, Kayla langsung mendorong tubuh Dimas dan bergegas pergi membuka pintu.

"Pulang sekarang." Ucap Allen.

Kayla terdiam begitu membuka pintu. Ia hanya menunduk ketika Allen mengatakan itu dan berjalan mendekati kopernya.

"Dim, aku pulang duluan ya." Ucap Kayla

"Tapi, Kay-"

"Gue harus bawa Kayla nginap dirumah orangtuanya." Potong Allen.

Mendengar itu, Kayla mengernyitkan keningnya. Ia berjalan mendekati Allen sambil menarik kopernya.

"Emangnya ada apa, Al?" Tanya Kayla bingung.

"Nyokap lo nyuruh nginap hari ini dirumahnya." Jawab Allen.

Tak mau berlama-lama, Allen dengan cepat menarik lengan Kayla. Ia menyeret gadis itu yang hendak kembali berpamitan kepada Dimas. Lalu, ia menghentikan langkahnya dan menatap Dimas yang kini sudah berdiri dari duduknya.

"Tolong antar Bela. Gue gak sempat antar dia pulang."

Setelah mengatakan itu, Allen kembali melanjutkan langkahnya. Ia menarik lengan Kayla dan kopernya secara bersamaan agar segera pergi dari hotel ini.

Mengukir Luka (Short Story)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant