Apa Ini?

1.9K 118 6
                                    

Kayla meringis memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit sejak dari kemarin. Ia memijit keningnya dan mengoleskan minyak angin agar sakitnya berkurang.

"Ehem!"

Ketika Kayla sedang asik mengoleskan minyak angin, Allen sengaja berdehem saat melewatinya. Ia berpura-pura mengatur suaranya agar tidak serak saat berbicara dengan Kayla.

"Al, kamu gak kerja?" Tanya Kayla.

"Gue bos. Masuk setengah hari juga gak masalah." Jawab Allen sombong.

Kayla hanya mengangguk. Ia kembali memijit keningnya dan tidak memperdulikan Allen yang sedang berpura-pura mencari sesuatu.

"Kamu cari apa, Al?" Tanya Kayla akhirnya.

"Sprei." Jawab Allen asal.

"Sprei?"

"Iya, kenapa?"

"Kamu ngapain nyari sprei dilemari dapur? Sprei aku simpan dilemari pakaian kamu."

Allen tersedak ludahnya sendiri mendengar perkataan Kayla. Ia berpura-pura mencari sesuatu kembali agar tidak terlihat malu karena mencari alasan yang salah.

"Sepatu yang baru gue beli kemaren dimana?" Tanya Allen.

"Dilemari sepatu yang ada didekat ruang ganti kamu, Al. Kamu ngapain bongkar isi kulkas nyari sepatu?" Bingung Kayla.

"Gue nyari pomade."

"Pomade kamu dimeja yang ada didekat cermin kamar, Al. Kamu ngapain bongkar dispenser beras?"

Kayla benar-benar merasa sangat bingung melihat tingkah aneh Allen. Ia memegang dinding dan menutup matanya dengan kedua tangannya.

"Ngapain lo nutup mata?" Tanya Allen.

"Anu.. itu.." Jawab Kayla bingung.

"Anu itu apa?"

"Bawahan kamu."

"Bawahan apaan?"

"Itu.. kamu cuma pake celana dalam tanpa celana."

"Sembarangan l-"

Allen langsung melebarkan matanya begitu melihat kebawah. Ia bahkan tidak lagi melanjutkan perkataannya karena sangat terkejut ketika melihat dirinya hanya memakai celana dalam.

"Jangan ngintip lo!" Teriak Allen.

"Aku gak ngintip. Aku gak sengaja liat." Jawab Kayla.

"Lo- ck!"

Belum sempat Allen menyelesaikan perkataannya, ia langsung berlari ke kamarnya. Ia berlari pontang panting menaiki tangga dengan wajah yang sudah memerah.

"Sial!" Umpat Allen.

Sementara Kayla, ia menurunkan kedua tangannya dengan hati-hati. Dirinya menghembuskan nafas karena tidak lagi melihat Allen didepannya.

"Akhirnya." Ucap Kayla lega.

Menyandarkan tubuhnya didinding, Kayla memejamkan matanya. Ia kembali meringis karena sakit dikepalanya semakin menjadi-jadi dan membuatnya berkeringat dingin.

"Sshh, tapi.."

Kayla meringis mengingat kejadian tadi. Ia memukul-mukul keningnya yang sakit karena terbayang dengan apa yang ia lihat barusan. "Besar banget."

Tersadar dengan apa yang ia bilang, Kayla memukul bibirnya. Ia menghembuskan nafasnya berulang kali agar bayangan yang menguasai pikirannya bisa segera hilang.

"Kayla." Panggil Allen.

Kayla tersentak mendengar panggilan itu. Ia langsung berdiri tegap dengan wajah yang memerah.

Mengukir Luka (Short Story)Where stories live. Discover now