Zia

4.8K 173 4
                                    

Allen menatap bingung seorang gadis yang melihatnya dengan nyalang dari kejauhan. Ia terus menatap gadis itu yang kini berjalan dengan langkah lebar mendekati dirinya yang berdiri terdiam dan bertanya-tanya.

Bugh!

Allen langsung terjatuh kebelakang. Ia memegang pipinya yang terasa sangat sakit dan mulai tersulut emosi mendapatkan perlakuan seperti ini.

"Al! Kamu gapapa?!" Tanya Bela mendekati Allen.

Mendengar itu, gadis yang berdiri menjulang didepan Allen terkekeh. Ia langsung menarik rambut Bela yang hendak membantu laki-laki itu berdiri.

"Aw! Lepasin! Sakit!" Teriak Bela.

"Sakit?" Beo gadis itu.

"Dasar gadis gila! Lepasin rambut gue!"

"Lepas? Lepasnya kayak gini?"

"Akh!!!"

Bela semakin menjerit kesakitan saat gadis itu menghempaskan tangannya sambil memutar rambut Bela yang ia tarik. Lalu, Ia melemparkan rambut yang rontok ditangannya dan menatap bengis Bela yang kini sudah terduduk dilantai teras rumah Allen.

"Jalang!" Desis gadis itu.

"Siapa lo?! Berani-beraninya buat keributan dirumah gue!" Murka Allen.

"Gue? Siapa?" Beo gadis itu.

"Gak usah main-main sama gue!"

"Hahahaha!"

Gadis itu langsung tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Allen. Ia berjalan mendekati laki-laki itu dan melipat kedua tangannya didepan dada. "Benar-benar brengsek! Sama mantan Kakak Ipar aja lo gak tau?"

Deg!

Mata Allen langsung terbuka lebar mendengar itu. Ia menatap tak percaya gadis yang ada didepannya ini dan tak tahu harus berkata apa.

"Z-zia?" Ucap Allen terbata-bata.

"Ya. Gue Zia." Jawab Zia.

Zia tersenyum miring mendengar itu. Ia menyugar rambutnya kebelakang dan melirik Bela yang sedang berusaha berdiri.

"Al! Dia siapa?!" Teriak Bela.

"Masih bisa ngomong ternyata." Ucap Zia.

"Lo-"

Plak!

Allen, Dimas, Boni dan Roni menatap tak percaya Zia. Mereka berempat meringis menatap Bela yang langsung ditampar dan rambutnya kembali ditarik oleh Zia yang tidak bisa menahan emosinya.

"Itu kan, yang lo buat ke adek gue?! Sekarang gue akan balas perbuatan lo!" Berang Zia.

"Adek?" Beo Dimas.

"Dia.. Kakaknya Kayla?" Tanya Boni melihat Allen.

Allen menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Boni. Ia juga baru pertama kali melihat Zia dan berbicara dengan mantan kakak iparnya itu.

"Buset! Kakaknya Kayla sadis banget!" U? Heboh Boni.

"Adeknya lembut kayak kapas! Kakaknya sadis kayak singa beranak!" Sambung Roni.

"TOLONG!!!

Allen berjalan mendekati Zia untuk menolong Bela. Ia langsung menarik tangan gadis itu dan menatapnya dengan tajam.

"Jangan buat keributan!" Tegur Allen.

"Apa? Gue gak salah dengar?" Ucap Zia berpura-pura bingung.

"Jangan main tangan lagi!"

Mengukir Luka (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang