Sadar Diri

2.2K 132 11
                                    

Ketiga teman Allen memilih rumahnya untuk bermain. Mereka juga akan membahas soal pekerjaan baru yang akan dilaksanakan setelah rencana liburan habis minggu ini.

"Jadi, lo mau kerjasama dengan perusahaan kita?" Tanya Boni.

"Iya, kasian gue liat lo bertiga cuma jalan ditempat doang." Jawab Allen sombong.

"Heh! Sembarangan lo! Gue sama Boni juga baru menang tender kemaren!" Kesal Roni.

Dimas tersenyum mendengar perkataan Roni. Ia melirik seisi rumah Allen dan mencari keberadaan Kayla yang tidak terlihat sedari tadi.

"Kayla mana?" Tanya Dimas tiba-tiba.

"Ngapain lo nanyain istri orang?" Tanya Roni curiga.

"Ho'oh, nanya sama suaminya pula." Sambung Boni.

"Gue gak nanya sama lo kembar!"

Roni dan Boni tertawa melihat kekesalan Dimas. Mereka berdua memiliki keyakinan yang sama jika Dimas pasti menyukai istri Allen sejak dari pesta pernikahan temannya itu.

"Ngapain lo nanya dia?" Tanya Allen curiga.

"Gue laper. Biasanya Kayla udah masak kan?" Jawab Dimas.

"Dari mana lo tau?"

"Ini udah siang. Pasti dia udah selesai masak."

Allen mengernyitkan keningnya mendengar jawaban Dimas. Ia menatap temannya itu dengan penuh rasa curiga.

"Lo bisa pesan makanan online." Ucap Allen.

"Gue lebih suka makanan rumahan." Sindir Dimas.

"Dia gak masak."

"Kenapa?"

"Apanya?"

"Kenapa dia gak masak?"

"Bukan urusan lo."

Setelah mengatakan itu, Allen melirik Kayla. Ia mendengus ketika melihat gadis itu berjalan mendekati mereka.

"Al, itu makanannya udah aku siapin." Ucap Kayla.

"Lo yang masak?" Tanya Boni.

"Enggak, aku beli di restoran didepan kompleks."

"Kenapa lo gak masak?"

Kayla langsung menoleh melihat Dimas mendengar pertanyaan itu. Ia tersenyum dan melirik Allen. "Aku kurang enak badan. Jadi, aku beli makanan dari luar."

"Lo sakit?" Tanya Dimas yang langsung berdiri dan memegang kening Kayla.

"Enggak, cuma pusing sedikit."

"Udah ke dokter?"

"Tadi cuma minum obat pereda sakit aja."

"Ck! Yuk, kita ke dokter."

"Ehem!"

Roni berdehem mendengar perkataan Dimas. Ia melirik Allen yang menatap tajam laki-laki itu dengan rahang yang mengeras.

"Yuk makan, yuk! Laper nih!" Teriak Roni mengalihkan perhatian.

"Iya! Yuk lah! Bisa masuk angin gue kalo terlambat makan!" Sambung Boni.

Mendengar itu, Allen berdiri. Ia menabrak pundak Kayla dan menyuruhnya untuk masuk kedalam. Lalu, ia langsung duduk dikursi meja makan dan menyuruh istrinya itu mengambilkan nasi dan lauk kedalam piringnya.

"Gue mau juga dong." Ucap Dimas.

"Sini piring ka-"

"Ambil sendiri!"

Mengukir Luka (Short Story)Where stories live. Discover now