Rahasia Adhia - 9 Agustus 2020

10.9K 1.3K 150
                                    

Happy 10k yeayyy!

Jangan lupa follow, vote, dan comment ✨

Happy reading!

•••

Apa kalian ingat agenda wajib tiap bulan yang aku dan teman-temanku jalankan? ONT?

Tak terasa sudah setahun kami berteman dan kegiatan itu masih berjalan tanpa satu bulan pun terlewat.

Aku punya kumpulan teman ketika SMP, jumlahnya bahkan lebih banyak daripada teman dekat ku di SMA sekarang. Tapi rasanya baru kali ini aku merasakan pertemanan yang benar-benar erat.

Pertengkaran kecil-kecilan tak elak kami temui. Tapi tak pernah sekalipun terlintas di benakku untuk meninggalkan mereka dan mencari teman baru.

Orang-orang bilang, ketika kita ingin masuk ke dalam fase baru, seperti SMP, SMA, atau Kuliah, ada baiknya kita netral dalam berteman. Tak perlu terlalu akrab karena kita belum tau pasti bagaimana kepribadian mereka. Tapi nyatanya hal itu tak berlaku di masa SMA-ku. Memang benar kepribadian kami berbeda-beda, pandangan kami berbeda-beda, tapi kami tetap bisa menerima satu sama lain meski proses pertemanan kami terbilang cepat.

Dan pertemanan semacam ini, belum pernah ku temui di fase manapun.

"People come and go, aku tau. Tapi keluargaku, kalian, kalau bisa jangan pergi."

"Berarti Radipta boleh pergi?"

Lagi-lagi, Nayya si penghancur suasana muncul.

"Lagi sedih malah bahas itu."

Itu Puspa. Rasanya lucu melihat ia yang jarang menangis akhirnya runtuh pertahanannya. Puspa itu muka tembok. Meski Kayla lebih cuek, tapi soal perasaan Kayla lebih peka dibandingkan Puspa.

Sedikit intermezzo, aku tipe orang yang senang jika orang terdekatku merasa mereka dihargai. Aku suka mengapresiasi apapun yang mereka lakukan meski hanya lewat ucapan.

Orang mungkin berpikir aku melakukan itu karena kurang validasi dari keluarga, tapi nyatanya tidak. Orang tuaku mendidik dengan cara menghargai setiap kecil usaha anaknya. Dan tanpa sadar aku juga menerapkan itu pada orang-orang terdekat.

"Sumpah, aku bersyukur banget bisa ketemu sama kalian dan berteman sedeket ini. Banyak hal-hal baru yang sebelumnya gak pernah aku jalanin, tapi bareng kalian aku bisa ngerasain hal-hal itu. Makasih, ya..."

Tidak ada yang lebih terasa mengharukan dibanding sesi deeptalk ketika ONT. Sebelum-sebelumnya kami deeptalk mengenai sifat yang tidak disukai masing-masing orang. Keadaan pada saat itu menjadi sangat canggung, tapi untungnya berhasil Nisha tangani dengan pengertian. Dan teman-temanku yang lain pun bisa menerima kritik tanpa tersinggung.

"Kalo Jana yang ngomong, semua pasti mewek." celetuk Adhia yang hidungnya mulai memerah. "Udah, Jan. Jangan ngomong lagi. Skincare ku percuma."

Omongan Adhia berhasil meledakkan tawa kami semua.

Masing-masing dari kami seperti punya peran dalam pertemanan ini.

Nisha dan Kayla itu sepaket. Bila tingkah Nayya dan Puspa sudah kelewatan, mereka yang mengingatkan. Nisha akan memberi pengertian pelan-pelan, tapi jika tak mempan, Kayla akan maju karena semua pasti takut dengan sifat tegasnya Kayla.

Walaupun gemar bikin ricuh, Nayya dan Puspa juga tak kalah berperan penting. Jika suasana berubah tegang atau sedih seperti barusan, mereka akan menetralkan suasana itu. Bedanya, Puspa lebih paham kapan waktu bercanda dan serius, tapi Nayya tidak. Hidup Nayya full komedi ku rasa.

Satu Cerita Untuk KamuWhere stories live. Discover now