Bahagia atau terluka - 28 Agustus 2021

9.8K 1.4K 857
                                    

Budayakan follow sebelum baca~

Happy reading! 🤍

•••

"Hai guysss, welcome back to my channel! Jadi sekarang lagi ada acara sosialisasi kampus di lapangaann. Tuh liat seru banget, kan, banyak kakak-kakak cogan heheheheh. Nah, disini ada Nisha. Sha, ayo dadah-dadah dulu."

"Haloo,"

"Ada Nayya sama Adhia jugaa, duh mereka gak nengok pada bengong liatin kakaknya. Ya udah ke Kayla ajaa. Kay, sapa, Kay."

"Hai,"

"Nahh, satu lagi nih duduk di depan sendiri soalnya belakang udah penuh semua. Jan, say hi duluu,"

Aku menoleh lalu tersenyum canggung pada layar ponsel Puspa yang tertuju padaku. "Haiii,"

Puspa akhir-akhir ini tampaknya sedang senang sekali membuat vlog ala-ala. Hampir tiap hari ia tiba-tiba merekam kegiatan kami, bahkan ketika hanya makan siang pun, ia menaruh ponselnya di depan meja dan merekam kami dengan mode time lapse.

Ia bilang sih untuk kenang-kenangan, kami pun tak banyak protes karena kadang seru juga bila menontonnya kala tengah bosan. Menjadi hiburan tersendiri karena semua eskpresi kami ketika mengobrol terekam, dah itu lucu sekali bila diamati satu persatu.

Omong-omong, hari ini kami sebenarnya tak ada jadwal belajar mengingat ini hari sabtu. Tapi ternyata ada salah satu kampus yang ingin datang untuk bersosialisasi ke sekolah kami. Kampus ini memang bukan kampus pertama yang datang, tapi rasanya ini yang paling niat karena biasanya kami hanya duduk di kelas menunggu mereka masuk dan menjelaskan, sedangkan sekarang kami tiba-tiba dikumpulkan di tengah lapangan menonton mereka menjelaskan hal-hal detail dari kampus dengan panjang lebar.

Ku yakin Nayya, Puspa, dan Adhia akan mengeluh bosan dengan kegiatan ini apabila pesona kakak-kakak kuliahan itu tak terpancar. Padahal sekarang sudah hampir tengah hari dengan keadaan matahari yang ada tepat lurus di atas kami, tapi mereka tampak anteng-anteng saja mendengar penjelasan, bahkan Puspa masih enjoy membuat vlog sampai detik ini.

"Yaudah, deh. Segitu aja soalnya aku mau liat Kakaknya jelasin. Byeee, see you on next video!"

Ku lihat Puspa melambaikan tangan pada layar ponselnya sebelum memencet lambang bulat untuk berhenti merekam.

"Wah gila, ampe panas." ujarnya seraya memasukkan ponsel ke saku. "Kenapa, ya, Kakaknya gak sosialisasi ke kelas aja. Kan enak hawanya adem, terus sambil ngeliat yang adem-adem juga."

Kayla mendengus geli, sedangkan Nisha menggeleng tak paham lagi.

"Bentar lagi kayaknya juga selesai, deh? Di waktunya kan cuma sampe jam setengah satu." ujarku seraya melirik jam tangan.

Puspa tersenyum bersemangat. "Abis itu kita pulang? Yeay, main dulu, yuk!"

"Belum, dong. OSIS juga mau nyampein sesuatu abis ini."

Mendengar ucapan Kayla membuat Puspa menghela nafas lelah. Memang sebenarnya sudah diinformasikan juga dari semalam bahwa kami wajib ke sekolah karena akan ada kegiatan dan beberapa informasi yang perlu disampaikan.

"OSIS mau ngomongin apa emang?" tanyanya lagi.

"Tunggu aja nanti."

Tak berselang lama, mungkin sekitar sepuluh menit kemudian, sosialisasi kampus akhirnya selesai. Ternyata lebih cepat dari perkiraan.

Lalu setelah beberapa mahasiswa itu berpamitan dan keluar dari lapangan, muncul-lah beberapa anak OSIS menggantikan posisi kakak-kakak tadi untung mengambil alih podium.

Satu Cerita Untuk KamuWhere stories live. Discover now