28. Ulang Tahun Tirta

42 9 0
                                    

Terkadang kita tidak bisa melihat jauh maksud seseorang,

Tapi teman terdekat bisa menembus jauh kisi-kisi hati seseorang itu untuk siapa.

Pukul 09.00, Azza baru sampai. Sampai basecamp. Ternyata cukup ramai. Ada Bima, Jeremy, Hilda, bahkan senior-senior lama seperti Tirta, Anas, Fatur, Imelda, dan Salwa. Lagi-lagi tidak ada Alwi. Pertemuan kali ini dikhususkan periode 2015/2016. Mereka memang sering kumpul setiap hari Minggu di basecamp.

Sekarang mereka tengah sibuk makan-makan. Saat Azza tengok, mereka sedang makan martabak telur. Kabarnya Tirta yang membawa itu. Katanya sih perayaan ulang tahunnya hari ini. Azza mengucapkan doa-doa baik untuk Tirta, lalu ikut makan-makan bersama.

"Yaaahh... sayang banget ya Alwi nggak ada. Padahal minggu lalu baru aja ke sini. Dia bakal kesini lagi nggak sih hari ini?" celetuk Tirta. "Ulang tahun gue loh, masa nggak dateng."

"Kenapa sih, Kak Alwi nggak dateng?" tanya Hilda.

"Katanya sih nganter kakaknya pergi. Tapi nggak tahu jadi nggak," jawab Anas.

"Eh, Azza, Azza waktu itu dicari Alwi loh..." seru Imelda.

"Ciee..." goda Tirta.

"Ihirrr..." tambah Anas.

"Wagelaseehh..." tambah Salwa.

"Iya, tahu," jawab Azza keceplosan. "Eh, enggak maksudnya—"

"Aaahhh tahu... berarti ketemuan yaa?" seru Tirta, memancing.

"Cieee..." seru Hilda, Anas, Salwa, dan Imelda, lalu setelahnya mereka tertawa puas melihat pipi Azza bersemu.

"Di mana nih ketemunya?" tanya Imelda.

"Di rooftop, di rooftop!" bongkar Hilda.

"Apaan sih, enggak!" tolak Azza tidak dapat menahan malu.

"Bohong dosa lo Za! Jujur nggak? Jujur?" tanya Tirta, mendesak. Tirta memang tahu Alwi sengaja menemui Azza.

Azza tidak mau mengaku, tapi mukanya tertekan karena harus menanggung malu. Tiba-tiba Anas berteriak.

"Ahhh demi apa! Baru aja dibahas, orangnya datang! Panjang umur!" seru Anas sambil bertepuk tangan.

Saat Alwi tiba-tiba muncul di keramaian dengan tampang tenangnya, tiba-tiba seluruh anak yang ada di basecamp kecuali Azza langsung mengatakan 'ciee' yang tentunya untuk Azza dan Alwi. Alwi kebingungan. Azza menutup wajahnya dengan tangan. Alwi tidak jadi mengantar kakaknya pergi pagi ini, makanya dia bisa datang.

"Apaan sih? Gue datang dengan damai loh," kata Alwi. "Tirta yang ultah, kenapa gue yang dibilang panjang umur?" Kemudian Alwi menyalami Tirta dengan salam persahabatan dan mengatakan, "Selamat ultah bro! Sukses selalu. Doa baik gue buat lo."

"Makasih bro! Amin!" jawab Tirta bersahabat.

"Azza mana, Azza mana?!" seru Salwa. "Yang waktu itu dicariin Alwi!"

"Ini Kak, ini!" seru Hilda sambil tertawa dan mendorong-dorong Azza untuk tidak tenggelam di keramaian.

Azza risih dan menolak.

"Apaan sih Hil, ih!" keluh Azza.

Alwi mengusap wajahnya, malu. "Kemarin gue cuma tanya doang kok."

"Ah, masa... Pembelaan. Ketemu di rooftop ya kan!" jawab Anas sambil tertawa dan menunjuk Alwi.

"Eh," Alwi tertawa malu karena ketahuan.

"Ketawa berarti bener!"

"Aaahhh Alwi ciee..." goda Salwa dan Imelda, yang lain masih tertawa.

Bismillah Denganmu ✔ [NEW]Where stories live. Discover now