Yarrow~34

2.2K 120 0
                                    


Kondisi Rayza memburuk, merasa tidak ada pilihan lain Rayla memilih untuk menghubungi orang tuanya. Perduli setan dengan apa yang sudah dirinya janjikan dengan Rayza, agar tidak memberitau siapapun mengenai sakit yang kembarannya derita.

Rayla meraih ponsel yang sebelumnya dia taruh di saku bajunya. Tanpa menunggu waktu lama dirinya mencoba menghubungi Reva.

Di panggilan ke 10, Reva baru mengangkat telfon Rayla.

"Kenapa telfon saya? Waktu saya terlalu berharga untuk sekedar meladeni kamu!"

Belum juga Rayla mengucapkan apapun, suara Reva lebih dulu terdengar. Hanya 1 kalimat yang Reva ucapkan. Namun, mampu membuatnya merasa sesak untuk kesekian kalinya.

"Nda, tolong ke rumah sakit! Rayza kritis. Nanti Rayla jelasin."

"Kirim alamatnya!"

Dan panggilanpun terputus, Takut. Itulah yang dia rasakan saat ini. Dia takut Rayza kenapa-napa. Dia takut adiknya pergi seperti menyusul Fayyan. Dia nggak mau kehilangan lagi untuk kesekian kalinya.

Tubuh Rayla meluruh begitu saja di tembok depan ruang rawat Rayza. Kembarannya sedang ditangani sekarang.

"Bang, jangan dulu jemput Raza ya Bang. Biarin Raza nemenin Rala dulu di sini. Rala nggak mau ditinggal lagi." dengan suara tersendat Rala mengatakan hal itu.

Dirinya tidak perduli dengan tatapan orang-orang yang menatapnya aneh. Disembunyikannya isak tangis yang sedari tadi dia tahan diantara lututnya.

Gadis itu masih di posisi jongkok, fikirannya benar-benar tidak bisa diajak buat kompromi. Berbagai macam hal buruk tengah berramai-ramai mempengaruhi otaknya.

Tetes demi tetes air mata Rala mulai berjatuhan. Punggungnya juga bergetar hebat. "Za bertahan sekali lagi ya, gue mohon."

*******

"Anak saya kenapa?" tanya Reva yang baru saja tiba bersama Rayyan dan suaminya.

Bukannya menjawab pertanyaan Reva, Rala justru masih terdiam. Otaknya benar-benar ngeblang, tidak tau apa yang harus dia katakan saat ini.

Reva yang geram lantas menarik kasar tubuh Rala untuk bangkit dari duduknya. "BANGUN! SAYA NANYA! ANAK SAYA KENAPA?!" sentak Reva tidak sabaran. Sambil menguncangkan tubuh Rala berulang kali. Terlihat dadanya yang mulai naik-turun, menggambarkan semarah apa dia sekarang.

"JAWAB RAYLA! RAYZA KENAPA?!"

Isak tangis Rala semakin terdengar, dia merasa tidak punya keberanian untuk menatap wajah keluarganya yang sama-sama, menantikan penjelasan darinya.

Tubuh dia bergetar hebat, nafasnya juga mulai terasa sesak, sampai rasanya untuk sekedar mengucapkan sepatah kata terlalu berat. Di memori otaknya berulang kali terputar kejadian naas beberapa tahun lalu, saat orang tuanya berdatangan waktu Fayyan kecelakan. Rayla takut. Dia merasa trauma akan hal itu.

PLAAAKKK!

Sebuah tamparan Reva layangkan tepat di pipi kanan Rayla, hingga membuat gadis itu memalingkan mukanya.

Perih, itulah yang Rayla rasakan sekarang.

"Nda tenang. Jangan bikin keributan. Ini rumah sakit." peringat Rayyan, mencoba meredamkan amarah Mamanya.

Sekarang gantian Rayyan yang bertanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

"Tolong jelasin sama kita, Rayza kenapa bisa sampai masuk rumah sakit kaya gini?"

Belum juga Rayla mengeluarkan suaranya, amukan Reva kembali melayang ke gadis malang itu.

"Kenapa orang yang pergi sama kamu selalu berakhir di rumah sakit Ray?"

Yarrow [SELESAI]Where stories live. Discover now