Yarrow~42

2.5K 128 22
                                    


Malam All...

Gimana kabar kalian? Adakah yang nunggu Yarrow Up?

8 chapter lagi Yarrow ending guys.

Kalian tim mana nih?

Happy ending

Atau

Sad ending

Wihhh nggak nyangka aku udah 5 bulan nyebur jadi penulis WP.
Maaf ya kalau masih banyak banget kurangnya, heheehe..

Tapi serius deh, sering banget aku berfikiran buat ngehapus Yarrow, apa lagi chapter 20-an, otak aku nggak bisa di aja kompromi gesss..

Thankyou buat kalian yang udah ngeluangin waktunya buat baca cerita receh aku..

******

"Pelan-pelan sayang makannya," celetuk Arlo mengingatkan kekasihnya. Tangan Arlo terulur untuk menghapus jejak bumbu kacang di sudut bibir Rayla.

Saat ini mereka berdua tengah berada di kedai sate. Bisa kalian tebak bukan sesuai keinginan siapa? Yah siapa lagi kalau bukan Rayla.

"Heheheheh, laper aku tuh." suhut Rayla tanpa dosa. Kali ini hari terlihat mulai sore, bahkan matahari sudah sejak 1 jam lalu mulai undur diri menjalankan tugasnya.

"Habis ini mau kemana lagi?"

"Euuuummm, mau langsung pulang deh. Udah puas banget lagian seharian pergi sama kamu."

Arlo yang mendengar jawaban Rayla hanya tersenyum tipis, harus dia akui, ini merupakan salah satu hari yang paling membahagiakan untuknya. Terlebih Rayla benar-benar terlihat bahagia selama ada di samping dirinya.

"Eh iya Arl, besok kamu nggak usah jemput aku ya," ujar Rayla, sambil sesekali memasukkan potongan lontong ke dalam mulutnya.

"Loh kenapa emang? Mau kemana lagi kamu sok-sokan mau berangkat sendiri, awas masuk empang lagi ntar." sahut Arlo julid.

"Iisshhhhhh, sembarangan. Aku pengen ke rumah sakit dulu besok tuh, mau ngejenguk Rayza."

"Kan bisa aku anter, nanti ke sekolahnya bareng."

"Nggak mau, ada Ayah sama Bunda juga di rumah sakit, jadi bakal ribet urusannya."

"Aku bisa nunggu di mobil sayang,"

"Arlo, pliisssss," rayu Rayla masih kekeh dengan pendiriannya.

"Iya-iya sayang, tapi janji loh ya kamu harus baik-baik aja. Jangan sampai kaya kemaren. Minta izin berangkat sendiri ujung-ujungnya nyemplung basah kuyup."

"Iya sayang," sahut Rayla, dan kembali melanjutkan aksi makannya.

"Lagi-lagi," celetuk Arlo menatap Rayla antusias.

"Mau lagi? Ya tinggal pesen kalau masih lapar,"

"Issshhhh, bukan satenya, itu panggil lagi yang kaya tadi."

Yarrow [SELESAI]Where stories live. Discover now