24. Bad Girl is Back

10 1 0
                                    

Rutinitas baru Alysa di rumah adalah menyiapkan bekal dan sarapannya sendiri. Sebelum tantenya hamil, biasanya wanita itu yang akan membuatkan sarapan untuknya. Kini, keadaan tante yang lemah 'dihajar' oleh rasa mual, membuat Alysa harus mandiri.

Sesampainya di sekolah, gadis itu berjalan santai ke kelasnya. Sekolah sudah ramai pada jam segini. Suara percakapan anak-anak di belakangnya menarik perhatian Alysa untuk menoleh ke belakang.

Tampak olehnya beberapa murid mengerumuni seorang gadis, membuat Alysa penasaran. Tebakan pertamanya gadis itu adalah murid baru, penampilannya modis, ia mengenakan sebuat jaket jeans bermerk.

Alysa melihat gadis itu menarik perhatian orang-orang, banyak yang mengajaknya bicara, tetapi gadis itu mengabaikan perhatian di sekitarnya dan terus melangkah menuju kelasnya.

Ketika mendekati kelas 10A, Alysa baru menyadari siapa murid itu. Rambutnya yang dipotong pendek, membuat Alysa tak langsung mengenalinya. Seketika rasa trauma ketika dimaki-maki orang itu membuat Alysa menyingkir memberikan jalan.

Alysa tak tahu harus merasa lega atau khawatir. Putri mengabaikannya dan tampak tak berminat mengganggu Alysa.

"Jangan sampai kamu bermasalah lagi sama cewek itu Lis, pengikutnya banyak," batin Alysa memperingatkan dirinya. Ia berharap Putri tak akan mengganggunya lagi.

Masih segar di ingatan Alysa ketika Putri memaki-makinya beberapa hari yang lalu. Berbagai bahasa binatang keluar dari mulut gadis itu. Perlakuannya sangat buruk, sama sekali tak sesuai dengan wajahnya yang cantik. Tak hanya sekali tapi dua kali Putri menerornya, baik lewat telepon, maupun mencegatnya di sekolah dengan genk-nya.

Karena tak tahan dirisak, Alysa pun mengadukan kejadian itu pada Alvian. Kepada Alysa, Alvian berjanji untuk menangani mantan yang tidak terima itu. Entah apa yang pacarnya lakukan? Sejak Alvian menjanjikan hal tersebut, Putri tak lagi mengganggunya. Ia bahkan tak masuk sekolah, hingga hari ini ia muncul dengan penampilan baru.

***

Setelah seharian belajar di kelas, tibalah waktunya pulang. Alysa sangat antusias berjalan menuju klub musik. Di sana tampak Alvian sudah menunggunya.

"Udah lama, Kak?" tanya Alysa.

"Nggak, ayo kita belajar main 'piano' lagi."

Kemudian, seperti biasa Alysa belajar memainkan keyboard, meskipun berbeda dengan piano, tetapi Alvian mengatakan bahwa konsep dasar alat musik ini sama.

"Kak Vian?"

"Hmm?"

"Kakak udah denger belum? Putri udah masuk sekolah lagi." Alysa ingin membahasnya.

"Memang kenapa?" tanya Alvian datar.

"Nggak apa-apa, sih," tutup Alysa urung melanjutkan.

Ia diam dan fokus menghapal kunci-kunci pada tuts keyboard. Untuk awalan, Alvian melatihnya untuk memainkan lagu anak-anak yang pendek dan mudah.

Usai memainkan lagu tersebut sebanyak dua kali, Alvian menanyakan sesuatu pada Alysa. "PR fisika kamu udah selesai belum?" tanya Alvian.

"Udah Kak, kenapa?"

"Aku nggak ngerti sama sekali, boleh aku salin PR-mu?"

Selat Bersanding Bahu [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang