4. Ujian yang berat

361 19 0
                                    

"Astra cepat turun sekaranggg!" Ucap Arka

"Iya yah sebentar."

"Cepat! nggak denger kamu? Ayah udah teriak-teriak dari tadi, dasar pemalas!" Ucap Arka dengan menahan amarah.

"Iya Ayah maaf. Tadi astra abis tidur sebentar, kenapa ayah manggil astra?"

"Sore-sore gini tidur. kamu nggak liat ibumu repot? sana bantuin jangan jadi beban keluarga, minimal bantu nyuci baju, ngepel, nyapu halaman!" Ucap Arka dengan enteng tanpa dosa, padahal pekerjaan rumah nggak gampang kan ygyg, Astra juga baru pulang sekolah hampir satu hari itu sangat melelahkan, emang ya ayahnya Astra sangat-sangat menyebalkan.

"Iya Ayah maaf. Astra cape jadi tidur."

"Haha cape? Lebih cape mana sama cari uang buat biyayain kamu sekolah astra?"

"Lebih cape cari uang yah, Tapi astra cape lagi nggak enak badan."

"lebih cape cari uang astra. Ayah banting tulang dari pagi sampe malam, sorenya harus debat sama kamu. Udah sana bantuin ibumu, udah besar itu sadar diri! nggak selamanya kamu enak-enakan rebahan terus, kamu juga harus bantuin ibumu selain sekolah! sekolah nggak seberapa bilang cape," ucapnya Sambil menatap tegas astra.

"Iya yah ini Astra mau bantu," Ucapnya dengan tersenyum, bisa-bisanya ya, astra nggak melawan orang tuanya, Astra nggak bakalan melawan orang tuanya karena ayahnya adalah orang tua yang harus di hormati, apalagi ayah cinta pertama buat anak perempuan. buat temen-temen jangan melawan orang tua walaupun orang tua kalian jahat ke kamu, kita harus selalu hormat! sejahat-jahatnya orang tua, dia orang tuamu yang merawat kamu dari bayi hingga tumbuh besar oke skip.

Astra berjalan menuju tempat menyuci baju, karena di rumah Astra ada mesin cuci, jadi Astra mencuci menggunakan mesin cuci sambil menunggu cucian astra menyapu seluruh ruangan yang ada di rumahnya, karena sudah jam 5 Astra tidak mengepel lantai yang ada di rumah, lalu melanjutkan menyapu halaman, setelah selesai semua astra duduk di meja makan.

"Astra kamu kecapean ya?" ucap Gressa.

"Sedikit cape bu, tapi nggak papa Astra strong ko bu," Ucapnya dengan tersenyum sebenarnya Astra berbohong, gak mungkin nggak cape membersihkan seluruh ruangan yang ada di rumah di lanjutkan menyapu halaman dan mencuci, tapi Astra tetap tersenyum agar ibunya tidak khawatir dengan Astra, karena Astra sedang datang bulan jadi takut kalo perut Astra tambah sakit. Baik banget ya ibunya Astra, gimana kalo yang gak ada ibu. siapa yang mau belain tiap hari ketika perdebatan dengan ayahnya? bersyukur ibunya Astra masih di beri umur panjang.

"Ibu.... Astra mau bantu," Ucap Astra tanpa lelah.

"Udah Astra duduk aja kamu kecapean. ibu nggak tega liat kamu pucat."

"Astra nggak papa bu....sini Astra bantu."

"Ya udah ini taro di meja semua. ibu mau goreng ayamnya dulu."

"Siap komandan laksanakan!"

Saat sedang menata makanan Arka datang, duduk di meja makan.

"Nah gitu dong! punya anak agak berguna sedikit jadi nggak susah-susah nyari pembantu! di rumah kan ada anak cewe," Sindir Arka.

Dalam hati Astra ingin bertiak sekencang-kencangnya, Dia sangat benci ayahnya yang seperti itu kepada dirinya, padahal anak sendiri. Astra hanya tetap diam.

"Ayah jangan gitu sama Astra! dia anak kamu!" Ucap Gressa

"Anak si anak. minimal punya bakat lah, nilai bagus, gak pemalas!" ucapnya Sambil menatap Astra.

"Ayah jangan gitu! Astra juga punya bakat jangan bandingin Astra dengan Rafaila. Astra anak kamu juga!" Ucap Gressa

plaakkkk

ASTRA ADHARA( ON GOING ) Where stories live. Discover now