"Pada akhirnya, jika saya dapat mengatakan bahwa saya bersenang-senang, itu adalah hari yang baik."
Setetes embun
Semburat Cahaya matahari pagi
Mulai menyinari bumi
Embun Jatuh Perlahan Rembulan terganti Oleh matahari
Cahaya Pagi menerpa pepohonan
Aktivitas pagi perlahan tiba
Menyambut hari Yang indah
Terlihat daun Yang hijau
Hijau memanjakan mata
Daun-daun menari diterpa angin
Meliuk- liuk ke kanan kiri
Menghiasi halaman rumah
Pagi yang cerah membuat seorang gadis bersemangat menyelesaikan tugas rumahnya mulai dari bersih-bersih rumah hingga memasak.
"Pagi yah...Ayah mau Astra buatkan teh?" tanya Astra
"Boleh," jawabnya singkat padat jelas
Astra membuatkan teh dengan sedikit rasa bahagia. semenjak kepergian Rafaila, Arka sudah tidak marah-marah seperti biasanya entah kenapa, tapi Astra sangat bersyukur setidaknya Arka tidak marah-marah lagi dan mulai sedikit berbicara lebih halus tidak menegangkan seperti dulu.
"Ini yah tehnya. Nanti Astra mau izin pergi ke makam ibu. apa ayah mau ikut?"
"Pergi aja."
"Ayah nggak mau ikut ke makam ibu?" tanya Astra kedua kalinya.
"lain kali," ucapnya dengan singkat.
Turunlah Bintang dari lantai dua. akhir-akhir ini Bintang sangat sibuk di kampusnya sampai-sampai tidak ada waktu buat adiknya.
"Kamu mau ke makam ibu?" tanya Bintang
"Iya bang. Abang mau ikut?"
"Nggak dulu. Abang mau ke kampus ada acara kampus, maafin abang nggak bisa nemenin kamu," ucapnya sedikit tidak tega dengan adiknya.
"Nggak papa bang. Astra udah besar bisa pergi sendiri ko. Ayok kita sarapan dulu," Ajak Astra kepada Arka dan Bintang.
"Maafin abang... Abang jarang ada waktu buat kamu de," ucapnya
Astra mengangguk "Nggak papa bang," ucapnya
Lalu mereka makan dengan hikmat tanpa mengatakan sepatah kata hanya ada suara dentingan sendok.Astra pergi jalan kaki ke makam ibunya. hari ini dia sangat rindu dengan ibunya padahal baru kemarin dia mengunjungi makam ibunya sekaligus mengantarkan kakanya ke tempat peristirahatan terakhir.
Saat Rendra keluar dari Alfamart dan duduk di depan Alfamart dengan sebotol kopi, dia melihat seorang gadis yang tak asing. ternyata dia Astra, dia ingin mendekati nya namun keduluan dengan Danendra dia hanya melihatnya dari kejauhan.
"Astra...lo mau kemana ko jalan kaki?" tanya Danendra
"Ke makam ibu."
"Ayok naik gue anterin," ucapnya dengan tulus.
"Gue repotin lo nggak?" tanya Astra
"Enggak lah. lagian hari ini gue juga free jadi bisa anterin lo kemanapun," ucapnya dengan antusias. Danendra cowo yang udah Astra tolak tapi tetap saja dia tidak akan menyerah mendapatkan hati seorang Astra adhara. Entah apa yang membuatnya tertarik dengan Astra. walaupun Danendra cowo yang bisa di bilang palyboy tapi setiap dekat dengan Astra ada yang berbeda dari diri Astra.
![](https://img.wattpad.com/cover/325597953-288-k907256.jpg)
YOU ARE READING
ASTRA ADHARA( ON GOING )
General FictionGadis yang suka di banding-bandingin oleh ayah nya, setiap hari harus mendengarkan Ayah nya berbicara yang menyakiti hati nya. Astra tetap sabar dan terus berdoa agar mendapatkan nilai yang bagus dan bisa membuat Ayah nya bahagia. "kalo astra nggak...