25. Pulang bareng

191 9 0
                                    

"Dia tahu kamu mencintainya, tapi bukan kamu yang dia mau."



"Gue nggak papa. kalo lo mau ke kantin silahkan ke kantin aja, gue ngantuk pengen tidur," ujarnya

"Jangan bohong sama gue! lo lagi ada masalah?" tanyanya.

"Gue ngantuk!" jawabnya

"Ya udah kalo lo nggak mau cerita nggak papa. gue tinggal ke kantin dulu," ucap Adira pergi meninggalkan Astra.

Astra yang melihat kepergian sahabatnya menghela nafas "Maaf Adira gue belum bisa cerita," ucapnya lalu melipat kedua tangannya sebagai bantalan kepala. Baru saja ingin tidur namun Danendra datang mengusiknya.

Danendra yang baru datang membawa eskrim menempelkan pada pipi Astra.

"Gue lagi nggak pengen diganggu Danen!" ujarnya masih tertidur dengan posisi melipat tangannya sebagai bantalan.

"Gue bawain eskrim....lo lagi badmood kan? makanya gue bawain ini. kalo lo nggak mau biar gue kasih ke yang lain aja," ujarnya. Danen pun berbalik badan, belum sempat melangkah bajunya ditarik oleh Astra.

"Gue mau.... jangan dikasih ke yang lain. lo mah nggak peka!"

Danen terkekeh ingin sekali Danen mencubit pipi Astra yang sedikit berisi namun dia urungkan "Tadi katanya nggak mau."

"Gue mau.....mana?" tanyanya

"Nihh...tadi sok-sokan nggak mau huuuuu," ucap Danendra.

Astra hanya tersenyum dengan memperlihatkan giginya yang rapih. Seorang Danendra terpesona dengan wajah cantik dengan bulu mata yang lentik, hidung mancung, dan sifat yang Astra miliki maka dari situlah tak heran jika seorang Danendra jatuh hati pada gadis cantik nan mungil itu.

"Ngapain lo liatin gue terus? lo mau eskrim ini?" tanyanya Sambil memberikan es krim nya ke Danen.

"Nggak.....itu buat lo aja," jawabnya dengan tersenyum manis. Andai saja Astra sedikit peka, cowo yang disebelahnya mengagumimu dirinya sekaligus menaruh hati padanya. namun apalah daya Danendra yang selalu ditolak mentah-mentah oleh Astra.

"Lo jangan liatin gue mulu!"

"Abisnya wajah lo lucu bikin gue gemes. Kalo makan pelan-pelan Astra samping kanan bibir lo ada es krimnya tuh," tunjuk Danendra.

"Ini?" tanyanya, karena Astra tidak bisa melihat es krim yang menempel di sebelah samping bibirnya.

Danendra mendekatkan wajahnya lalu membersihkan bekas noda es krim "ini nih. kalo makan tuh yang bener jangan kaya anak kecil," ujarnya lalu mencolek hidung mancung milik Astra. Astra hanya terdiam dengan perlakuan manis Danendra.

"Ehmm.... gue mau bicara sama Astra," ucap Rendra tiba-tiba muncul dari balik pintu. Buru-buru Danendra menjauhkan wajahnya dari Astra.

"Mau bicara apa rend?" tanyanya

"Nanti pulang bareng. lo tunggu di depan gerbang, gue nggak menerima penolakan!"

"Nggak bisa gitu dong! Astra mau pulang bareng gue!" ucap Danendra. karena Danendra ingin mengajak Astra ke suatu tempat namun belum sempat dia berbicara ke Astra, Rendra lebih dulu datang dan mengajaknya pulang.

"Emang lo udah bilang ke Astra ngajak pulang bareng?"

"Belum......tapikan gue duluan yang sejak tadi disini!"

"Keputusan ada ditangan Astra," ucap Rendra dengan dingin menatap Astra.

Astra yang ditatap seperti itu nyalinya menjadi menciut "Maaf nen kita pulang bareng besok aja. hari ini gue pulang bareng Rendra.'' akhirnya Astra memutuskan untuk pulang bareng Rendra, lagi-lagi Danendra kalah dengan Rendra.

ASTRA ADHARA( ON GOING ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang