19. Langit malam

212 10 0
                                    

"Hal paling menyakitkan bukan karena harus mengikhlaskan seseorang yang sudah menyakiti, tapi karena harus mengikhlaskan seseorang dengan cara terpaksa."





Langit malam sunyi, memang terkadang terlihat bak lembar yang masih kosong. Sebenarnya tidak. Bintang yang menemanimu tetap di sana, hanya saja bumi sedang berputar atau awan menutupinya. Jadi, mimpimu tak akan ke mana, ia akan mudah kau gapai dengan penuh usaha.


Astra memandang langit malam yang penuh dengan bintang yang bersinar di tengah kegelapan malam.

"Ibu.... Astra di sini selalu rindu. dengan cara melihat bintang Astra bisa lihat ibu." ucapnya.

''De..... kenapa malam-malam duduk di sini?" tanya Bintang

"Lagi pengen di sini bang. Astra pengen liat bintang tapi bukan Abang," ucapnya terkekeh

"Kamu nih. lagi rindu ibu hm?"

"ko Abang bisa tau? Abang nguping ngeselin banget!" ucapnya dengan cemberut.

Bintang terkekeh "Nggak nguping! tadi cuma denger pas Abang mau ke sini."

"Sama aja Abang nguping!"

"Kalo kangen ibu doain ibu. semogga ibu bisa masuk surga."

"Aamiin.... insyaallah ibu bisa masuk surga."

"Sekarang tidur masuk kamar! jangan di sini terus. udaranya dingin," ucap Bintang.

Astra mengangguk lalu pergi memasuki kamarnya.




Flashback






Makasih udah nganterin gue," ucapnya

"Sama-sama. lain kali jangan melamun! sana masuk istirahat!"

Astra terkekeh "Ya udah gue masuk duluan assalamualaikum!"

"walaikumsalam."

Danendra belum beranjak pulang dia menatap punggung Astra yang perlahan menghilang.

"Sampai kapan lo nggak sadar kalo gue suka lo!" ucap Danendra dalam hatinya.

"Gue cinta lo, lo cinta sama orang lain," ucap Danendra terkekeh. setelah itu Danendra pergi.

Kejadian siang tadi masih tercetak jelas di mata Rendra. Setelah mengantarkan Syahira Rendra bergegas kembali ke sekolah dan membuntuti motor Danendra hingga sampai rumah Astra.

"Kenapa Danendra sama Astra bisa sedekat itu? " tanya nya pada diri sendiri.

"Sebenarnya gue ini kenapa sampai buntutin mereka? apa gue udah jatuh hati sama Astra"

"Gue takut perasaan yang gue punya cuma hawa nafsu." ucapnya termenung sembari menatap langit malam

"Memandangmu bagaikan melihat bintang, bintang yang indah dan yang paling terang. Namun, sangat sulit dan bahkan tidak mungkin untuk digapai." Rendra tersenyum kecut. Tapi bukan Rendra namanya kalo nggak berjuang dapetin hati Astra.

ASTRA ADHARA( ON GOING ) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن