20. Hukuman

223 11 0
                                    

"Sebenarnya kadang-kadang kami bingung dengan pemikiran guru. Di saat kami terlambat, biasanya mereka akan marah-marah, Disaat guru terlambat kami justru senang di saat mereka datang telat untuk mengajar."





Guru Pintar pasti pernah menemukan siswa-siswa yang melanggar tata tertib, berperilaku menyimpang, dan bahkan mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal semacam ini tentu saja tidak boleh dibiarkan begitu saja. Mendiamkan siswa yang melanggar peraturan tentu saja akan membuat siswa tidak menyadari bahwa perilaku atau tindakan yang dilakukannya salah sehingga akan terus menerus dilakukan. Hukuman yang diterima karena lalai melakukan kewajiban di sekolah akan membuat siswa jera dan tidak akan mengulanginya lagi.

"Kalian... bapak hukum!"

"Jangan dong pak kan saya nggak salah, yang salah danen tuh pak!" ucap Astra akan memasuki kelas.

"Gue nggak salah!" ucap Danendra

"Eh stop jangan masuk kelas! bapak hukum kalian berdua! tulis permintaan maaf sebanyak 10 lembar sekarang!"

"ck nyebelin banget gara-gara lo ni!" ucap Astra dengan cemberut.

"Lo juga salah!"

"Udah-udah kalian kerjakan hukumannya di perpustakaan!"

Mereka bergegas menuju perpustakaan untuk mengerjakan hukuman.

Astra duduk dengan hikmat menulis permintaan maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. gadis satu itu saat ini sedang merasa kesal dengan Danendra yang tidak mau di salahkan sudah jelas-jelas dia dihukum karena Danendra.

"Astra....Maafin gue," ucapnya meminta maaf.

"Ya....

"Di maafin nggak? gue ngaku gue salah! Maafin gue!" ucapnya.

"Udah gue maafin," ucapnya dengan melanjutkan menulisnya.

Akhirnya hukuman Astra telah selesai. Astra menyelesaikan menulisnya dalam waktu 30 menit. sungguh pagi yang sangat melelahkan bagi keduanya. Astra bangkit dari tempat duduknya tanpa mengeluarkan sepatah kata

"Eh lo mau kemana?"

"Gue udah selesai mau balik kelas," Ucapnya

"Tungguin gue!" ucap Danendra.

"Lo maafin gue nggak?"

"Udah gue maafin danen! diem deh lo! dari tadi berisik terus!" ucapnya dengan emosi.

"Abisnya lo dari tadi diemin gue!"

"Gue lagi nggak mood. mending diem! jadi cowo nggak peka banget!"

"Sorry"






Tok tok tok




Terdengar suara ketokan pintu. Dia Danendra dan Astra, keduanya telah selesai menulis permintaan maaf sebanyak 10 lembar.

"Masuk!"

"Ini pak. kami udah selesai mengerjakan hukuman," ucap Astra.

"Bagus lain kali nggak usah telat lagi! harus disiplin tata tertibnya di baca! berangkat lebih awal lagi!"

"I-Iya pak!"

"Kalian boleh duduk!"

"Lo kenapa bisa telat?" tanya Adira

"Gara-gara danen tuh," Ucapnya dengan kesal

"Kan gue nggak tau salahnya dimana! lo jelasin!"

"Tadi gue berangkat bareng Rendra. Rendra duluan ke kelas, setelah itu baru gue. pas gue lagi jalan ketemu tuh si danen. Danen ngajak gue bicara akhirnya jadi telat."

ASTRA ADHARA( ON GOING ) Where stories live. Discover now