Chapter 1

115K 4K 41
                                    

HALO SEMUANYA SELAMAT DATANG DI CERITA AKU YA ,KALAU MISALKAN ADA UNSUR KESAMAAN DENGAN AUTHOR LAIN MOHON DI MAKLUMI KARNA DISINI TIDAK ADA UNSUR CIPLAKAN.INI MURNI KARANGAN SAYA.

SELAMAT MEMBACA.

Disinilah sekarang seorang gadis yang sedang membujuk Ayahnya supaya Ayahnya mengubah keputusan supaya dia tidak jadi dimasukkan ke pondok pesantren, YA ,gadis ini sekarang lagi di eksekusi oleh ayahnya sendiri dan akan dimasukkan ke pesantren karena ketahuan berpacaran

''Gak ada pokoknya keputusan ayah sudah bulat dan ayah tetap akan memasukan kamu ke pesantren'' Ujar sang ayah

''Yah, tadi tuh ayah cuma salah paham'' Elak sang anak yang tak lain adalah Haifa Ghania Fazila

''Bund bantuin Ifa dong'' Haifa langsung melihat ke arah ibunya dengan wajah memelas

''Itu urusan kamu sama ayah dan bunda gak mau ikut campur'' Jawab sang bunda yang langsung dipelototi oleh Haifa.

''Ifa, lagian kamu kenapa sih gamau ke pesantren.''

''Terus kenapa ayah mau masukin Ifa ke pesantren'' Tanya Haifa balik.

''Itu semua demi kebaikan kamu nak, supaya kamu tidak terpengaruh dengan budaya luar seperti tadi contohnya kamu BERPACARAN'' Jawab ayah dengan menekankan kata berpacaran.

''Yah, kan Ifa udah bilang kalau tadi itu cuma salah paham'' Ujar Haifa dengan tetap membela dirinya sendiri.

''Pokoknya seminggu lagi kamu ayah pindahkan ke pondok'' Final sang ayah.

''Ayahku sayang, lagian ngapain sih pindah ke pondok, kan anak mu yang catik jelita ini sudah kelas tiga SMA dan berarti satu tahun lagi kan udah lulus, nanggung banget kan yah'' Rayu Haifa dan berharap ayahnya luluh kali ini.

''Ayah gak peduli'' Haifa melongo mendengar jawaban sang ayah yang sama sekali tidak sesuai harapannya.

''Ayah kok gitu sih, ayah gini ya, kan disana tuh gak ada orang yang Ifa kenal sama sekali, terus nanti kalau Ifa di apa apain gimana coba, kan Ifa masih polos'' Jelas Haifa sekali lagi.

''Macam macam gimana sih Ifa, orang disana baik baik kok'' Jawab sang bunda.

''Kok bunda malah belain ayah sih, tadi pas Ifa minta tolong katanya bunda gak mau ikut campur, lah sekarang malah bunda sendiri yang bela belain ayah'' Ucap Ifa tak percaya dan sok dramatis kepada bundanya.

''Kamu tenang aja, pemilik pesantren itu teman lama ayah kok, ayah yakin mereka pasti sangat baik dan sangat senang atas kehadiran kamu'' Habis sudah kata kata Haifa setelah mengetahui jikalau pemilik pesantren tersebut adalah sahabat yang sangat di percayai ayahnya dari dulu sampai sekarang.

Tetapi tenang, seorang Haifa tidak akan pantang menyerah sebelum keinginanya terkabulkan.'' Ayah dengerin Haifa ya, walaupun itu sahabat nya ayah dan siapapun itu, Haifa yakin pasti baiknya cuma sama ayah aja, kan belum tentu baik sama Haifa.

''Tenang, sedari dulu waktu kamu kecil mereka sudah menganggap kamu seperti anaknya sendiri, dan juga kita juga sering ketemu sama mereka dulu'' Sahut bunda yang langsung di hadiahi tatapan tajam oleh Haifa.

''Ini maksud bunda gimana sih, bunda pasti lagi bantuin ayah kan buat masukin Ifa ke pesantren, Pokoknya Ifa gamau'' Haifa sudah cemburut seperti anak kecil.

GUS MY HUSBAND (Terbit) Where stories live. Discover now