Chapter 30

20.9K 1.4K 83
                                    

" Jika kisah kita adalah sebuah perjalanan takdir, maka sampai kapanpun aku tak mau takdir ini berakhir"

~ Haifa Ghania Fazilla~

.
.
.
.
.

Sesampainya di rumah, Haifa langsung turun dari motornya dan langsung masuk ke dalam dengan pikiran yang sudah bercampur aduk.

Gus Afat yang melihat istrinya sedikit berbeda dari yang biasanya, bahkan sikapnya sangat berbanding terbalik daripada yang tadi disaat di pantai.

"Kenapa ya'' Gus Afat langsung ikut turun dan langsung menyusul kemana istrinya itu pergi.

Gus Afat mencari istrinya yang tadi sudah duluan masuk. Gus Afat mencari diseluruh ruangan tetapi istrinya tidak ada. Dan pada saat lagi mencari cari Haifa, Gus Afat dikagetkan oleh istrinya sendiri yang keluar entah dari mana.

''Carik apaan sih, kayak orang linglung gitu'' Tanya Haifa yang keluar entah dari mana.

''Astaghfirullah, kamu bisanya kok bikin kaget doang sih'' Ujar Gus Afat yang sedikit terkejut dengan kehadiran Haifa.

''Emangnya cari apaan sih''

''Ya cari kamulah, siapa lagi coba yang aku cari kalau bukan kamu.'' Jawab Gus Afat yang langsung mendekat ke arah istrinya.

''Kamu kemana aja sih, bikin khawatir tau nggak'' Ucap Gus Afat yang langsung mendekap istrinya.

''Ih Mas, kok peluk peluk sih. Bentar bentar peluk, bentar bentar peluk, apaan sih'' Haifa sangat kesal melihat suaminya itu yang selalu memeluknya bahkan tidak tau tempat.

'' Ya mau meluk kamulah, yakali aku meluk Ustazah Ria" Jawab Gus Afat.

"Ouh yaudah, sana sana peluk Ustazah Ria aja" Haifa langsung memberontak dari dekapan suaminya dan langsung meninggalkan suaminya sendiri di tempat.

"Salah apalagi ya'' Heran Gus Afat yang kembali menyusul Haifa.

Haifa langsung masuk ke kamar, setelah itu langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, begitu juga dengan Gus Afat.

Setelah menyelesaikan acara mandinya, sekarang Gus Afat sedang mencari baju yang cocok untuk dia pakai.

" Sayang, aku pakai baju apa dong" Tanya Gus Afat ke arah Haifa yang masih bertelanjang dada.

"Astaghfirullah hal'azim" Saat kembali kekamar setelah keluar sebentar tadi, Haifa tercengang melihat suaminya yg masih bertelanjang dada dengan handuk yang menutupi dari pusat hingga bawah lutut.

"Kamu kenapa sih" Tanya Gus Afat.

"Kamu nggak malu apa ya" Tanya Haifa kembali.

"Kenapa malu"

"Apanya yang kenapa malu hah, kamu nggak malu apa aku liat kayak begitu hah" Haifa tetap masih kembali bertanya.

"Ngapain malu kan kamu udah pernah liat, bahkan semuanya" Jawab Gus Afat asal ceplos sebelum di geplok oleh Haifa.

"Heh, ngomong kayak begitu lagi aku bunuh kamu ya" Ancam Haifa yang berpura pura garang, padahal sekarang dia sedang salah tingkah.

GUS MY HUSBAND (Terbit) Where stories live. Discover now