Chapter 16

39K 2.8K 526
                                    


~ Aku memilihmu untuk masa depanku karna aku tertarik untuk membimbingmu dan selalu bersama sehingga sampai ke jannahnya Allah~

~ Gus Afatharazka~

.
.
.

Satu bulan telah berlalu.Dan hari ini adalah hari yang sangat ditunggu tunggu oleh Gus Afat,Karena pada hari ini juga Gus Afat akan mengucapkan Ucapan sakral didepan banyak orang.

''Nak,kamu tidak apa apa'' Tanya Abi Ahsan pada Gus Afat

''Tidak Abi,Mungkin Afat hanya sedikit deg degan karena sebentar lagi Afat bakalan menjadi seorang suami'' Mendengar jawaban sang anak.Abi Ahsan pun hanya tersenyum ke arah anaknya.

''Baik,Acara sebentar lagi akan kita mulai.Kepada mempelai Pria mohon untuk langsung menempati tempat yang telah di ssediakan'' Ujar M.C yang ada di dalam gedung tersebut

Ya.Acara ini dilakukan didalam gedung,karena tidak ada hal yang disembunyikan dari acara pernikahan ini.Dimana kerabat kerabat pun hampir semuanya Hadir,begitu juga dengan santri santri yang ada di pesantren Nurul Ihsan.

''Sekarang langsung saja kita mulai acaranya,yaitu yang pertama pembacaan ayat suci al-qur'an yang akan dilantunkan oleh mempelai prianya sendiri'' Gus Afat yang mendengar itupun lamgsung menempatkan posisinya untuk membaca ayat suci Allah tersebut dengan suara yang sangat merdu.

Setelah menyelesaikan membaca Al-Qur-an, Gus Afat langsung menaruh kembali Al-Qur'an tersebut.

Sekarang disinilah Gus Afat berada,Didepan penghulu beserta saksi yang akan menyaksikan pernikahan mereka,Dan tidak lupa dengan Ayah Haifa yang sebentar lagi akan menjadi Ayah mertuanya.

''Muhammad Afatharazka Al-Ihsan,Apakah anda sudah siap'' Ucap Penghulu tersebut yang ada di depan Gus Afat

''IN-SYA ALLAH SAYA SIAP'' Ucap Gus Afat dengan lantang tanpa ada keraguan sedikitpun

''Baik sekarang kita mulai''

''Ankahtuka wazawwajtuka mahtubataka Haifa Ghania Fazila Sebastian binti Hanif Putra Sebastian 'alal mahril uang lima ratus juta,satu unit rumah dan 80 gram emas Hallan''

''Qabiltu nikaha wa tazwijaha bil mahril al madzkuri halan''

Dengan satu tarikan nafas Gus Afat berhasil menjawab ijab qabul tersebut dengan lantang dan tanpa ada kerguan sedikitpun.

haifa yang berada disana pun langsung terdiam di atas sana bersama Bundanya adan juga Ummi Annisa.

''Busett maharnya gede banget'' Bukannya terharu,Haifa malah kaget dengan Mahar yang diberikan oleh Gu Afat.

''Heh gaboleh gitu,Bukannya nangis terharu kek,Ini malah kaget sama maharnya'' Ujar Bundanya yang sangat capek dengan kelakuan dengan sang anak

''Yaudah,sekarang ayo turun itu suami kamu udah nunggu lho'' Haifa yang mendengar Kata suami pun langsung salah tingkah dengfan ucapan sang Bunda.Untung saja dia memakai Cadar,jika tidak sudah sangat jelas terlihat jikalau mukanya sedang memerah

''Bunda tapi Haifa maluu'' Tolak Haifa pada Bundanya

''Gausah sok malu malu deh,biasanya juga kamu yang malu maluin'' Ucap Bundanya

GUS MY HUSBAND (Terbit) Where stories live. Discover now