Chapter 20

32.4K 2.1K 499
                                    

" Saya memang kurang hajar,mungkin sifat saya memang sangat tidak cocok dikatakan seperti wanita muslimah.Tetapi satu yg harus kalian ingat,Saya sangat tidak menyukai yang namanya pengkhianatan apalagi hal yang paling menjijikkan"

~ HAIFA GHANIA FAZILA~

.
.
.
.
.

Haifa langsung buru buru ke kamarnya untuk mengganti pakainya dan ingin pergi ke tempat di mana yang sudah dikatakan oleh si penelpon tadi.

Setelah menggantikan dan memakai baju yang cocok. Haifa langsung mengambil kunci motornya dan langsung pergi setelah menutup pintu.

Sesampainya di depan pondok pesantren yang pernah dia tinggali dulu selama satu tahun. Haifa langsung menuju ke arah Ndalem dan melihat anyak orang yang berdiri di sana.

''Minggir saya mau lewat" Ucap Haifa kepada orang orang yang ada disana supaya memberikan jalan untuknya.

Semua orang langsung mundur dan memberikan jalan supaya Haifa bisa melewati jalan tersebut dengan leluasa.

Sesampainya disana.Haifa melihat ada Umi dan Abinya begitu pula dengan sang Ipar dan masih banyak orang disana. Haifa menatap tajam ke arah suaminya dan juga ke arah seorang Ustazah yang juga berada disitu.

''Ada apa'' Tanya Haifa dengan nada dinginnya dan dengan tatapan tajam yang diberikan kepada suaminya.

''Jadi begini Ning--'' Sahut seseorang yang langsung dipotong oleh Haifa

''Kamu diam,Saya ingin mendengar penjelasan suami saya sendiri'' Potong Haifa tanpa melihat lawan bicara dan masih menatap suaminya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.

''Ini salah paham sayang,kamu harus percaya sama aku'' Ujar Gus Afat langsung memegang tangan istrinya dan menatap Haifa berusaha meyakinkan.

''Saya hanya meminta penjelasan'' Ujar Haifa. Gus Afat hanya diam karna tida tau apa yang akan dia katakan.

''Baik karna saya sudah meminta penjelasan dari suami saya sendiri.Tapi dia hanya diam''

''Kamu, sialahkan lanjutkan apa yang ingin kamu katakan tadi'' Sambung Haifa yang menyuruh orang tadi yang sempat membuka pembicaraan tetapi malah dipotong oleh Haifa.

''Jadi begini Ning.Jadi Gus Afat berdua duaan dengan Ning Ria didalam ruangan Gus Afat dengan pintu yang ditutup. Lalu disaat saya ingin masuk ke dalam ruangan Gus Afat karna ingin mengatakan sesuatu dan saya melihat Gus Afat yang sedang berpelukan dengan Ustazah Ria di atas sofa dengan posisi Gus Afat berada di atas Ustazah Ria. Dan saya langsung melaporkan hal ini kepada pihak Ndalem karena saya melihat hal yang tidak senonoh.'' Jelas Santri Putra tersebut

''Jangan memfitnah Abang saya, tidak mungkin dia melakukan hal seperti itu'' Sambung Gus Azzam yang tidak mau abangnya di fitnah.

''Saya tidak sedang memfitnah Gus Afat Gus. Tapi saya mengatakan apa yang saya lihat tadi'' Balas santri tersebut

''Apakah ada bukti lain selain penjelasan yang kamu berikan'' Ujar Haifa

''Tadi kami sudah mengecek cctv Ning dan ini videonya.''

''Kirim ke saya''

'' Tapi saya tidak mempunyai nomor Ning'' Ujar santri tersebut. Haifa langsung mengambil Handphone yang ada ditangan santri tersebut dan memasukkan nomornya setelah itu dengan segera Haifa meminta santri tersebut untuk mengirimkan video kepadanya.

GUS MY HUSBAND (Terbit) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora