Chapter 15

38K 2.5K 264
                                    


~ Jangan terlalu berharap bahwa jodohmu itu manusia. Tetapi ingatlah dibelakangmu masih ada kematian~

~GUS AFATHARAZKA~

.
.
.

"

"Nak, apakah kamu sudah yakin dengan keputusan kamu" Tanya Ummi Annisa

"In sya Allah Afat sangat yakin Ummi" Jawab Gus Afat

"Baiklah, jika itu memang pilihanmu maka lanjutkan lah Nak. Tapi ingat jangan pernah lupa bahwa Allah selalu melihat apa yg kamu lakukan" Ujar sang Ummi lagi

"Baiklah kalau seperti itu mari kita berangkat" Ajak sang Abi supaya tidak berlama lama

Mereka pun langsung menaiki mobilnya meninggalkan pesantren untuk menuju ke suatu tempat dimana pada suatu tempat itu adalah keberadaan seseorang yang nantinya akan dilamar oleh Gus Afat

"Nak, apakah kamu sudah meminta petunjuk kepada Allah" Tanya Ummi Annisa lagi untuk meyakinkan anaknya

"Sudah Ummi, dan Afat yakin petunjuk yang Allah kasih itu tidak pernah sekalipun salah" Mendengar jawaban dari sang anak pun Ummi Annisa tersenyum senang karena mendengar jawaban anaknya yg sangat yakin

Akhirnya mereka pun sampai ditempat tujuan. Sesampainya disana mereka pun langsung mengetuk pintu rumah tersebut

Tok Tok Tok

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam " Jawab Hafni setelah membuka pintu dan sangat senang karena melihat siapa yg datang ke rumahnya

"Eh kalian udah nyampe aja, yaudah kalau gitu kita masuk ya" Ajak Hafni dan mereka pun langsung masuk kedalam

"Kalian duduk aja biar saya buatkan minuman terlebih dahulu" Ucap Hafni

Setelah membuat minuman untuk mereka, Hafni pun langsung ikut gabung duduk dan berbincang bincang sebelum masuk ke perbincangan inti

"Kalau begitu biar saya panggilkan Haifa terlebih dahulu" Hafni langsung berpamit kepada mereka untuk memanggil Haifa

Sesampainya Hafni di kamar Anaknya. Dia melihat anaknya yang sedang berbaring dan tertidur dengan kebonya

"Astaghfirullah Haifa, kamu kok malah tidur lagi sih" Ucap Hafni dengan sedikit pelan kepada Haifa yang sama sekali tidak mendengarkan ucapan dari Bundanya itu dan lebih memilih untuk menutup matanya kembali.

"Haifa, bangun gak kamu"

"Engghh, Bunda apaan sih gabisa apa ngeliat aku tidur dengan tenang sebentar aja" Haifa kembali menutup matanya

"Bangun sayang, Haifa anak Bunda" Hafni berucap dengan sangat lembut supaya Haifa mau mendengarkannya

Bukannya bangun, Haifa masih setia menutup matanya. Hafni yang melihat itu pun seketika langsung habis kesabaran nya melihat putri satu satunya ini

"HAIFA, KAMU DIBAIK BAIKIN KAGAK DENGAR YA" Teriak Hafni yang akhirnya habis sudah kesabarannya

Haifa yang mendengar itu pun sontak langsung duduk terkejut dengan teriakan Bundanya barusan yang menurutnya sangat mengganggu

GUS MY HUSBAND (Terbit) Where stories live. Discover now